O3

728 97 20
                                    

pagi ini bisa dibilang pagi yang cerah di italy.

"pet bangun." suruhmu

"apasih, masih ngantuk." ujar peter lalu kembali tidur.

"pet ayo bangun, ini mau sarapan." ajak kamu lagi

"asli aku males banget bangun." balas peter

"udah ayo ah." kamu menarik lengan peter untuk segera berdiri. akhirnya peter pun bersiap siap untuk sarapan pagi.

saat kamu dan peter keluar dari lift, kamu telah melihat om tony dan tante pepper yang duduk di meja makan hotel.

"hai." sapa mu kepada mereka.

"oh hai y/n." sapa tante pepper balik.

"ayo cepet ambil makanan." suruh om tony.

selesai makan kamu dan peter memutuskan berjalan jalan, ya walaupun tidak jauh dari hotel sih. kamu meminta membeli ice cream, tetapi peter melarang nya. peter bilang itu tidak bagus untuk kandungan, dasar sok tahu.

"kamu gak capek?" tanya peter yang duduk kelelahan. jadi ini siapa yang hamil sih?

"eh engga dong." jawab kamu. "ayo pete lanjut jalan lagi." ajak kamu antusias.

"naik taksi aja ya?" tanya peter ragu.

"males banget sih." protes kamu kesal

"panas y/n." ucap peter lelah.

akhirnya kalian memutuskan untuk menaiki taksi, kita juga bingung ingin pergi kemana. dan karena tidak ada tujuan kalian memutuskan kembali ke hotel.

"capek banget kayak nya." sindir thor.

"ya capek lah." kesal peter dengan tatapan seram.

"santai dong." celetuk bucky.

kamu merebahkan dirimu diatas kasur, kamu merasa sangat mual.

"loh loh y/n, kamu kenapa?" tanya peter panik.

"aku mual." jawab kamu sembari menutup mulut kamu.

"kedokter ya?" tawar peter.

"gapapa ini mual biasa karena hamil kok." jawab kamu .

"yaudah deh aku gak bisa maksa kamu." ujar peter dan kamu mendengar nya pun tersenyum.

"kira-kira dia perempuan atau laki-laki?" Peter menatap perut kamu yang sudah mulai membesar.

"aku sih pengen nya perempuan," jawab kamu sambil mengelus perutmu.

"kenapa gak laki laki aja, Kan nanti aku ajarin jadi spidey juga." ujar peter sembari tertawa

"hahaha terserah kamu deh peter." kamu memandangi perut kamu.

"tapi lama lama aku liat perut kamu jadi takut deh, takut meledak gitu." raut wajah peter berubah menjadi takut.

"apaan sih, ga bakal lah ada ada aja." kamu menggelengkan kepala .

• • •

ini hari terakhir kamu sama peter di Italy, sekarang adalah hari kamu bakalan pulang kerumah. kamu membereskan semua pakaian dan memasukan nya kedalam koper. sebetulnya peter tidak membolehkan kamu melakukan itu tapi karena tidak ada lagi yang mau melakukan hal itu jadi kamu saja yang melakukan nya. saat semua sudah beres terdengar suara orang membuka pintu.

"loh ini kamu yang beresin?" tanya peter kaget sembari menatap semua koper yang sudah berbaris rapih.

"iya, kenapa emang nya?" kamu mengangkat kedua alis kamu.

"kan udah aku bilang jangan lakuin hal-hal yang bikin kamu capek, kenapa gak minta tolong aku aja sih?" kesal peter tetapi masih berusaha mengendalikan perasaan kesalnya.

"ya tadi kamu lagi keluar aku kira lagi mau pergi kemana gitu, karena dikit lagi kita pulang jadi ya aku beresin aja." jelas kamu panjang lalu tersenyum lebar.

"yaudah lain kali mendingan kamu minta tolong aja, jangan lakuin lagi." peter menarik koper-koper itu keluar kamar dan berjalan kearah lobby karena kita akan segera melakukan check out.

sampai kamu duduk di pesawat kamu diam saja karena kamu merasakan sakit diperut kamu dan merasa sedikit mual, lagi.

"kenapa sih diem aja?" tanya peter yang sudah penasaran dari tadi.

"perut aku sakit." kamu memegangi perut kamu yang sakit itu.

"sakitnya masih bisa di tahan gak?" terlihat dari raut wajah peter dia panik.

"masih kok." jawaban kamu membuat peter sedikit lega.

"yaudah tahan ya sedikit lagi kita sampai kok." peter mencoba menenangkan kamu.

"y/n aku pengen beli baju bayi deh." kata peter .

"astaga ini aja belom ketauan perempuan atau laki-lakinya." kamu tertawa.

"oh iya bener juga." peter menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali itu.

"ada ada aja sih."

terdengar suara langkah kaki berjalan kearah kamu dan peter, haha kamu sudah tau siapa yang datang

"yo wassup!" sam melambaikan tangan

"alay." Cibir peter kesal dengan kelakuan bodoh Sam.

"jahat." Sam berkacak pinggang

"geli sok imut banget." ucap bucky ketus

"yaudah sih." sam melempar tubuh nya ke sofa

"remuk palingan tuh tulang." ledek kamu

"itu pasti sam kan udah tua." balas bucky sembari tertawa.

"bully aja terus." sam menunjukan wajah datar

lalu kalian tertawa berlebih karena tingkah bodoh sam.

After, Peter ParkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang