( 6 )

1.5K 152 0
                                    

" Bangunlah, nak. Kau harus bangun "

" Ibu!! Ibu jangan tinggalkan aku. Ibu tetaplah disini. Kalau tidak, aku akan menyusul ibu "

" Jangan. Di dunia ini masih ada yang masih membutuhkanmu. Pergilah, temui dia! Bukannya itu tujuanmu pergi ke tempat ini. " dia kemudian menghilang dengan segaris senyuman di wajahnya. Senyum yang tidak akan pernah ku lupakan. Senyuman yang membuatku kuat dalam keadaan apapun.

" Tunggu, Ibu!! "
.
.
.
.
.
.
Aku terbangun di sebuah ruangan bernuansa putih. Hampir semua benda di ruangan itu adalah benda-benda kesehatan. Aku mengangkat tanganku sampai ke depan muka dan melihatnya sejenak.

" Apa, apa aku di rumah sakit? " ucapku dengan nada pelan

Aku melihat sekitar dan aku merasa nyaman sekali. Kemudian aku melihat ke jendela sebentar dan kemudian melihat ke sebelah lain dari ruangan ini. Betapa terkejutnya aku saat aku melihat ada seseorang yang tertidur pulas di sebelahku. Aku menahan tawaku karena dia sangat lucu saat tidur dengan posisi seperti itu.

Aku kemudian mengalihkan pandanganku ke arah jendela lagi. Lalu tiba-tiba ada yang menyapaku.

" ( Y/N )-chan, kau sudah bangun " sapa orang itu

Sedangkan aku yang disapa hanya bisa tertawa karena rambutnya acak-acakan.

Tiba-tiba dia langsung memelukku tanpa bilang apapun terlebih dahulu.

Tentu saja aku kaget karena aku baru bangun dan langsung diperlakukan seperti itu.

" ( Y/N )-chan, akhirnya kamu kembali. Aku sudah menunggu lama tahu. Kau bilang akan kembali dalam 2 tahun tapi kenapa baru sekarang kau kembali? "

Ia kemudian melepaskan pelukannya.

" M-maaf, sebenarnya aku ingin sekali waktu itu pergi menemuimu, tapi waktu itu kontrak kerjasamanya tiba-tiba ditambah 1 tahun, dan itu harus dituruti dan tidak dapat diganggu gugat. "

" Tapi kenapa kau tidak mengabari ku? "

" Maaf, waktu itu aku ingin mengabarimu tapi karena tidak hati-hati jadinya handphone-ku tercebur ke kloset, karena waktu itu aku sedang berlari ke kamar mandi "

" Ya sudah tidak apa-apa. Yang penting kamu sudah kembali dan menemuiku " ucapnya disertai dengan senyuman yang membuatku salah tingkah dan menyembunyikan wajahku yang sudah ada semburat merah

" Dazai-san, etto bagaimana aku bisa ada di sini? " tanyaku

" Emm, itu.... "

- Flashback -

Dazai POV

" Ne ne Kunikida-kun, bagaimana menurutmu pemandangan sungai di sini, indah 'kan "

" Oii, kau jangan berpikir untuk melakukan percobaan bunuh dirimu itu di sini Dazai! "

" Bukan begitu, aku hanya berpikir untuk menenggelamkan diriku di sini " jawabku dengan muka polos

" ITU SAMA SAJA, DASAR BODOH!!! " teriak Kunikida-kun yang sangat keras

" Ma...ma, santai saja dong, Kunikida-kun "

Setelah itu aku langsung pergi meninggalkan Kunikida-kun sendirian di sana. Karena aku melihat sesuatu yang menarik di seberang sungai itu.

Saat Kunikida-kun sadar aku tidak ada, dia kemudian mencari dan meneriakiku sampai gendang telingaku hampir pecah.

" DAZAII, APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN, BODOH!!! " teriaknya

" Ssst, Kunikida-kun bisakah kau diam? Kau bisa membangunkannya "

" Eh, siapa dia Dazai? "

- Flashback End -

Setelah mendengar itu aku menanggapinya dengan mengangguk dan ber-oh panjang

"Oh ya, ngomong-ngomong kamu sudah makan belum? " tanya Dazai-san

" Belum " jawabku sambil malu-malu

" Kalau begitu kita makan bersama yuk, di cafe dekat agensi, makanan di sana luar biasa loh " ajak Dazai-san dengan mata berbinar

" Iya, baiklah " aku menerima tawaran dari Dazai-san

" Tapi sebentar, aku mau ganti baju dulu ya, tidak apa-apa 'kan? "

" Baiklah aku tunggu di depan ruang ini "

Kemudian Dazai-san bangkit dari duduknya dan keluar ruangan, sementara aku akan ganti baju.
Setelah ganti baju aku pun keluar dari ruangan itu.
Aku sudah bisa keluar-masuk rumah sakit atau klinik karena pingsan dan kecapekan

" ( Y/N )-chan, kau tidak apa-apa? " tanya Dazai-san khawatir

" Aku tidak apa-apa kok, jangan khawatir " jawabku disertai dengan senyuman ala anime

" Benarkah? " tanya Dazai-san mengintrogasi dengan wajahnya yang semakin dekat dengan wajahku, membuatku blushing untuk ke-dua kalinya hari ini, kemudian aku memalingkan wajahku

" Beneran " jawabmu meyakinkan

" Baiklah, kalau begitu, ayo! "

- Sesampainya di Cafe Agensi -

Sesampainya di cafe itu Dazai-san membuka pintunya dan kemudian kami berdua masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di cafe itu Dazai-san membuka pintunya dan kemudian kami berdua masuk. Belum sampai kami tiba di  tempat duduk, aku dikejutkan oleh Miko yang tiba-tiba berdiri dari kursinya dan memelukku.

" ( Y/N )-sama, kau itu membuatku khawatir tahu tidak. Sudah kubilang 'kan kalau kamu jangan terlalu capek, jadinya 'kan begini! " pekik Miko sambil menggoyang-goyangkan badanku
Aku hanya membalasnya dengan senyuman

" He he he, maaf. Aku 'kan tidak tahu kalau situasinya bisa begini. Untung saja aku ditolong oleh Dazai-san "

" Syukurlah, kalau begitu "

" Etto, Miko kau kesini dengan siapa? " tanyaku

" Dengan mereka. Karena kau kemarin tidak pulang jadi aku menginap di apartemen salah satu anggota agensi ini. Aku minta tolong pada mereka untuk merawatmu karena mereka bilang kau pingsan saat mereka menemukanmu. "

" Ohhh " aku menanggapinya dengan ber-oh panjang

Growll

Suara perutku yang kelaparan terdengar oleh semua yang ada di sana, termasuk Dazai-san

" Oh ya, kita kesini kan mau makan "

Kemudian Dazai-san menggandeng tanganku dan menarikku ke kursi pelanggan. Dan kami mulai pesan makanan dan minuman.

" Tenchou, hari ini aku hutang dulu ya, dompetku hilang " ucap Dazai-san dengan muka polosnya.

Aku, Atsushi, dan Tanizaki yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas panjang.

Promised ( Dazai Osamu X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang