[05] Suka?

36 16 10
                                    

Pagi ini Yura sedang duduk dimeja kelasnya, entah apa yang merasuki Yura sampai dia datang sepagi ini tanpa teriakan abangnya itu.

"suka ya lo sama dia?"

"suka ya lo sama dia? "

"suka ya lo sama dia? "

Kata kata Abang nya itu selalu saja terngiang ngiang di benak nya.

*Eh kita biacara soal terngiang ngiang Author jadi keinget lagu yang lagi Viral itu lohh

Entah apaa yang merasuki muuu Yuraa Yuraa,HAHA.

Entahlah Yura juga bingung kenapa kata kata itu selalu terlintas dibenaknya tanpa diminta.

"WOYY"

"eh iya suka iya" ucap Yura reflek dg wajah menggemaskannya yang membuat cowok yang mengagetkan nya itu menahan tawa.

Seakan tersadar apa yang diucapkannya,wajah Yura memanas,bukan karan tersipu melainkan karna malu.

"E-eh"

Tak tahan lagi menahan tawanya, seketika tawa Bimo si ketua kelasnya menggema, dan itu membuat Yura jengkel dengan rasa malu yang sangat,tapi Yura gengsi dan pura pura tidak malu dan memasang wajah sejutek mungkin itu adalah jalan yang terbaik. Pikir Yura.

"suka apa Ra? Suka gue? " ucap Bimo disela sela tawanya, sekedar informasi Bimo ini udah lama suka sama Yura tapi Yura cuek aja, dan Bimo juga santai santai aja.

"paan sih lo" sinis Yura.

Bukannya terlihat menyeramkan tapi Yura malah semakin terlihat lucu dan itu semakin membuat Bimo tertawa melihat wajah menggemaskan Yura.

"ck, gila" decak Yura dan lansung berdiri dari kursinya, berencana ingin pergi.

"eh, eh mau kemana Ra? " tanya Bimo dg tanganya yang mencekal tangan Yura.

"bukan urusan lo!" sentak Yura dan tangan Bimo pun terlepas, karna bimo memang tidak terlalu keras memegang eh ralat, mencekal tangannya.

"YURRAAAAA!!! "

"sial" batin Yura.

Siapa yang tidak jengkel coba? Dari tadi pengen keluar kelas tapi ada aja penghalangnya.

"ck, lo apaan sih din teriak teriak! "

Ya siapa lagi kalau bukan Dinda yang suka teriak teriak kayak begitu.

"isshh lo mah Raa" ucap Dinda dg nada merajuknya.

Dan itu tetap tak mempengaruhi niat Yura untuk pergi,bukannya tak peduli tetapi Yura sedang tidak mood melayani sifat kekanakan Dinda yang keluar sekarang.

"gue pergi dulu" ucap Yura datar dan berjalan kearah pintu.

"kemana Ra?" tanya Dinda

Yura berhenti dan menoleh kebelakang "keluar bentar" jawab Yura seadanya dan melanjutkan langkahnya.

satu langkah lagi ia tiba dipintu, lonceng pun berbunyi.

Kriinggggg kringgg

"double shit!" batin Yura dan tanpa sadar ia menghentakkan kakinya.

Dan itu semua tak terlepas dari pandangan semua yang ada dikelas yang menatapnya sambil menahan tawa.

ntah apa yang lucu, yaaa Yura tak menyadari wajahnya semenggemaskan apa saat ini,hingga rasanya mereka ingin mencubit pipinya, tapi siapa yang berani kecuali orang orang terdekat Yura.

Dan satu lagi, entah sejak kapan kelas itu penuh Yura tak menyadarinya.

mungkin hari ini memang hari tersial Yura.

AYUFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang