Kini, adalah hari paling tidak disukai Yura, mungkin tidak hanya Yura tetapi kebanyakan pelajar, yaa hari apalagi kalau bukan hari Senin.Yura sudah berada disekolah sekarang, tapi ia lupa membawa topinya, sudah hal lumrah bagi siswa siswa yang memang nakal tapi tidak untuk Yura, ini yang pertama.
Biasanya Yura selalu lengkap walaupun ia tidak menyukai hari senin.
"Duh, gimana nih Din?" tanya Yura cemas kepada Dinda.
"Gimana yah Ra, gue cuma bawa satu ini, " jawab dinda tak kalah cemas karena tak tega sahabatnya akan dihukum nanti.
"Nih! " tiba tiba ada seseorang yang mengulurkan topi kepadanya, saat Yura menoleh ternyata Alfa.
"Ngga Usah! " Yura berkata dengan sok cueknya padahal dia sangat berharap bahwa Alfa tidak bercanda mau meminjamkannya.
"Sok nolak nih neng, ambil aja nih! " ucap Alfa.
"Udah Raa, ambil aja dari pada lo kena hukum" tiba-tiba Dinda menyaut dengan senyum senyum didepan Alfa.
Yura menoleh kearah Dinda dan Alfa bergantian,saat menoleh kearah Dinda, Dinda mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda setuju, dan saat menoleh kearah Alfa ia malah melihat Alfa mengedipkan sebelah matanya. Cih sok ganteng. Pikir Yura.
"beneran lo minjamin gue? Ngga yakin gue lo minjamin dengan cuma-cuma" ucap Yura sinis.
"haha, tau aja lo" Alfa mengerlingkan matanya,mengambil tangan Yura dan meletakkan topinya ditangan Yura lalu melenggang pergi.
Dinda yang menyimak dari tadi mengambil alih topi tersebut lalu meletakkannya dikepala Yura.
"Alfa romantis ya Raa" ucap dinda dengan kedua telapak tangan menangkup pipinya, belagak tersipu.
"B aja!" jawab Yura.
"ih loo mah," kesal Dinda lalu memukul lengan Yura pelan.
"eh tapi nanti Dia pakai topi siapa yaa?"
"Dia siapa hayoo? Alfa yaa? Ciee peduli, haha" goda Dinda.
"apasih! Udah yuk kelapangan bentar lagi baris, " ajak Yura dan berjalan mendahului Dinda.
Yura menahan senyumnya, ntah mengapa ia merasa pipinya memanas tapi juga merasa cemas ntah karena apa.
"Yuraaa! Tungguinnn" teriak Dinda dibelakang.
***
"ih, anjirr panas banget sumpah, mana tu Kepsek ceramah panjang banget lagi tadi," gerutu Dinda ntah keberapa kalinya.
Sekarang Yura dan Dinda berjalan menuju kelas dengan Yura yg mengibas-ngibaskan topi kewajahna sedangkan Dinda menggerutu sedari tadi, padahal ia sudah mengucapkan hal yang sama hampir sepuluh kali.
"kekantin dulu yuk, beli minum" ajak Yura, karena sedari tadi dia kehausan karna matahari pagi yang memang sangat terik tadi.
"Kuy, haus banget nih gue" ucap Dinda dan lansung menarik tangan Yura.
Setibanya dipintu masuk kantin mereka melihat Alfa beserta teman temannya yang sedang dimarahi oleh salah satu guru killer disekolah mereka. BUJUL. Buk Julia.
"aaaiiishh sakit Bujul" jerit Alfa kesakitan karna dijewer oleh Bujul.
"Apa katamu? Sakitt haaa?!?" gertak Bujul dengan memperkuat jewerannya.
"Orang upacara bukannya ikut kamu malah ngajak teman-temanmu nongkrong disini!"
"Dan satu lagi, kamu manggil saya apa?! Bujul? Sudah saya bilang panggil saya Bu Lia bukan BUJUL! "
"Nama saya bagus itu kayak orangnya malah kamu gituin!" Bujul terus saja mengoceh dengan tangan yang masih menjewer Alfa.
"Ck, Bu Julian yang cantik, montok, bohay aduhayy, kok cuma alfa yang dijewer, mereka kok ngga sih?" oceh Alfa tak terima.
Alfa memang seperti itu, di saat-saat seperti ini masih saja jiwa ke-Playboyannya ada.
"saya tau saya cantik,jadi jangan kamu puji saya sudah tau," ucap Bu Julia sok tersipu. Padahal....
"Ya karna sudah pasti kamu BIANG KEROKNYA!" bentak BuJul akhirnya.
Dan lansung menarik Alfa keruang Bk, dan pastinya diikuti teman-temannya tadi.
"Duuuhh Ra, yayang Alfa gue bisa-bisanya yah, lagi kena marah bisa aja ngegombal Bujul,haha" kekeh Dinda.
"Hmm" Yura cuek saja seperti tak peduli, padahal ia sedang merasa cemas,ntah Karena apa.
"Yura, pulang sekolah nunggu digerbang aiishh sakit buuu"
Ya itu suara Alfa dan tak lupa mengedipkan sebelah matanya dengan centil,BuJul melihatnya dan memperkuat jewerannya.
"bisa-bisanya kamu ngerayu cewek,dasar BUAYA! " ucap Bujul yang mengundang tawa seluruh siswa yang ada dikantin.
Tapi tidak dengan Yura yang merasa malu sekaligus bingung.
"Aciiee, yang diajak ketemuan,hahay" goda Dinda sambil mencolek dagu Yura.
"Paansih!"
***
Bel pulang sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu, tapi Yura masih dikelas karena hari ini jadwalnya piket.
Tak heran lagi kan Yura benci hari Senin, pagi upacara, pelajaran Full dan pulangnya piket kelass. Huffftt sabar Yura.
Yura mengambil sapu yang berada didalam lemari khusua peralatan bersih-bersih.
Sekolah sudah hampir sepi, hanya ada beberapa anak yang masih disekolah,tapi Yura tak peduli ia berusaha berani karna sekarang hanya Yura seorang diri dikelas,karna teman piketnya yang rajin tidak hadir dan yang lainnya kabur.
Saat mentapu yura merasa hawa kelasnya tiba-tiba berubah bulu kuduknya berdiri. Merinding.
Ia merasa ada orang dibelakangnya, dan saat ia menoleh...
DORRR
BWAHAHAHAHAHA
Tawa seseorang pecah,tak tahan melihat wajah kaget bercampur takut Yura yang sangat menggemaskan menurutnya.
Yura hanya menatap orang itu datar dan kembali melanjutkan kegiatan menyapunya.
Tiba-Tiba tangan seseorang mengehentikan kegiatan menyapunya,membuat Yura menoleh kepada orang yang masih cengar cengir itu.
"Yuk Ra!, kita pulang bareng,"
Kira kira siapa ya yang ngajak Yura pulang barenggg??
Jan lupa Votment Guysss
Kamsahamida
KAMU SEDANG MEMBACA
AYUFA
Teen FictionAyura adalah gadis cantik nan jutek, ketus dan bermulut pedas kepada orang- orang yang mencari masalah dan yang menurutnya orang-orang yang tak dianggap penting, dan Yura sigadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta,lebih tepatnya tak tertarik deng...