Namanya Redzuan Ong. Usianya 71 tahun. Warga Singapura. Tak bisa berbahasa Melayu. Ia berbahasa aktif China dan Inggris, seperti umumnya warga Negara Kota ini. Saya bertemu orang tua ini di Bandara Changi.
Bermula dari kebiasaan kita setiap turun dari pesawat, pasti selalu mencari toilet. Nah, bertemulah saya dengan orang tua itu. Ia tak hendak buang hajat. Ia bekerja sebagai cleaning service, petugas layanan kebersihan toilet di Bandara.
Saya pun menanyakan nama dan umurnya. Saya menyapanya dengan bilang; Saya kagum setua dia masih bekerja. Dia bilang; Ia tetap bisa bekerja. Ia bekerja dari jam 11 siang sampai jam 7 malam. Setelahnya saya tak menanyakan berapa dia dibayar untuk itu. Tapi mengingat ini Singapura, kemungkinan besar dia digaji S $ 1.000 setara dengan Rp10 juta per bulan.
Di Bandara ini, Ong tak sendiri. Masih ada pekerja tua lain yang seumurannya. Rata-rata mereka bekerja sebagai petugas kebersihan.
Di Singapura mereka dikenal sebagai active elderly, orang-orang tua yang masih aktif. Mereka bekerja di taman-taman yang bertebaran di seantero Kota Singa ini. Ada pula di warung-warung makan atau hawker center, pusat jajanan bahkan di kantor-kantor pemerintahan. Rata-rata mereka menjadi petugas kebersihan. Mereka akan terus dipekerjakan selama mereka mampu.
Di public housing atau rusunawa ala Singapura, mereka diikutkan banyak program-program kesehatan, sosial dan kemasyarakatan.***