Citarasa arsitektural para pengembang di Singapura sungguh luar biasa. Bangunan-bangunan baru yang dibangun pada 1990-an ke atas mencerminkan selera futuristik dan selaras alam. Meski begitu mereka pun tetap mempertahankan bangunan-bangunan bergaya lama.
Bila Amerika misalnya cenderung menyintai Gothic, Neo - Gothic dan Georgian seperti tampak pada sejumlah bangunan tua peninggalan penjajahan Inggris, Belanda, Portugis dan Spanyol di beberapa negara.
Sebagian pula menyukai classic dan neo-classic, seperti bangunan peninggalan Belanda di Tentena, Poso, Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah.
Saya sesungguhnya tak paham sama sekali soal arsitektur. Latar belakang saya Budidaya Pertanian. Tapi sebab pekerjaan saya, kemudian saya harus banyak membaca agar tak ketinggalan pengetahuan. Selebihnya saya cumalah penikmat arsitektur.***