six

2.4K 265 45
                                    

Katakan saja Yoongi bunuh diri karena sudah membiarkan Taehyung ada disini meskipun hanya semalam, sekarang lihat, ketika matahari terik, dua orang yang Yoongi yakini adalah orang-orang Taehyung datang dengan alasan GPS ponsel Taehyung mengatakan dia ada disini.

Benar sih, Yoongi juga tidak bisa mencegah, mengingat Taehyung mabuk berat kemarin hingga meracau seperti itu.

"Kau Yoongi kan?" tanya Hoseok yang datang bersama Namjoon, kekasihnya.

Yoongi mengangguk malu, keduanya berada di ruang tamu, Yoongi masih dengan pakaiannya yang semalam. Mereka menunggu Taehyung yang sedang mandi, tenang saja, Yoongi sudah memberinya pakaian pinjaman kok meskipun dia memberikannya dengan berat hati.

"Kau mengenalnya?" Tanya Namjoon, Hoseok mengangguk menjawab, "Kami sering bertemu ketika kelas bubar."

"Hoseok sunbaenim adalah penari terkeren se kampus, itu kata temanku, dia salah satu dari anggota klub dance." Yoongi dengan lancar berbicara sembari membuka aib temannya sendiri, dia berulang kali mengusap celana pendeknya karena menetralisir rasa gugupnya.

"Oh ya? Siapa namanya?"

"Park Jimin, rambutnya hitam dengan highlight oranye." Hoseok mengangguk, "Kurasa aku tau,"

"Ya . . Taehyung-ah cepatlah!" Namjoon merengek karena sudah panas mendengarkan obrolan Hoseok dengan Yoongi soal Pak Gimin atau siapa itu namanya-

"Aku tidak akan keluar, kalian pulang saja!" Yoongi menoleh kearah pintu kamarnya.

"Apa katanya?" Yoongi mendecak lantas menghampiri pintu kamarnya, meraih kenop pintu dan membukanya.

"Loh, Taehyung sunbae menjauh dari pintu, aku tidak bisa masuk."

"Yoongi sialan, kenapa kau memberiku pakaian ini?"

"Kau minta yang besar, itu milikku yang paling besar!" Kesalnya masih didepan pintu.

"Yoongi-ah, biarkan dia disini, kami pulang dulu. Kuharap kau bisa bertahan dengan harimau itu." Yoongi merenggut mendengar Hoseok dan Namjoon yang berdiri dari sofa, Yoongi mengantar keduanya sampai didepan pintu, tidak berani keluar karena panas.

"Titip Taehyung, ya?" Yoongi tidak menjawab, dia menutup pintu setelah kedua sejoli itu masuk kedalam mobil.

"Yoongi, aku lapar."

"Masak sendiri sana, apa-apaan sunbae, sudah menumpang, banyak minta lagi."

Taehyung menatapnya dengan wajah aneh, "Aku tidak bisa memasak." Katanya setelah menetralkan wajahnya.

"Jangan berbohong." Perkataan Yoongi membuatnya tersentak.

Terpaksa Taehyung bergegas menuju dapur, sempat tersandung meja rendah karena sibuk menggerutu, Yoongi diam-diam mengikutinya.

Melihat punggung Taehyung dari jauh mengenakan sweater itu, Yoongi mati-matian menahan tawa, sweater pemberian ibu asuhnya yang terlalu besar memang salah satu sweater favoritnya, Yoongi biasa memaki itu ketik tidak ada orang dirumah jadi dia tidak perlu mengenakan bawahan boxer atau celana ketika menggunakan pakaian itu karena sweater itu mencapai sepuluh senti diatas lututnya.

"Bisa bantu aku?" Yoongi mengerjap ketika pandangannya bertemu dengan hidung mancung Taehyung.

"YAA jangan dekat-dekat!" Kata Yoongi mendorong wajah Taehyung mundur.

Taehyung tersenyum miring, "Hah! Kupikir kita pernah tidak berjarak?"

Yoongi memukul dada Taehyung, menjauhkan Taehyung dari dirinya dan kegugupannya.

"Pergi, biar aku yang memasak." Kata Yoongi kemudian masuk dapur dan membuka lemari es, mengeluarkan sayuran untuk dimasak.

"Yoongi, ayo melakukan itu." Yoongi mengerutkan dahinya, "Apa maksudmu itu?"

"Tsk, Jangan sok polos." Yoongi menoleh, memberikan wajah aneh pada Taehyung yang membuat Taehyung naik pitam.

'wajah Yoongi menyebalkan sekali' pikirnya kemudian menarik pinggangnya hingga punggung Yoongi bertabrakan dengan dadanya.

"Seks, Yoongi, ayo lakukan itu setelah kau selesai dengan sayuran-sayuran itu."

Wajah Yoongi memerah, sialan. Taehyung terlalu blak-blakan, tapi seketika Yoongi ingat, "Tidak mau, kau sudah melakukannya kemarin, aku tidak mau asetku lecet karenamu." Katanya dengan pout.

"Hm? Kau yakin?" Taehyung mengusapkan tangannya di pinggang Yoongi, bukan hanya itu, bibir Taehyung juga tidak bisa dikontrol dibelakang sana, apa yang dilihat dia kulum, dijilat dan di gigit pelan2 seperti memijat.

"Uh- Ya. Mundur sunbae, aku tidak bisa bergerak." Yoongi menyikut Taehyung, memeringatkan laki-laki yang lebih tua darinya untuk minggir, tapi agaknya sinyal tidak nyaman itu tidak digubris oleh Taehyung.

Dia semakin gencar bernafas dibelakang tengkuk Yoongi, dibelakang telinga Yoongi bahkan mengecupi leher Yoongi.

"Yoongi." Suara Taehyung rendah mengantarkan getaran misterius yang membuat Yoongi bergetar merinding.

"Taehyung sunbaenim!" Yoongi mengangkat sebelah pundaknya, kegelian karena ulah Taehyung.

"Hm?"

"Apa aku mengganggumu?"

Yoongi ingin menyumpah serapahi Taehyung, kakak tingkatnya ini menyebalkan sekali.

"Oke-oke, sekarang pergi dari dapur, aku akan menyelesaikan ini." kesalnya sambil memasukkan semua sayuran yang sudah dipotong ke dalam air mendidih.

"Good boy." Taehyung menepuk kepala Yoongi dua kali lantas mengecup pipinya dan pergi.

"Ck, banyak maunya."

"Aku mendengarnya!"

"Aku tidak peduli!" Balas Yoongi.

-
NC?

Just 1, kalo jelek aku ga buat lagi y

you're the oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang