♡tujuhbelas: menggantikan Hyerin?

5.7K 603 126
                                    

Gatau dah ngetik apaan wkwk:')

Vote dan komen guysss

Happy reading🖤


Author POV

"Ra, lo kenapa nangis?!"

Sara yang berdiri didepan pagar kost-an hanya menunduk, membiarkan tangannya ditarik Minju. Membuat dia ikut masuk kedalam kost, tepatnya dikamar Minju.

"Sara, lo kenapa sih? Jangan bikin gue khawatir dong, untung aja gue masih ngerjain tugas, gimana kalo enggak? lo mau berdiri sendirian tengah malam didepan kost-an hah?!"

Bukannya melawan, Sara hanya tersenyum getir dengan mata yang terus mengeluarkan air mata.

"Ju... gue gak tau harus bilang apa... gue takut kalau gue bakal ditinggalin," katanya lirih.

"Ra, gue ini mungkin cuma sekedar temen kost lo. Tapi gue harap lo gak pernah lupa gue selalu ada. Lo ceritain aja semuanya sama gue, ceritain apa yang bikin lo takut," bujuk Minju.

Setelah berpikir beberapa saat, Sara akhirnya memilih menceritakan semuanya ke Minju. Tentang hubungannya dengan Wooseok, masa lalu laki-laki itu, rahasianya, rahasia orantua Wooseok, hingga kejadian tadi.

"...tadi dia nangis, dia peluk Hyerin erat. Gue masih ingat betapa sakitnya waktu dia fokus ke Hyerin dan mengabaikan gue yang berdiri dibelakangnya... gue gak bisa lakuin apa-apa Ju, gue cuma bisa pergi dari sana karena gue merasa ini pembalasan udah rahasiakan semuanya dari Wooseok. Makanya gue cuma bisa balik ke sini."

Minju hanya bisa menatap temannya itu prihatin, "Lo jangan merasa gak pantes gitu dong, Ra. Seharusnya lo gak pergi gitu aja, lagian kan Hyerin bakalan nikah sama Pak Jinhyuk."

Tangan Minju mengambil sesuatu dari atas meja belajarnya, menunjukkannya pada Sara.

Ada  sebuah undangan ditangannya, tertulis nama Lee Jinhyuk dan Kim Hyerin disana.

"Waktu itu mereka nitip ke gue buat di kasihin ke lo, pake amplop coklat. Lo gak liat yah?"

Sara hanya menggeleng, "Wooseok bisa aja batalin semuanya. Gak mungkin juga Hyerin bakal lepasin Wooseok setelah pisah hampir empat tahun. Gue emang gak pan--

"Sara! Lo udah kasih virginity lo ke dia, lo udah relain waktu yang harusnya lo habiskan dengan temen-temen lo, dia yang minta lo supaya bisa buka hatinya, dan dia udah lamar lo. Itu artinya dia gak mungkin bisa pergi gitu aja.

Dan lo... gak akan mungkin lo bisa hidup dengan baik kalau pisah dengan dia. Maka itu lo harus perjuangankan hubungan kalian! jangan pasrah gitu aja!"








°°°


Dengan perasaan bercampur aduk, Sara menatap pintu apartemen ragu. Dari semalem Wooseok sama sekali gak ada ngabarin atau sekedar cariin dia.

Mungkin Wooseok gak butuh dia setelah ketemu Hyerin. Tapi Sara butuh Wooseok, maka itu dia gak mau pasrah begitu aja.

"Sara," suara seorang laki-laki menyapa pendengaran Sara.

"Pak Jinhyuk?"

Sara makin kebingungan ketika melihat Jinhyuk yang berdiri didepannya memakai tuxedo silver. Tataan rambutnya juga sangat rapi.

"Sara, Minju kasih tau saya kalau kamu tunangannya Wooseok, kenapa kamu gak bilang ke saya selama ini? Apa kamu tau kalau hari ini saya bakalan nikah sama Hyerin tapi dari semalem dia gak pulang, dia juga bawa Jinwoo!"

Sara melihat undangan yang Minju kasih semalem ditangannya, tanggal 3. Berarti hari ini Jinhyuk dan Hyerin menikah.

Dia langsung masukin kode dan buka pintu apartemen.

"Wooseok kamu ada didalam?" panggil Sara sambil mencari-cari Wooseok disetiap sudut apartemen. Tapi nihil, gak ada siapapun disana.

"Kamu buang-buang waktu, Sara. Sekarang gimana pernikahan saya?!"

"Pak, saya juga gak tau mau gimana!"

Tangan Sara ditarik oleh Jinhyuk, "gak ada gunanya kita berdebat begini. Ini salah saya udah biarin Hyerin pergi jalan-jalan sama Jinwoo, salah kamu juga gak bisa rahasiakan dengan baik.  Lebih baik kita cari mereka sekarang."

"Kita mau cari dimana? Kalau mereka gak ketemu gimana Pak?"

Jinhyuk menatap Sara dengan tatapan seriusnya, membuat Sara sedikit takut.


"Kalau mereka gak ketemu, maka terpaksa kamu yang harus gantiin posisi Hyerin di altar."










°°°

"Mah, kita ada dimana?"

"Mamah juga gak tau, salahin Om Wooseok tuh bawa-bawa kita kesini."

Wooseok yang memegang gelas berisi jus buatannya menghampiri dua orang yang duduk di meja makan.

"Ini jus buat Jinwoo," kata Wooseok sambil menyodorkan gelas ditangannya.

Jauh dari perkiraan, anak kecil semanis dan sepenurut Jinwoo malah mendorong gelas itu hingga jatuh dan pecah.

"Jinwoo, mamah gak pernah ngajarin kamu gak sopan begitu yah!"

"Mamah emang gak pernah ngajarin Jinu apa-apa! Jinu mau pulang! Jinu mau sama ayah!"

Jinwoo turun dari kursinya, berlari menjauh dari kedua orang dewasa itu tanpa peduli kedua kaki kecilnya berdarah karena serpihan kaca.

To be continued

ʙᴀʙʏɢɪʀʟ ✓Kim WooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang