cara's : 2

19 1 0
                                    

Sinar matahari pagi yang menerobos masuk melalui jendela kamar gadis itu rupanya tak membangunkannya. Gadis itu tetap saja bergelut asik dengan bantalnya tak mau meninggalkan tempat ternyaman itu.

Trriingggggg...
Dengan malas Carra mengambil ponsel dan mendekatkan ke telinganya.

" Carra ih lo belum bangun. Lo lupa apa ini  hari terakhir kita MOS tau.  Cepet lo bangun telat tak sukurin ! " Titah seorang disebrang telepon yang tak lain adalah Eca.

Belum sempat Carra menjawab telepon sudah dimatikan. Dilihatnya jam berapa sekarang.
" Yaelah palingan baru jam berapa juga" mata Carra mendelik melihat jam menunjukan pukul 7 kurang 20 menit.

Buru - buru dia bangun dan siap - siap untuk pergi kesekolah. 15 menit berlalu Carra sudah siap dengan seragamnya. Ia turun dari lantai atas menuju meja makan dan langsung meneguk habis susu yang sudah dibuatkan oleh ibunya.

" Ma Carra langsung berangkat udah telat. Mama si tadi ga bangunin ".

" Mama tadi udah bangunin kamu sampe supuluh kali loh ya, kamunya aja tidur kaya kebo ".

" Yaudah ah dah maaa babayyy " sembari mencium tangan ibunya.

**
Jarak rumah Carra dengan sekolah cukup menyita waktu. Dia harus menempuh perjalanan yang cukup panjang. Dia agak sedikit berlari di trotoar jalan. Karna jika dia naik taksi pun akan macet.

Sampai di depan gerbang memang masih dibuka tapi ada banyak sekali anak yang telat termasuk dirinya. Dan sialnya hanya dia sendiri siswa baru yang sudah membuat catatan buruk baginya.

Semua anak yang telat dibariskan. Ia merutuki dirinya sendiri kenapa dia bisa sampai telat.

" Semua yang telat baris didepan saya. Buat tiga saf kebelakang " Titah seorang yang tak lain adalah Fathur ketua Osis di sma Alaska.

Carra yang mendengar itu langsung berlari ikut ke barisan itu.

Dia menjadi sorotan senior - senior nya. Dia tahu kenapa di perhatikan seperti ini. Ia menunduk sembari menahan malu.

" Itu kamu yang siswa baru bisa maju ke depan? "

Carra dengan sangat terpaksa maju ke depan di penuhi rasa takut.

" Siapa nama kamu?" Suara yang berasal dari laki - laki itu.

" Saya Carra kak " sambil menunduk.

" Kenapa kamu telat? "

" Maaf kak saya kesiangan "

" Yasudah sekarang kamu langsung menuju ke lapangan untuk mengikuti Apel "

" Iya kak terima kasih " beruntungnya Carra saat ini di loloskan begitu saja.

Dengan cekatan Carra berlari menuju lapangan sampai tak sengaja menabrak orang yang ada di depannya.

" Aduh " Carra meeingis kesakitan . merutukki dirinya kenapa bisa sial terus hari ini.

" Lo kalo jalan yang bener " perkataan yang dianggap sangat tak baik di telinga Carra.

" Ya maaf, gue juga udah liat - liat kali. Lo nya aja tiba - tiba di depan gue " Carra kesal.

" Dasar lo gak mau salah. Udah salah ngelunjak lagi ". Laki - laki itu pergi begitu saja tanpa memperdulikan umpatan dari Carra.

**
Carra sudah bergabung dengan Eca karna kebetulan atau memang takdir mereka sekelas lagi. setelah melewati beberapa kegiatan tadi. Sekarang adalah jam istirahat.

" Ca gue sebel sumpah hari ini "

" Kenapa lo, gara - gara telat hari ini?

" Bukan, gue tadi ketemu orang nyebelin banget sumpah " menggebrak kecil meja kantin.

" Siapa? Cewe apa cowo? Seangkatan apa kakel?  Kalo cowo cakep nggak? " Pertanyaan Eca membuat Carra makin mendengus kesal.

" Lo tuh ya gue lagi sebel malah lo tanya yang ga guna ". Wajahnya ditekuk hingga membuat Eca tertawa melihatnya.

Saat pintu kantin terbuka. Terlihat lima siswa yang dapat dilihat bahwa mereka salah satu geng yang notabennya adalah cowo - cowo terbaik di sekolah.

" Ra liat Ra, ya ampun ganteng - ganteng banget kan Ra ". Eca Terliat seperti kegirangan saat kelima cowo itu melewati mereka.

Sementara Carra menampakan wajah kesal karena dia harus bertemu lagi dengan orang itu.

" Lo tau Ca? Itu orang yang bikin gue kesel ". Sambil menunjuk Dirga dengan dagunya .

" Demi apa? Lo tadi tabrakan sama kak Dirga?". Tanya Eca histeris.

Carra yang malas meladeni sahabatnya ini. Hanya menimpalinya dengan anggukan.

Sikap Eca yang histeris tak tahu malu diakhiri dengan suara bel tanda mereka harus segera mengikuti rangkaian kegiatan hari ini.

**
Setelah Rangkaian kegiatan berlangsung. Semua  siswa baru di ijinkan untuk pulang. Kini Carra sedang berjalan menuju halte sembari bersenandung ria.

Duduk lama sendiri di halte membuatnya bosan. Dia mengecek kembali ponsel dan menelpon mamanya.

"Ma Carra udah nungguin mama dari tadi. Mama kapan jemput Carra?"

" Maafin ya mama lupa bilang sama kamu hari ini mama ada arisan ". Terdengar suara ibunya di sebrang  sana.

" Yah mama, terus Carra pulang sama siapa " keluhan Carra terdengar sampai disebrang telephone.

" Pesen ojol kek Ra. Jangan buat susah deh. Anak mama kok gitu banget " menggoda anaknya.

" Yaudah iya. Tapi Carra sebel sama mama. Pokoknya nanti minta stok es krim Carra ditambahin " ucap Carra penuh penekanan.

" Siap putri raja " jawaban ibunya menganggap anaknya seperti putri kerajaan yang sedang menitahkan.

" Yaudah dahh maa" telephone mati begitu saja padahal Carra belum mematikan telephone.

Dilihatnya ponsel itu Carra mencoba menyalakan tapi nyatanya nihil tidak bisa. " Huftt batrenya habis inimah " hembusan kesal keluar begitu saja.

Cara'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang