Prolog

27 1 0
                                    

_Kita seharusnya tidak pernah bertemu dan berteman. Jika pada akhirnya akan seperti ini. Karena kamu, aku membenci segalanya._

" kalo aku bisa minta buat rasa sayang ini bisa di hilangin dari diri aku. Aku lebih baik begitu dari pada seperti ini Ga " pipi Carra memanas menjalar ke seluruh bagian wajahnya. cairan di pelupuk mata yang sedari tadi Ia tahan dengan kuat. Keluar begitu saja tanpa seizin Carra.

Lelaki yang dihadapannya hanya menatap tanpa ekspresi sedikitpun. Seolah tak masalah dengan suara isak tangis Carra.

" Tapi gue risih dengan adanya lo di hidup gue Ra!" Bentak Dirga hingga membuat kaki Carra lemas. Seolah tak ada kekuatan yang biasa memenuhi dirinya.

Tak percaya dengan keadaan saat ini. Carra menatap lurus mata Dirga seolah dia mengatakan bahwa dia tak ingin jauh darinya.

Dimana seorang yang ada didepannya. Orang yang sangat dicintainya. Yang dulu pernah mengatakan tidak mau Carra pergi dari hidupnya.  Sekarang Dirga sendiri yang menyuruh Carra pergi darinya.
.


.
.
.
.
Haaiii temankuuu gimana nih awal ceritanya? penasaran ga kok bisa gitu sih? Hehe .Maafin author ya ini baru belajar nulis. Jadi kalo ada kesalahan kata" mohon di maaf kan. Karena manusia tidak luput dari kesalahan😂🤗 Jangan lupa vote and komen  ya :)

Cara'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang