carra's 3

15 0 0
                                    

Langit sepertinya sedang tidak bersahabat dengannya. Awan menggumpal nampak seperti akan runtuh.

" Yah yah jangan hujan dong. Carra kan ga bawa jas hujan. Hujannya nanti aja pas Carra udah pulang " sembari menadahkan tangan menghadap langit.

" Ya Allah tolong kirim malaikat penyelamat untuk Carra " mulai bergumam tak jelas.

Dari arah gerbang sekolah tiba - tiba terlihat seorang laki - laki yang menjalankan motor ke arahnya.

Hati Carra senang belum sampai Carra diam saat berdoa. Tuhan sudah mengabulkannya.

" Kak kak "teriak Carra berharap orang itu mendengar saat melaju di depannya.

Seorang di atas motor memberhentikan motornya tepat di hadapan Carra.

Saat dibuka kaca helmnya menampakan wajah Dirga dengan alis terangkat pertanda dia bertanya pada Carra.

" Eh kok elo si " sesal Carra telah memberhentikannya.

" Ya emng gue. ada urusan apa lo berhentiin gue? "

Carra berfikir sejenak kalau dia harus menurunkan ego dan gengsinya sedikit agar dirinya bisa pulang dengan selamat.

" Hmm hehe aku cuma mau minta maaf soal tadi kak" menunjukan deret giginya.

" Iya terus? " Seperti sudah menebak apa yang Carra inginkan darinya.

" Sebelumnya nama kakak siapa? Aku Carra " mengangkat tangan ke arah Dirga untuk dijabat.

" Dirga " menerima jabatan tangan Carra.

"Kak, Carra cuma mau minta bantuan boleh?" Wajah memelas sudah ia tampilkan.

" Apa? "

" Carra boleh minta anterin pulang enggak? Ini mama gabisa jemput soalnya ada urusan. Terus hp aku mati terus kak ya ini gak ada angku.."

Belum selesai Carra mengaduh suara Dirga sudah memerintahkan untuk segera naik.

Dengan senang hati Carra naik ke atas motor Dirga.

" Pegangan gue mau ngebut "

" Tunggu kak "

" Apa?" Kesal karena Carra terus saja berbicara tak mau berhenti.

" Kata mama kalo naik motor jangan kebut - kebut. Nanti kalo ada apa - apa giman..?" Lagi - lagi belum selesai ceramah Dirga sudah melajukan motornya dengan sangat kencang. Sehingga tanpa aba - aba Carra melingkarkan tangannya di perut cowok itu sambil memejamkan mata karena ketakutan.

**
Ditengah jalan Dirga mematikan motornya.

Ia melihat Carra dari kaca sepion yang nampak sangat ketakutan.

" Ra.. ra " mencoba memastikan keadaannya.

" Iya kak? Udah sampe? " Mulai sedikit membuka mata.

" Sampe? Gue aja gatau rumah lo. Gue dari tadi nanya sama lo tapi lo nya ga jawab ".

" Ya gimana Carra mau jawab. Carra gabisa melek tadi pas dijalan. Kak Dirga bawa motornya kebut banget " menggerutu kesal.

Melihat Carra sepertinya sangat ketakutan Dirga merasa tak enak
" Yaudah gue minta maaf. alamat rumah mana? ".

" Di perumahan persada blok B nomer 5 kak "

Dirga kembali menghidupkan mesin motornya dan melajukan motornya. Kali ini tidak sekencang tadi.

Sampai di depan rumah. Carra turun dari motor
"Makasih ya kak hehe ngerepotin. Mau mampir nggak? "

" Hm. Enggak "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cara'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang