Moon pov's
Saat ini pelajaran fisika dimulai,pelajaran yang sangat aku gemari.Bisa dibilang,orang lain malah tak acuh pada pelajaran ini,namun berbeda dengan aku yang sangat ingin mengetahui seluk beluk fisika.Lagi pula,saat aku belum mengerti tentang pelajaran fisika itu,aku bisa bertanya kepada Mama sang ahli fisika.Yah,kemampuannya dalam bidang akademik bisa dibilang menurun kepada semua anaknya,aku dan kak Bintang.
Mama lah yang selalu mendukung kami untuk mempelajari fisika lebih dalam.Mama selalu mencari info tentang olimpiade fisika lalu mengabari kepada pihak sekolah,dan tentunya sekolah akan mengutusku untuk mengikuti olimpiade tersebut.Dan alhamdulillah,selalu mendapatkan juara.
"Moon,coba kerjakan soal yang ada dibuku.Tolong perlihatkan kepada teman teman kamu bagaimana cara mengerjakannya.Ibu izin ke toilet sebentar" perintah Ibu Syafa segera kulakukan,dengan tenang aku mengerjakan soal tersebut.
Dan alhamdulillah kata bu Syafa sudah benar semua.
Wah gila si Moon,ngerjain soal segitu banyaknya
Keren bat dah malah bener semua lagi
Pengen deh jadi MoonYah kira kira terdengar lagi olehku bisik bisik yang kadang menurutku wajar kadang juga berlebihan,karena aku juga belum sesempurna yang mereka pikirkan,hanya Allah lah yang maha sempurna Allah lah yang menutupi aib aibku.
Masya Allah..Tabarakallah
Saat aku kembali ke tempat duduk ku,devano mengacak ngacak rambutku
"Pinter banget sih nihh"
Untungnya tak ada orang yang memperhatikan tingkah Devano tadi,bisa bisa fans fans Devano akan membully ku:v
"Ihh apaansih lu,alay wlee" saat aku menjulurkan lidah ku,dia langsung mencubit kedua pipiku.Ini kebiasaanya saat kita masih duduk di bangku TK.
Saat aku melirik,ku lihat sorot mata tajam dari Rachel.Aku tidak peduli,lagi pula aku dan Devano kan hanya sebatas sahabat.
~
"Moon,ikut gue"Tiba tiba Rachel datang begitu saja padaku.
"Kenapa?ada keperluan apa lu tiba tiba manggil gue"
"Inget yah,lu udah tau kan yah gue suka sama devano dari kita siswa baru.Gue ga suka aja gitu lihat lu deket deket sama Devano.Gue mau Devano tuh jadi milik gue,tapi kenapa gitu selalu lu yang ada di deket dia.Muak tau gue lihat lu".
Ni orang ngomong apa yak- batinku
"Jadi gini yah,gue ga perduli lu suka sama Devano,karna itu hak lu.Dan gue harap lu juga ngerti lah,gue kan emang dari awal udah deket sama Devano,udah sahabatan dari kecil jadi yah susah aja gitu lu mau gue jauh jauh sama Devano sedangkan dia sahabat gue"
Plakk
Kacamata ku pun terhempasBaru kali ini ada orang yang berani menamparku.Keluarga ku pun tidak ada yang berani menamparku,lah cewek ini berani menamparku hanya masalah cowok?apa apaan ini.
Plakk
Ku dengar suara tamparan lagi,tapi ini berbeda,tidak ada tamparan di pipiku.Saat ini ku dengar suara Rachel yang menjerit kesakitan.Penglihatanku kini tidak jelas,karena aku tidak memakai kacamata.Saat ada seorang siswa lainnya yang berbaik hati mengambilkan kacamataku dan memberikannya padaku.
"Makasih" baru saja aku mau melihat orang yang memberikan kacamataku,tak ada seorang pun yang aku lihat,hanya beberapa siswa dipinggiran kelas yang menonton kejadian tadi.
"Apa hak lu nampar Moon?" Bentakan Devano kini menggelegar di koridor kelas
Ternyata Devano
Kini yang Devano tanya nampak kaku,tak mengeluarkan kata sepatah katapun.
"Gue tanya sekali lagi,apa hak lu nampar Moon?"
"Maafin gue Dev,gue gasuka aja gitu lihat lu deket sama dia." Kini cewek itupun berani berkata.
Ga jelas ni orang
"Lah seharusnya lu minta maaf sama Moon,bukan sama gue.Emang apa hak lu larang larang gue buat deket sama Moon?ada undang undang gitu?biarpun anak presiden pun gada yang bakal gue biarin ngelarang gue deket sama Moon" kini Devano mendekat padaku.
"Kamu gapapa?"
What?kamu?aneh nih anak:v
"Iya gue gapapa"
" sekali lagi gue lihat lu kasar sama Moon,awas aja lu" kini dia menggenggam tanganku lalu membawa ku ke ruang Uks
"Kamu beneran gapapa kan?bilang sama gue kalau sakit" kini ia sedang sibuk memberikan salep ke pipiku,takut memar katanya.
"Iya beneran gue gapapa.Makasih btw,tapi lain kali jangan dibales tamparan juga yah,kasian dia"
"Dih sapa yang nampar dia,ga sudih gue sentuh dia.Tapi kalau nanti dia nyakitin lu lagi,awas aja"
Hah?bukan Devano?lalu siapa?
"Hey,kenapa?jangan sedih gitu dong.."kini ia membuyarkan lamunan ku sembari mengelus puncak kening ku.
"Nggak,gue ga sedih.Malah gue seneng punya sahabat yang segitu perhatiannya sama gue" kini aku menjawab dengan sedikit nada serius.
Kulihat raut wajahnya berubah.
"Moon,gue sayang sama lu"
"Iya,gue juga.Gimana bisa gue ga sayang sama lu sedangkan kita dari orok aja udah sama sama terus" jawabku dengan santai
"Gue cinta sama lu Moon,apa lu ga sadar selama ini gue perhatian banget sama lu,gue cinta sama lu Moon.Lu yang pertama,lu yang buat gue cinta dari sekian cewek yang deketin gue.Lu ga harus jawab sekarang,gue bisa nunggu". Setelah ia menyatakan perasaannya,ia meninggalkan ku sendirian.Mungkin dia butuh waktu untuk sendiri.
Ya Allah ada apa ini?apa yang harus ku lakukan?
Saat ini aku masih mengganggap Devano sahabat,tak ada perasaan spesial apapun kurasakan padanya.Lalu sekarang aku harus dihadapkan dengan ia menyatakan cintanya?secepat ini.
Disatu sisi aku tak mau persahabatan ku hancur suatu saat nanti ketika kami bertengkar,disatu sisi aku tak ingin menyakiti perasaan Devano dengan cara menolaknya.
What should i do?
Dont forget a star for me:)
#dn:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon & Galaksi
Teen FictionSesuai namanya,Moon yang artinya Bulan.Harapan orang tuanya,memberikan nama Moon kepada gadisnya ini,agar anaknya tumbuh menjadi gadis yang dikagumi banyak orang,cantik,bersinar,dan bermanfaat bagi orang lain.Memang pada awalnya,harapan itu memang t...