Meet You

30 3 0
                                    

Author pov's

"Assalamualaikum..pagi Ma Pa,Kak Bintang" kini Moon tengah duduk dan sarapan bersama keluarganya.

"Waalaikumussalam anak gadisnya Papa.." Alian menjawabnya dengan senyuman bahagia.

"Ini anak udah gede juga,makannya pelan pelan dong.Jorok amat jadi cewek,cewek tuh makan pelan pelan yang ayu" Bintang memarahi Moon yang kalap kalau sarapan.

"Yee biarin..gini gini banyak yang suka sama Moon.Ma Pa,Moon berangkat dulu ntar telat lagi" pamit Moon kepada kedua orang tuanya beriringan dengan menyalami keduanya dan kakak satu satunya.

"Hati hati yah nak..Mudah mudahan Allah memberikan kelancaran disetiap urusanmu" kata Asya kepada anaknya sebelum Moon pergi.

"Aamiin Ya Allah..makasih Ma" jawab Moon sambil mencium pipi Asya.

"Jangan lupa shalat yah nak" teriak Alian saat Moon sudah berada dalam mobil.

"Siap papa bos" jawab Moon dengan gerakan hormat.

Perjalanan,skip>>

Moon pov's

Alhamdulillah,pagi ini aku masih diberi kesehatan dan kenikmatan serta kebahagiaan dalam hidupku.Memiliki keluarga yang sangat menyayangiku suatu anugrah yang sangat indah..

Hmm rasanya sangat damai jika bangun dipagi hari disapa oleh orang yang kita sayangi,sambil sarapan dengan candaan dan gurauan sederhana.

Kuharap kebahagiaan ini abadi,keluargaku akan selalu menemaniku.Saat aku sedih ada Mama yang menenangkan ku,saat aku bimbang ada Papa yang siap memberikanku saran,dan saat ada yang mengusik ku ada kak Bintang yang siap melindungiku.

Apalagi yang perlu aku risaukan?ini semuanya cukup,malah lebih.Jauh lebih indah.
Masalah pasangan?bukannya jodoh sudah diatur Allah yah,jadi kuserahkan semuanya hanya kepada-Nya.Lagi pula saat ini aku juga belum merasa ada yang dapat membuatku jatuh cinta.Semuanya nampak biasa saja,belum ada yang istimewa.

~

Kini aku sedang berada di kelas,mencoba melihat pemandangan pagi dari jendela menghirup udara segar dipagi hari,tanpa gangguan orang lain.

Memang terkadang aku selalu berusaha datang lebih awal,karena aku rasa aku lebih mendapatkan ketenangan saat semuanya sepi.Rasanya nyaman saja,berjalan sendiri di koridor saat di pagi hari,menghirup udara segar tanpa memikirkan banyak hal.

Tiba tiba ketenangan ku terganggu,saat aku menyadari ada orang yang memegang bahuku.

"Ngagetin aja lu"

"Ye siapa suruh bengong,masih pagi juga.Ntar lu kerasukan siapa yang nolongin lu,untung gue udah datang Moon" cerocos Devano,dia ini satu satunya sahabat ku,sahabat dari kecil malah.Walaupun dia sedikit cerewet dialah yang paling mengerti dan dia selalu jadi pendengar yang baik.

"Noh kan bengong lagi"

"Ihh apaan sih lu,sakit tau" ku hempaskan tangannya saat aku merasa pipiku sakit karena cubitannya itu.

Akhirnya aku meninggalkan kelas dan berjalan menuju loker dan mengambil almamater ku,karena hari ini aku bertugas untuk mengecek siswa yang terlambat lalu melaporkannya kepada BK.

"Ish ngapain sih lu ngikut mulu"

"Pede amat lu,gw juga piket kali ini hari.wleeee" Devano langsung pergi begitu saja.

Dasar menyebalkan ck

Satu persatu siswa International High School   Brawijaya mulai berdatangan,setelah ceklock   Devano mulai mengarahkan mereka untuk segera ke lapangan karena upacara akan dimulai.

Moon & GalaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang