"Anjir!"

"Diem lo!"

"Nggak bisa, kaki gue ketatap meja. ANJIR! ANJIR! ANJIR! SHIT!"

"Overeacting muluk."

"Gimana nggak overeacting, kaki ketatap meja. Kamu aja denger suaranya keras."

"Iya iya whatever."

Ih, sih Lucas ini. Nggak tau sakitnya kaki kalo ketatap meja.

Brengsek! Sakit banget!

"Caithlyn, bisakah kamu tidak berkata-kata kasar."

Gue kaget hampir jatuh soalnya ms. Jennie masuk ke dalem kelas terus denger gue ngomong kata kasar.

"Maap ms."

"Hahaha, lo dimarain!"

"Gantian lo yang perlu diem sekarang!"

"Nggak mau!"

"Bangsat lu!"

"Lu gaplek!"

"LUCAS! CAITHLYN! Ke ruang BK sekarang!"

Ms. Jennie teriak ke kita berdua, mbikin gue kaget hampir nyongsop.

"Se-ka-rang!"

Gue ama Lucas berdiri dari kursi terus jalan ke ruang BK.

Waktu mau masuk, ada tulisan 'Selamat Datang Caithlyn & Lucas!'.

Sudah gue duga, pasti ada kayak ginian lama kelamaan.

Gue ama Lucas sih sudah sering ke ruang BK.

"Lo masuk duluan."

"Nggak lo!"

"Lo!"

"Lo!"

"Yawis!"

Lucas jadinya masuk duluan ke dalem ruang BK terus gue di belakangnya.

Ms. Yoo yang ada di ruang BK itu nggak merhatiin. Mungkin soalnya sudah biasa yang masuk kita berdua.

"Apa yang kalian ngelakuin hari ini?"

"Ini semua salah Lucas ms, dia ngetawain saya yang lagi kesakitan, diejek lagi."

"Nggak, bukan salah saya ms, Caithlyn yang mulai teriak-teriak."

"Nggak ms, dia yang mulai duluan ms, dia yang mulai mbuat saya marah. Jadi ini semua salahnya dia."

"Dia bohong ms, dia yang teriak-teriak ke saya tanpa alasan."

"Lo yang mulai dulu!"

"Nggak ya! Lo yang mulai."

"Setan! Bukan gue yang mulai, lo yang mulai."

"Lo yang mulai duluan!"

"Diam!"

Kita berdua noleh ke arah ms. Yoo yang ngeliat ke kita berdua pake muka serem tapi nggak ada yang takut.

"Kalian pulang aja. Males njagain kalian."

Gue berdiri nggak care tentang Lucas terus keluar dari ruangan terus siap siap buat pulang.

Untung nyokap sama bokap gue lagi nggak di rumah tapi di Amerika selama 3 bulan buat kerja.

"Eh, Caith."

"Lo mau apa?"

"Jagain gue dong.."

"Kenapa? Kemana?"

"Soalnya gue suruh, gue mau pergi ke mall deket sekolah. Jagain lah, please!"

"Yaudah."

"Thank you."

Jadinya gue sama Lucas pergi ke mall yang nggak terlalu jauh dari sekolah.

Pas nyampe di sana, untungnya kita jalan kaki nggak harus mbayar masuk.

"Lo kesini mau ngapain?"

"Mau beli anjing."

"Anjing? Buat apa?"

"Aku lonely di rumah."

"Oh! Ada cireng! Lo pergi beli anjing. Aku mau beli cireng. Lo tungguin gue di toko anjingnya nanti."

"Ok."

Gue jalan ke orang yang jualan cireng.

"Mau beli berapa mbak?"

"10 ribu."

Waktu di siapin, gue kaget soalnya waktu beli, isinya banyak banget.

"Makasih."

Habis beli, gue jalan ke toko anjing terus ngeliat Lucas yang lagi gendong anjing poodle.

"Lucas!"

"Oh, lu sudah balik. Lucu nggak anjing nya?"

"B aja."

"Terserah lu. Cik, saya mau beli yang ini. Lu beli apa?"

"Cireng."

"Minta. Supain dong. Aaahhh~"

Ngapain sih dia minta pake suapin suapin segala.
































































































Tapi dari pada bertengkar di toko mendingan di dulang aja.

Want To Change • LucasWhere stories live. Discover now