Hari ini adalah awal yang baru untuk Mudha Nameswara,karena hari ini dia akan naik kelas menjadi kakak tertua di sekolah yaitu kelas 9 SMP.
"Hoooaaaammmm, Haduh jam berapa sih nih?" mata yang sayu,dan badan yang masih ingin terbaring itulah yang dirasa Mudha pagi hari ini.
"Yeah baru jam setengah tujuh." Berpikir sejenak,lalu dengan tergesa-gesanya Mudha bangung karena baru menyadari bahwa ia akan telat masuk.
Ia segera berlari kamar mandi untuk membersihkan diri,hanya beberapa menit dan akhirnya ia keluar dengan wajah yang masih nampak mengantuk.Merapikan buku-buku dan langsung menyambar tas sekolahnya itu.
"Selamat pagi." Ucap Mudha sembari menyerbu roti bakar dan meminum telak Susu cokelat kesukaannya.
"Kakak tuh perempuan bangung aja kesiangan.Hhhuuuu." Adik satu-satunya menjulurkan lidanya pada Mudha.
"Berisik anak kecil,udah ah mau berangkat dahhh anak kecil." Balas Mudha sembari menepuk puncak kepala adiknya.
"Ibu,Mudha berangkat dulu ya.Doain Mudha supaya hari ini menyenangkan." Pamit Mudha pada ibunya dan mengecup(salaman)punggung telapak tangan ibunya.
"Iya sayang,hati hati dijalan.Tidak usah terburu-buru,Pelan asal sampai tujuan."
"Iya ibu ku sayang." Dengan senyum jail Mudha menggoda ibunya,Dan pergi berlari untuk mengambil sepeda kesayangan mungkin paling disayang.
Tak selang beberapa menit karena jarak antara sekolah Mudha dengan rumahnya tidak terlalu jauh ia pun sampai di sekolahnnya. Namun, sepertinya pagi ini tak berpihak padanya,Gerbang sekolah sudah tertutup rapat ia hanya pasrah jika harus dihukum.
"Serah lah,pagi-pagi udah kena tembakan aja." Mudha berucap sambil melihat kanan kirinya,tatapannya terhenti pada seorang laki-laki disebelah kanannya yang juga datang terlambat dengan mengendarai Montor vixion.
Mungkin karena merasa sedang ditatap,ia pun menoleh kearah Mudha.Tatapan mereka bertemu untuk sejenak,salah tingkah akhirnya Mudha membuang mukanya kesegala arah.
Eh eh eh jantung gue kok pada disko ya?buset. Batin Mudha
Seorang guru menghampiri mereka berdua sambil berkacak pinggang.
"Kalian itu ya,Katanya generasi mileneal hahh?Apanya, datang aja telat,Mau jadi apa kalian nanti?Disiplin itu harus terus kalian terapakan dimana saja, ingat."
"Iya pak." Jawab Mudha dan laki-laki disebelahnya secara bersamaan.
Suaranya hadehh,gakpapa deh kalo dihukum,Sama dia tapi hehe. Batin Mudha.
"Karena hari ini anak saya sedang ulang tahun,Maka kalian akan saya bebaskan.Untuk hari ini saja,kalo besok kalian masih telat konsekuensinya akan sangat berat."
"Iya pak." Untuk kedua kalinya mereka menjawab dengan kompak lagi.
"Sudah sana masuk kelas." Pak Dono pun membukakan pintu untuk mereka dan menyuruh mereka agar cepat masuk kelas.
"Pak,salam buat anaknya.Bilangin kebapaknya buat terus baik." Ucap Mudha dengan senyum jailnya.
"Mau saya hukum kamu?"
"Nggak pak bercanda.hehehe." Mudha melihat sekelilingnya seperti mencari sesuatu.
Loh,dia kemana ya?Hampir 3 tahun baru liat dia anehhh. Batin Mudha
#2019...maaf baru belajar hehehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara pergi dan menetap_
Fiksi RemajaSudah hampir 4 tahun Mudha menyukai Andra,entah apa istimewanya Andra yang membuat Mudha untuk sulit melupakan perasaannya itu. jika ingin tahu,teman-temannya Mudha sudah membujuknya untuk bisa melupakan Andra.Alasan:Andra tidak pernah menyukai...