Matahari belum hinggap di pucuk langit tertinggi, namun Fia sudah sibuk mengobrak-abrik kamar dan lemari bajunya.
"Maa," suara Fia yang lantang terdengar dari dalam kamar, "dress Fia dimana?"
"Ada, cari aja, mama gak mindahin, kok." sahut sang mama tak kalah lantang dari arah dapur.
"Ck! Kalo ada juga gak bakal nanya kali, ma."
*Loh, Fia ngapain, kok sibuk? kan libur.
-Iya, dia kan mau ke Korea
*Lah ngapain?!
-Sekolah lah~ masa mulung
"Duh, kuping ku kok panas, ada yang ngomongin apa ya?"
✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Fia merebahkan tubuhnya diatas kasur dark grey berukuran 4×5 kesayangannya.
"Hwaaa... Bajunya banyak banget sih! Mama gak mau bantu beresin lagi."
Lelah setelah dua jam sibuk dengan kegiatan "berkemas", ia memutuskan untuk istirahat sejenak.
Seharusnya ia bisa menyelesaikan urusan kemas-kemas itu sejam yang lalu, tapi karena alasan yang ia buat berkali-kali untuk menghindari pekerjaan itu malah membuatnya makin lama berkutat dengannya.
Menyerah, akhirnya tubuh lelahnya ia baringkan diatas tumpukan baju yang belum sempat di kemasnya kedalam koper.
Sebenarnya Fia sendiri masih tidak percaya dengan semua ini. Ia dan kedua sahabatnya bisa berangkat ke negeri Ginseng, Korea.
Meski hanya dalam rangka studi banding namun tetap saja, perjalanan ini cukup mendebarkan.Bibirnya menyungging kan seulas senyum haru sekaligus bahagia.
✧◝(⁰▿⁰)◜✧Bosan hanya berbaring selama kurang lebih satu setengah jam, Fia memutuskan untuk menghubungi salah satu sahabat nya, Lia.
Tangan rampingnya meraih benda pipih disamping lampu tidurnya, dengan gesit Fia mencari nama yang ingin ia hubungi.
Jempol manisnya mengetuk lingkaran berwarna hijau, setelah satu kali nada sambung terdengar jawaban dari sebrang sana.
"Moshi moshi~ watashi wa Neko nya~ desu, omae wa dare desu ka~?" (Halo~ saya kucing meong~ kamu siapa ya~?)
Ck! kumat nih kucing jejadian, batin Fia.
"Mosa mosi mosa mosi, adanya e-mosi! Kita mau ke Korea Veliaaa, bukan ke Jepang!"
Orang di seberang tertawa renyah,
"Suki suki watashi dong, awkowko,"
"Ah, Lia mah~ niatnya nelfon biar goodmood malah jadi badmood plus plus!"
"Iya~ kucing salah~ gomen ne (maaf ya). Napa nelfon, kangen ya ama kucing?"
"Amit amit kangen sama siluman."
"Dih, jahat."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Admire
Fanfiction"Aku sadar aku telah jatuh cinta, tapi, kenapa harus dengan 'dia'?"---Meyfiana Cassandra "Dia sahabatku, tidak apa jika itu memang membuatnya bahagia, meski harus ku akui ini cukup menyakitkan."---Veliandi "Tidak, aku tidak akan memihak siapapun, t...