tu (2)

38 4 3
                                    

~Author POV~
Pagipun telah tiba. Sinar mentari pagi menerobos masuk kesela sela gorden mengusik ketenangan iqbaal dan biya yang masih dialam mimpinya dalam posisi saling memeluk.
"Mmmhh" geliat biya dalam pelukan iqbaal
"Bay lepas" ucap biya masih dalam pelukan iqbaal
"Kenapa bee" jawab iqbaal dengan suara serak dengan mata masih tertutup
"Ini udah pagi,aku mau buat sarapan" kata biya sambil mainin idung iqbaal agar bangun
"Kalo mau dilepas ada syaratnya" katanya masih dengan mata tertutup
"Apah?"
"Morning kiss" kata iqbaal dengan mengerucutkan bibirnya
"Dih gaah bay,gausa aneh aneh deh,aku mau masak lho emang kamu ga laper apa?" ucap biya berusaha menjauh dari iqbaal tapi apalah daya tenaga iqbaal lebih kuat darinya.
Iqbaal menggeleng "Engga,aku ga laper"
Biya terkekeh dengan ucapan iqbaal "Hha kata siapa kamu ga laper,orang dari tadi aja perut kamu bunyi terus"
Iqbaal langsung membuka matanya dan menatap biya "Ah masa si,boong kamu yakan"
"Ngapain aku boong gaada untungnya buat aku tau,udah ah lepas ih"
"Yaudah yaudah deh nih aku lepas"
"Kamu mandi gih sana bay,abis sarapan temenin aku ya kesupermarket" ucap biya terduduk dengan menggulung asal rambutnya
"Kamu mau masak apa emangnya?" tanya iqbaal sambil ngubah posisi jadi setengah duduk
"Gatau,coba nanti liat aja di kulkas adanya apa" jawab biya dengan melangkah turun dari kasurnya
"Mm atau kamu mau sarapan apa?" tanya balik biya dengan memutar tubuhnya menghadap iqbaal kembali
Iqbaal yang tadinya sedang mengambil hp nya di nakas pun menoleh "Akumah nurut aja apa yang kamu masak,kalopun gaenak juga aku tetap bilang enak kok yang" diakhiri dengan senyum miring
"Dih ngomong mah gitu,giliran beneran gaenak baru ngomel omel gajelas" ucap biya sambil melangkah meninggalkan kamar
"Tapi sejak kapan masakan kamu gaenak sayang" teriak iqbaal dari dalam kamar

~~~~~

Selama biya masak iqbaal masih terdiam didalam kamarnya setelah mandi tadi sambil mengerjakan tugas kantornya yang baru saja dikirim oleh sekertaris nya.
"Ini apaan lagi elah. Apa iya harus mendadak gini" gerutunya dalam kamar
"Alah bodo ah gue tinggal aja,gue bilang ada acara aja lah,gue kerjain nanti abis kesupermarket deh" ucapnya lagi dengan menutup laptopnya lalu menaruhnya kembali ke meja kerjanya dan berlalu ke dapur untuk menemui sang istri tercintanya.
Wangi masakan biya menerobos indra penciuman iqbaal yang sedang berjalan menuruni anak tangga,terlihat biya yang sedang mencicipi masakannya lalu dilihatnya pula ia sedang mengelap keringat yang ada di dahinya membuat iqbaal terpesona apalagi dengan rambut cepol asalnya itu yang buat iqbaall......haaahhh
"Sayangg...." panggilnya dengan melingkarkan tangannya pada pinggang biya
"Eish kamu ih kaget tau ga" katanya dengan menengok ke samping dan iqbaal cuma ketawa doang.
"Kamu masak apa yang?" tanya iqbaal yang masih setia menemplok pada punggung biya
"Aku cuma masak ayam asam manis mentega,soalnya tinggal itu doang" jawab biya dengan mematikan kompor
"Lepas dulu deh bay,aku mau wadahin makanannya"
"Gamau. Aku maunya ginii. Enak. Nyaman" ucap iqbaal sambil menelusupkan wajahnya pada rambut biya
"Ishh awas dulu ibay.. Nanti kalo ga panas gaenak lho ini.. Kamu duduk dulu diem disana deh" kata biya sambil mencoba menurunkan tangan iqbaal
"Hhmm okey okey deh... Aku nunggu di ruang tv aja ya,mau nonton doraemon hehe" ucapnya dengan berjalan meninggalkan biya
'Dasar udah gede tua lagi nontonnya masih aja doraemon. Gatau umur emang,suami siapa lagi itu dah,pusing aing lama lama' gerutu biya dan diakhiri kekehan.
Setelah biya menyiapkan makanannya ia segera menyusul iqbaal yang asik menonton doraemon dengan membawa makanan untuk dirinya dan iqbaal
"Ibay ini ayo makan dulu" kata biya sembari menaruh piringnya di meja, dengan pekanya iqbaal menyingkirkan beberapa toples yang berisikan makanan ringan.
"Minumnya belom aku ambil lho bay"
"Udah aku aja yang ambil minumnya"
"Hhm okey"
"Kamu mau apa minumnya bee" tanya iqbaal dengan sedikit berlari mundur menuju dapur
"Air putih aja baal"jawab biya sembari menengok kearah iqbaal
"Awas baliknya nambrak tembok iqb..."
  JEDUGG (anggep aja kek kejedot deh)
"Baal" lanjutnya ketika iqbaal kejedot tiang tembok
"Awss sakitt astagaa" keluh iqbaal sambil jongkok dideket tiang tadi
"Kamu si orang jangan lari kan bisa,anak kecil dasar. Umur mah iya udah tua tapi kelakuan masih kaya bayi" cerocos biya saat ia disamping iqbaal mengelus elus kepalanya
"Ya maap si bee,jangan marahin sii ini lagi sakit lho" ucap iqbaal sedikit merengek
"Siapa yang marahin sii. Kesel aku sama kamu,berulah terus giliran gini baru taurasa" ucap biya dengan menekan dahi iqbaal yang sedikt merah
"Awss sakit sayang ih tega deh ya kamu"
"Udah ah ayo makan dulu. Nanti abis mankan baru aku obatin" ajak biya dan menarik iqbaal untuk berdiri juga
Mereka berdua makan dengab khidmat tak ada suara hanya terdengar dentangan sendok bertemu dengan piring. Tak selang waktu lama iqbaal dan biya telah selesai makan
"Alhamdulillah kenyang juga" ucap iqbaal dengan menaruh gelasnya
"Aku cuci piring dulu ya bay" kata biya dengan berdiri membawa piringnya dan iqbaal
"Eh aku bantu ya yang" cegah iqbaal
"Gausah kamu nonton aja,apa selesain kerjaan kamu gih sana" tolak biya
"Aaah kerjaan mah nanti aja deh,aku mau bantu kamu" kekeh iqbaal dengab berdiri dan merebut piring yang ditangan biya
"Astaga awas jatoh itu ibay" ucap biya pada iqbaal yang semena mena mengambil piringnya
"Iyaiya sayang"
"Kalo kamu mau bantu,jangan macem macem lho,gausah mainan" ucap biya
"Iya sayang iya engga kok"
"Yauda kalo gitu aku beresin kamar dulu ya,kamu nyuci piring"
"Yaudah deh sana gih udah keatas" usir iqbaal pada biya setelah menaruh piring di washtafle
"Okey bye"
Dengan sigap iqbaal membasahi piring piring tadi dengab air mengalir. Lalu dengan telaten iqbaal cuci bersih dengan spons sabun sunlight hingga berbusa.
Berbeda dengan biya yang membereskan kamarnya dan iqbaal ini
"Huuhh...padahal pas gue bangun nih kasur masih rapih dah,kenapa udah berantakan gini lagu buset" gerutu biya saat pertama kali masuk kamar
"Sapa lagi yang kelakuannya begini kalo bukan iqbaal coba,cwo model gitu aja banyak yang ngefans,gatau si idolanya kalo kelakuannya begini"
"Eh btw gue juga dulu fansnya astaga hahaa" lanjut biya diakhiri dengan kekehan sambil melipat bedcovernya menjadi setengah.
Selagi biya membereskan kamarnya tiba tiba ponsel iqbaal berbunyi bertanda ada panggilan suara masuk,biya lihat siapa yang menelfonnya setlah ia tau siapa segera biya angkat
"Hallo assalamualaikum bunda" salam biya pada sang bunda mertuanya yang menelfon
"Waalaikumsalam biya,iqbaalnya ada" Jawab bunda dari sebrang sana
"Ada bun,tapi lagi dibawah dianya,ada apa ya bun,bir nanti biya yang nyampein" Ucap biya sambil jalan menuju balkonnya dan terduduk
"Gapapa si nak,yaudah deh bilang ke kamu aja ya sayang"
"Iya bun,mau bilang apa si?" tanya biya
"Jadi nanti malam ayah mau pergi ke bandung kan,ada acara dari keluarga nya,tapi bunda gaikut. Bunda minta tolong kalian nginep dirumah bunda mau?" jelas bunda pda biya
"Astaga bundaa biya kira ada apaa ih bunda mah hha" ucap biya dengan kekehan
"Boleh kok bun,mau kita yang kerumah bunda atau bunda yang nginep disini bun?" tanya biya sembari melihat siapa yang masuk kedalam kamarnya dan itu iqbaal, iqbaal yang memasuki kamar dan melihat istrinya sedang berbicara dibalkon pun menyusl dan bertanya tanpa suara
"Siapa" Tanyanya
"Bunda"jawab biya tanpa suara pula
"Kalian aja yang nginep disini gimana?nanti jam 3an aja deh" kata bunda disana
"Okey bun,nanti biya bilang ke iqbaal,buat nginep disana" jawab biya mengubah posisi menyamping menghadap iqbaal
"Yauda deh bunda mau lanjut buatin masakan buat ayah mau dibawa katanya"
"Yaudah bun,lanjut aja dulu,nanti kalo kita otw biya kabarin ya" ucap biya
"Iya okey sayang,assalamualaikum"
"Waalaikumsalam bunda"
PIP (suara telfon mati)
"Bunda kenapa yang" tanya iqbaal
"Gakenapa napa kok,bunda bilang nanti kita suruh nginep dipondok kopi,soalnya ayah pergi ke bandung" jawab biya mengodorkan ponsel iqbaal
"Lah kan dirumah ada bi narsih kan?" tanya iqbaal
"Kan bi narsih lagi cuti sayangkuu" jawab biya
"Oh hooh ya hehe lupaa laa" jawab iqbaal watados
"Kita kesana jamber yang?" lanjutnya
"Kata bunda jam 3an aja darisininya gitu deh"
"Yaudah deh,mau masuk atau disini aja?"
"Masuk aja deh,aku mau siap siap dulu ya bay" kata biya dengan berdiri
"Lho kamu mau kemana emangnya?" tanya iqbaal
"Oh iya astaga aku lupa belom ngasih tau kamu bay" ucap biya dengan menepuk jidatnya
"Aku mau pergi sama zee mau nemenin dia beli apa gtu dah tadi bilangnya" lanjut biya
"Aku ikut yaaa"
"No!"
"Kenapa?cemburu?" kata iqbaal dengan senyum
"Hahah mana ada cemburu bambank"
"Kenapa gaboleh klo bukan cemburu." kata iqbaal dengan mengangkat sebelah alisny
"Dia bawa mobil iqbaal,masa iya mau bertiga,ntr dikira kamu punya istri dua deh" jawab biya dengan tawa
"Dih dasar kamu yaaa"
"Udah ah aku mau siap siap dulh baal"ucap biya terduduk dikursi riasnya
Iqbaal yang ikut terduduk diatas meja hanya memandang istrinya dengan seksama,tanpa ada rasa risih pda biya yang sedari tadi awal diliatin oleh iqbaalpun akhirnya selesai juga. Tak perlu menor hanya memakai maskara,eyeshadow natural,lipstik ombre liptin. Serasi dengan kulit wajahnya yang putih itu,membuat iqbaal tetap memandangnya lekat lekat.
"Kamu kenapa si liatin aku terus daritadi ish" ucap biya mengagetkan lamunan iqbaal
"Cantik hehe" ucap iqbaal pada biya
"Udah dari sana nya iqbaal,kalo ga cantik kamu gabakal mau nikahin aku kan"ucap biya sembari mengambil ponselnya dinakas
"Aku mau pergi dulu ya,zee udah diluar katanya nih" lanjut biya mendekat ke iqbaal
"Aku dirumah sendiri nih" kata iqbaal dengan cemberut
"Sebentar doang sayang" ucap biya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Iqbaal Si Suami BucinkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang