Perasaan Ben

401 37 4
                                    



Melihatnya berdiri seorang diri ingin rasanya aku menghampirinya, aku tidak tau apa yang sedang dia pikirkan, sesekali aku melihat dia mengerutkan keningnya atau sesekali mengembuskan nafas panjang. Baru saja aku ingin menghampirinya dan terlambat, sudah ada dome disampingnya.

Lalu apa yang aku lakukan? Tidak ada. aku hanya bisa melihat mereka , entah apa yang dibicarakan mereka tapi aku melihat dome dengan lembut mengusap pundaknya earth. Cemburu? Tentu saja, melihat orang yang selama ini aku cintai lebih dekat dengan orang lain. Tapi tetap saja tidak ada yang bisa aku lakukan.

Saat kami sedang berkumpul di salah satu ruangan untuk berdoa sebelum acara dimulai, Tiba-tiba Earth memanggilku dan memintaku untuk berbicara empat mata. Baiklah kali ini aku akan mengatakan semuanya.

Aku berpura-pura mengatakan bahwa semua isu itu benar, ya isu tentang aku menyukai nai. Walaupun sebenarnya Earth lah yang aku sukai. Karena bagiku nai hanyalah nong, nong favoritku tapi hubungan kami tidak lebih dari p'nong'. Setelah aku selesai mengatakannya aku harap earth cemburu tapi apa yang aku lihat ini. hanya ekspresi kaget yang dia perlihatkan, sungguh bukan itu yang aku harapkan. Tapi ini kenyataan, aku sama sekali tidak melihat cemburu dari wajahnya, baiklah mungkin memang hanya aku yang merasakan rasa ini.

     Acara selesai, kami pun kembali ke ruangan semula. Aku melihat earth masih menangis, hatiku seakan mendorong kaki ini untuk menghampirinya tapi tidak dengan mata. Mata ku tertuju pada nai. Dia juga menangis. Aku bingung siapa yang harus aku hibur. Saat aku hanya diam terpaku. Dome lah yang akhirnya menghibur Earth. Perasaan apa ini. Seperti ada yang menghimpit dadaku. Sesak... sakit... melihat earth menangis dipelukan orang lain. Ingin rasanya aku ada diposisi dome, tapi itu akan sangat aneh untuk kita yang tidak sedekat itu saat dibelakang kamera.

     Hari sudah semakin larut, saatnya kami akhiri kegiatan untuk hari ini. Rumah ? Disaat seperti ini rumahlah yang sangat ingin aku datangi. Rumah ! Aku pulang. Hal pertama yang aku lihat adalah sofa, tanpa pikir panjang akupun menjatuhkan tubuhku diatasnya. Sungguh hari yang sangat melelahkan terutama untuk hatiku. Seketika Ingatan tentang earth pun kembali.  Ingatan tentang bagaimana dome selalu ada disamping earth. Seharusnya aku menariknya dari pelukan Earth. Harusnya akulah yang berada di posisi Dome saat itu. Kenapa? Kenapa mereka sedekat itu, kenapa Earth tidak bisa sedekat itu denganku.

Aku sangat ingin mengatakan yang sebenarnya tapi aku sangat takut akan semua konsekuensi yang harus ku terima nanti. Tapi, aku pun tidak bisa terus menerus melihat kedekatan mereka.

Setelah merasa cukup kuat untuk bangun, aku berniat untuk mandi lalu tidur. Karena air sepertinya akan menyegarkan tubuh dan hatiku.

Benar saja. Sungguh terasa segar dan lega setelah air mengalir ke tubuhku. Dengan rambut yang masih basah ku gosokkan handuk kaatasnya dengan tujuan mengeringkannya.
Tiba-tiba terdengar deringan telpon dan ternyata itu adalah managerku. Dia memberi tahu bahwa besok ada pemotretan mendadak bersama 5 bulan yang lain. Sungguh aku tak mengira secepat ini bertemu earth kembali. Belum sepenuhnya siap...

Keesokan harinya...
Siap tidak siap. Aku harus tetap melewati hari ini. Setibanya di studio aku melihat Pavel dan Dome sedang makeup. Dan aku tidak melihat earth sepertinya dia belum datang. Baiklah bagus. Sedari menunggu giliran makeup aku pun duduk. Aku melihat nai duduk lalu aku menghampirinya. Tak lama terdengar langkah kaki dari arah kanan Nai. Oh tidak. Itu earth yang baru saja keluar dari toilet. Yang awalnya aku baik-baik saja setelah earth muncul seketika itu juga hatiku tak karuan.

Entah bagaimana ceritanya Earth akhirnya duduk disofa yang sama dengan aku dan Nai. Aku dan Earth mengapit Nai. Didepan kami ada Joong yg sedang berdiri. Jujur saja aku senang karena ada nai yang menjadi batas antara aku dan earth, karena aku tidak yakin jika duduk bersebelahan dengan earth apa yang akan terjadi dengan hatiku.

Pemotretan dimulai...
Dimulai dari pemotretan individu lalu kemudian pasangan bersama partner masing-masing. Sungguh berat sekali rasanya ketika harus melakukan semua gaya ketika foto berpasangan, bukannya aku tidak suka hanya saja kejadian semalam masih sangat aku ingat.

Disela-sela pemotretan kami pun sedikit berbincang bersama, dan saat itu aku merasakan sakit itu lagi. Apalagi sekarang? Semalam dome, hari ini Pavel? Bagaimana aku tidak sakit hati ketika melihat earth dengan nyamannya duduk dipangkuan Pavel, ingin rasanya aku marah tapi aku sadar tidak ada hak sama sekali untuk itu.

Setelah pekerjaan kami selesai seperti biasa kami akan menemui para fans dan melakukan sedikit fanservice, dan aku sadar ini saatnya aku kembali menjadi phana dan menganggapnya sebagai Wayo. Sebenarnya aku tidak suka dengan itu, aku ingin menjadi Ben saat melakukan fanservice tapi untuk sekarang aku tidak bisa.

"Hei p'ben tunggu sebentar" ketika aku sedang berjalan ke parkiran tiba-tiba nai memanggilku, aku pun langsung berhenti dan melihat nai berlari kecil ke arahku.

"Ada apa??" Aku pun bertanya ketika kami sudah berdiri berhadapan.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, ada apa?" Diantara 5 bulan yang lain aku memang paling dekat dengan nai, tidak heran jika dia tau ada yang sedang aku pikirkan.

"Ayolah, you can tell me about anything"

"I'm oke baby, jangan khawatir" akupun tersenyum dan mengusap rambutnya. Ya memang seperti ini hubungan kami, seperti yang sudah aku katakan nai adalah nong favoritku.

"Benjamin" ketika merasa kesal nai akan memanggil nama asliku tanpa tambahan p'. Aku tidak marah karena memang sudah terbiasa. Tiba-tiba saja nai memelukku, dan aku langsung membalas pelukannya. Untuk beberapa saat kami hanya terdiam, aku tahu nai sedang menguatkanku, karena memang hanya dia yang tau semua masalahku dengan earth.

"P'ben kau harus tahu aku sangat peduli dengan masalah mu dan p'earth. Berhentilah membuatnya salah paham, kamu harus mengatakan semuanya. Aku hanya tidak mau melihatmu terus merasakan sakit seperti ini. Aku mencintai kalian berdua, dan aku ingin melihat kalian bahagia" dia pun melepaskan pelukannya dan mengatakan semuanya, jujur aku terharu mendengar semua yg dia katakan, karena aku tidak pernah mengira bahwa sepeduli itu nai pada aku dan earth.

"Pulang lah aku tau kau lelah, dan aku tidak mau membuat beruangmu marah lagi. Percayalah aku akan baik-baik saja. Terima kasih atas dukungannya, aku juga mencintai kalian semua"

"Baiklah p'ben, istirahatlah aku tahu kau lelah" kami pun kembali berpelukan sebentar sebelum masuk ke mobil masing"




   Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yg memperhatikan dengan tatapan sedih dan air mata yang sudah mengalir...






HIDE ( BAHASA INDONESIA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang