9

2.8K 277 4
                                    

Krist tengah memasak nasi goreng saat Singto baru selesai berganti pakaian.

"Masakanmu sungguh harum..." Singto memeluk Krist dari belakang, sejenak Krist terkejut, namun dalam beberapa detik kemudian, Krist sudah terbiasa dengan pelukan Singto.

"Pagi ini, istirahatlah setelah memasak. Aku sudah menghubungi Nammon untuk membatalkan jadwalmu, dan mengatakan jika kau sedang kelelahan...." Bisik Singto, Krist mengangguk mengerti.

"Tumben tidak membantah?" Tanya Singto, Krist hanya diam belum berniat menanggapi.

"Kata Earth, kau datang kerumah?" Tanya Singto lagi dan Krist mengangguk membenarkan.

"Rindu Phi mu?" Goda Singto.

"Dia bilang kau pindah ke Myanmar?" Kini Krist bertanya tanpa berniat membalik tubuhnya.

"Tidak, aku hanya menyelesaikan pekerjaan di Myanmar. Sebenarnya malam itu, aku sudah membatalkan keberangkatanku, tetapi seseorang baru saja mendiamkan aku, seolah mengatakan jika lupa malam pertama kami. Jadi, karena kesal, aku berubah pikiran lagi dan memutuskan berangkat malam itu." Jelas Singto, Krist juga sudah mematikan kompornya.

"Jadi, phi tidak akan pindah ke Myanmar?" Tanya Krist yang sudah selesai dengan masakannya.

"Aku akan kemanapun kau pergi..." tambah Singto membuat Krist tersenyum.

"Bisakah phi mengambilkan dua piring disana?" Krist menunjuk ke arah rak piringnya.

Tanpa perintah kedua kalinya, Singto mengambilkan Krist dua piring yang dimintanya.

"Apa Nong merindukan Phi?" Tanya Singto, dan dengan malu-malu Krist menganggukkan kepalanya.

"Auw, sepertinya setelah kutinggal beberapa hari, kau jadi luluh?" Singto berniat menggoda Krist dan itu membuat Krist malu.

"Ini, Phi lapar kan?" Krist menyodorkan sepiring nasi goreng.

"Ayo makan bersama..." Singto mencium pelipis Krist sebelum mengambil dua piring nasi goreng, membawakan piring Krist ke atas meja makan.

Krist duduk dengan pelan-pelan karena rasa ngilu di pantatnya, wajah Krist yang menahan rasa sakit membuat Singto merasa bersalah.

"Maaf membuat sakit...." Ujar Singto dengan rasa bersalahnya, Krist hanya mengangguk.

"Setelah makan, kau harus beristirahat...." Lanjut Singto, sekali lagi Krist hanya mengangguk.

"Setelah makan, Phi mau pergi?" Tanya Krist, Singto tampak berpikir tapi selanjutnya ia menggeleng.

"Aku akan disini sampai nanti malam...." Jelas Singto.

"Nanti malam phi Sing ada acara?" Tanya Krist.

"Heum, membawakan oleh-oleh untuk nenek bersama kekasihku..."

"Kekasih?" Krist mengerutkan keningnya.

"Kekasih..." Singto menunjukkan wajah Krist di wallpaper ponselnya membuat Krist membulatkan matanya.

"Taukah kau, jika mereka sepasang kekasih?" Singto menyalakan ponselnya yang menunjukkan wallpaper wajah Krist lalu beralih menyalakan ponsel Krist yang menunjukkan wallpaper wajah Singto.

"Kapan-" Ucapan Krist terpotong, "Dua kali kita melakukannya, apakah itu bukan karena kita sepasang kekasih?" Potong Singto.

"Maksudku kapan kau menggantinya?!" Kesal Krist karena ucapannya terpotong.

"Oh, tadi saat kekasihku masih tidur. Tepat sebelum aku menghubungi Earth dan Nammon..." jelas Singto dan mulai makan.

"Tunggu! Kau tidak membantah saat aku bilang kita sepasang kekasih?" Singto menunjukkan senyum lebarnya membuat Krist menunduk mulai menyendokkan makanannya.

Only Phi-Nong? Seriously? (SK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang