II

45.4K 2.8K 101
                                    

Wajah Lea memerah menahan malu karena begitu banyak cowok yang mendatanginya di kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Lea memerah menahan malu karena begitu banyak cowok yang mendatanginya di kelas. Mereka mengajukan diri untuk menjadi pacarnya berkat sayembara yang diumumkan Kimberly dan Rachel.

Entah apa yang diiming-imingkan oleh dua sahabat gilanya gitu sampai-sampai ada sekitar tujuh cowok yang datang. Empat di antaranya adalah adik kelas, sisanya satu angkatan dengannya.

Lea sampai bingung harus menghadapi cowok-cowok itu dengan cara seperti apa. Terlebih teman-teman kelasnya tiba-tiba turut mengerubungi bangkunya karena dilanda penasaran.

“Lea, gue mau jadi pacar lo.”

“Aku duluan yang mau sama Kak Lea. Aku siap ikut sayembaranya.”

“Enak aja! Lo bocil masih bau minyak telon nggak usah ikutan.”

“Le, sama gue aja. Gue mau kok jadi pacar lo. Gue udah kaya, setia, ganteng lagi.”

“Sama aku aja, Kak!”

Tapi gue yang nggak mau sama kalian! Jerit Lea dalam hatinya.

Tak tahan dengan itu semua, Lea beranjak dari bangkunya dan menggebrak meja dengan kuat.

“Aduh, kalian nggak usah percaya gituan ya? Itu sayembara hoax. Kimberly sama Rachel emang suka iseng.”

“Yaah, padahal aku udah ngimpiin punya hp produk terbarunya apple loh, Kak. Kak Kimberly sama Kak Rachel udah janjiin itu tadi kalau aku bisa jadi pacarnya Kak Lea.”

Mata Lea langsung mendelik ke arah dua sahabatnya. Kimberly dan Rachel langsung meringis.

“Gue sih nggak mikir hadiah sayembaranya ya, Kak. Soalnya udah tajir, terus lo cakep banget lagi. Meskipun kita nggak seumuran, boleh lah kita seumur hidup bareng.”

Lea amat frustasi mendengarnya. Bisa-bisanya dia digombalin sama adik kelas. “Udahlah, kalian balik ke kelas aja. Bentar lagi bel masuk. Jangan urusin sayembara abal-abal itu lagi.”

Mendengar pengusiran Lea, cowok-cowok itu langsung pergi dengan raut penuh kecewa. Dan ada yang terang-terangan marah karena merasa diPHP-in.

“Yaaah, kok lo usir sih?” keluh Rachel cemberut.

Please, Girls! Kalian nggak usah nekat. Gue yang malu tau,” keluh Lea. Apalagi ia tadi sempat dengar bisik-bisik teman sekelasnya yang kurang mengenakan.

“Padahal cakep-cakep tau. Meskipun banyak yang berondong,” kata Kimberly menyayangkan. Mungkin kalau dia jomblo, dia akan mau dengan salah satu. Kimberly ingat betul ada satu cowok yang menarik perhatiannya. Jika dilihat dari name tag-nya kalau tidak salah namanya Julian, anak kelas 10.

BACKSTREETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang