Di rumah sakit Pradipta.masih menunggu biru sadar dari pingsan 2 jam lalu
Ceklek (:anggap suara pintu ya)
"Gimana keadaan anak saya dok"
"Biru tidak apa apa pak,cuman saya saran kan kurangin aktivitas yang terlalu berat itu saja"
"Saya akan lebih ketat lagi menjaga biru dok" terkesan protective banget sih namanya ,seneng sih seneng tapi kalo biru bosen kan nanti dia jadi anak pembangkang Sama orang tua ya
"Kalau begitu saya pamit dulu pak"
"Terima kasih dok"
Setelah dokter pergi ayah dan bunda biru langsung memasuki ruang rawat biru yang terbilang besar karena lebih besar dibanding kamar lain, iyalah gede anak sultan mah bebas:)
"Ih,kok jagoan ayah sama bunda sakit sih"suara serak bunda yang masih menangis sambil mengusap puncak kepala biru dengan lembut
"Maafin ayah ya Bun yang gak becus jaganya"
"Bukan salah ayah kok ini udah takdir yah,jangan nyalahin diri sendiri "
Ayah langsung menundukkan kepalanya dan
"Jagoan ayah bangun ya"
"Enggggkk
"Minum yah ""Ini dek minumnya"
"Udah yah"
"Ada yang sakit dek"
"E-ngga yah"
"Jangan bohong dek sama ayah juga"
"Dikit sih yah masih ada yang sakit"
"Ayah panggil dokter nya "
"Enggak usah yah"
"Yaudah tidur "
Dengan terpaksa biru menuruti ayahnya kaalau tidak dokter akan ada di depan mata nya sekarang.itu sungguh menyebalkan kata biru, birupun sudah masuk ke alam mimpinya sekarang##bangun
"Enggkk,,jam berapa nih,ah kok pala gua sakit sih"ucap biru sambil menengok ke dinding tepat kedepannya melihat jarum jam yang berputar menunjukan jam 3 sore.yang artinya iya tidur 3 jam.tiba tiba ada suara pintu dibuka
Ceklek (:anggap suara pintu ya )
Seorang sepasang wanita paru baya dan laki laki paru baya melangkah kan kaki mengarah ke arah biru
"Sore sayang"ucap ayah dan bundanya secara bersamaan
"Sore juga yah, Bun"
"Ada yang sakit dek"tanya ayah padanya
Biru menggelengkan kepalanya
"Enggak kok ya sehat""Bener udah sehat "
"Udah dong yah"
"Yaudah kalo udah sehat lari keliling rumah sakit 10 kali sana ⏩"
"Ayah mau buat aku jadi tahanan di rumah sakit selama 1 bulan apa"
Bunda tertawa lepas melihat anaknya di kerjain oleh ayahnya sendiri
"Ih,kok bunda malah ketawain aku sih"ucap biru sambil memanyunkan bibirnya kedepan
"Jangan ngambek dong sayang bunda kan cuman seneng aja anak bunda dikerjain jangan cuman ngerjain orang tua doang bisa nya"jawab bunda dengan kekehan kecil dari mulut ya
"Biarin"balas biru
"Eh,kok jadi ribut sih"kata ayah yang mendengarkan perdebatan antara anak dan ibu
"Biru jangan ngambek dong sayang "kata ayah
"Yah pulang"bukannya menjawab pertanyaan sang ayah biru malah memohon minta diizinkan untuk pulang kerumahnya,:)eh lebih tepatnya masion
ya"Gak,kamu masih butuh istirahat disini juga "balas ayah
"Yakan bisa dirumah yah istirahat ya"bantah biru
"Gak"akhirnya bunda bersuara saat mendengar anak ya ingin pulang
"Please yah,bun"ucap biru dengan cara andalan nya ketika memohon kepada keluarga dengan berpura pura sedih,karena keluarganya tak pernah bisa melihat wajah polos anaknya yang sedang menangis
"Yaudah tapi.."kata ayah
"Tapi apa sih yah jangan bikin lama"balas biru memanyunkan bibirnya kedepan ,ayah ya pun gemes dengan wajah memelas saat memaksa untuk menurutinya pulang
"Tapi kamu harus nurutin kemauan ayah sama bunda mau gak"tanya ayah kepada biru yang meminta pulang tapi ada persyaratan:(itu kan menyebabkan sekali
"Mau gak"lanjut ayah
"Yaudah deh"jawab biru dengan ragu ragu menjawab pertanyaan ayah
"Oke. "jawab ayah
Ayah menelepon seseorang dan langsung dimatikan sesudah berbincang sebentar
"Ayok "kata ayah
"Bunda mana yah ko gak bareng"tanya biru
"Sebentar lagi juga Dateng sabar ya "
Tiba tiba suara pintu terbuka dan muncul wanita paruh baya
Ceklek :(anggap suara pintu terbuka ya
"Kaya ya ada yang lagi nyariin bunda nih" jelas bunda mendengar suara anak ya mencari keberadaannya kepada sang ayah
"Yuk Bun pulang"ucap biru sambil turun dari brangkas
"Eh,tunggu ayah ambil kursi roda dulu ya"tanya ayah
"Ngapain sih pake kursi roda kan biru udah sehat ini"balas biru memanyunkan bibirnya memberi isyarat kepada ayahnya bahwa iya tidak mau mengunakan kursi roda
"Inget kan tadi bilangnya mau nurut kalo mau pulang" balas ayah menggulangkan kembali syarat tadi.'menyebalkan sekali sih' batin biru
"Yaudah ayo aku mau pulang"ucap biru
"Yaudah naik sini "ucap ayah sambil membawa biru menaiki kursi roda,sesampainya di mobil biru diam saja
"Bun mau es krim dong "minta biru kepada bundanya
"Eh apaan minta Es krim orang baru keluar dari rumah sakit juga kalo mau es krim puter balik aja ke rumah sakit lagi"bukan ya bunda yang menjawab pertanyaan malah ayah yang menjawab ya dengan tegas menyatakan bahwa iya tidak akan memberikan biru es krim
"Gak jadi deh"bales biru sambil menidurkan Kepalanya di bundanya untuk beristirahat.
Suara pintu gerbang di buka menandakan bahwa mereka sudah sampai di rumah mereka,eh lebih tepat ya masion ya. Ayah turun dengan mengendong biru masuk kedalam rumah ya yang sudah ramai seluruh keluarga di sana sedang berkumpul ketika mendapat kabar kalo biru masuk rumah sakit mereka langsung datang ke masion keluarga Pradipta
"Aduh cucu Oma tidur ya,tapi kok muka biru masih pucat sih"ucap salah satu orang tua yang di sebut Oma itu
"Iya mah,dia kan minta langsung pulang ya jelas masih pucat mukanya "balas ayah
"Yaudah mah aku bawa biru ke kamarnya dulu ya"lanjut ayah dan mendapat anggukan dari seluruh orang yang ada di sana
Sesampainya di kamar ayah langsung menidurkan biru di atas tempat tidur ya dan ayah langsung keluar tapi sebelum keluar dari kamar biru ayah mengecup kening manis putranya itu
###
T P Selanjut ya
U A
N R
G T
G
UGimaana part ini seru gak menurut kmu kasih nilai ya misalnya💯 gitu
Kasih saran ya buat part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective Family
Teen FictionAku bersyukur karena dilahirkan dikeluarga yang menyayangiku