*Aku jadi tahu

6 1 0
                                    


"Rani duduk sini!"

"Iya Abi."

Rani sangat bingung dan gelisah ketika melihat umminya menangis karena tidak bisa menahan tangisan.

"Rani,ini ibu Sita dan pak Adam,"ucap Abi Rani."

"Assalamualaikum tante om,"sembari bersalaman dengan tamu itu.

"Wa'alaikumussalam,apa kabar sayang?"ucap wanita yang menjadi tamu.

"Alhamdulillah baik."

"Sayang??"nada Rani dengan bertanya tanya.

"Rani Abi dan ummi meminta maaf,mereka itu orang tua kandung kamu nak.Maafkan kami baru memberi tahu Rani sekarang.Mereka kesini ingin menjemput kamu pulang ke rumah mu."

"Lalu bagaimana ini semua bisa terjadi?ummi....Abi....,"tangisan sudah mulai ada di pertemuan itu.

"Maafkan ummi nak,16 tahun yang lalu ummi dan ibu kamu melahirkan dalam waktu yang sama ummi tahu kalau anak ummi sudah tidak bernyawa.Terjadi kesalahan yang dilakukan suster yang masih baru bekerja.Ummi pendarahan jadi semua perawat panik dan terjadi saat malam.Perawat panik lalu meletakkan kamu di tempat bayi nya ummi,"ummi Rani menceritakan kesalahan tersebut sambil menangis.

"Abi dan ummi mencari keberadaan orang tua kandung kamu nak,sampai akhirnya di umur kamu yang ke 9 Abi berhasil menemukan orang tua kandung kamu.Tetapi mereka menyerahkan dan memasrahkan kamu kepada Abi dan ummi,"ucap Abi Rani dengan sangat jujur tetapi menyakitkan.

"Bagaimana sayang kamu mau tinggal dengan ibu dan ayah?"Harapan datang dari ibu kandung Rani yang berharap menyetujui keinginan nya.

Rani masih terdiam dan hanya bisa meneteskan air mata.Dia tidak percaya yang sedang terjadi.Rani selalu berfikir di setiap kesusahan pasti ada kesenangan,dia juga berfikir di setiap kesenangan pasti ada kesusahan.Padahal tadi pagi dia bisa berdamai kembali dengan sahabat yang dia sayangi setelah pertengkaran akibat perbedaan pendapat.

"Ummi,Abi,om,Tante."Ucap Rani.

"Panggil saya ibu dan kamu panggil om ayah saja.Kami orang tua kandung kamu!"Ibu Rani sedikit keras kepala dan memaksa.

"Ummi,Abi,ayah,ibu..Rani bingung harus memulai dari mana.Tiba-tiba ada orang datang memberi tahu kalau mereka orang tua kandung Rani.Setelah 16 tahun Rani tinggal bersama ummi dan Abi Rani tidak bisa tinggal bersama orang lain yang Rani tidak kenal.Mengapa juga ibu dan ayah tidak membawa Rani saat tahu kalau Rani anak ibu dan ayah?Apakah Rani sebuah kesalahan bagi kalian?"Dia sangat ingin tahu alasan dari ibu dan ayah tidak membawanya setelah tahu semuanya.

"Rani tolong dengar dan terima penjelasan ibu.Ibu dan ayah menikah muda.Kami belum siap akan semuanya,termasuk mempunyai anak.Kami takut tidak bisa membesarkan dan mendidik anak dengan benar.Saat tahu kalau kamu anak kami ibu sangat bahagia karena ibu percaya sudah siap memberikan kebahagiaan buat kamu.Ibu selalu tahu kabar kamu dari ummi dan abi.Kami memutuskan memberi tahu kamu saat sudah dewasa agar kamu paham.Dan ibu yakin kamu memahami yang ibu katakan."Ibu Rani berusaha meyakini Rani.

"Maaf ummi,Abi,ibu,ayah..Bisakah Rani  memutuskan untuk memilih tetapi tidak sekarang?Rani perlu meyakinkan diri ini.Rani mohon.Bolehkan Rani izin masuk ke kamar Rani dahulu?"Rani mengatakan sambil menangis.

"Iya boleh sayang ummi mau menunggu kamu,kamu boleh masuk ke kamar."

"Terimakasih ummi."

Rani masih menangis terisak-isak dan juga tidak percaya.Ternyata ia tinggal 16 tahun bukan dengan orang tua kandung melainkan dengan orang lain  yang sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga.

(Di ruang tamu)

"Saya tahu memang tidak mudah meyakinkan ini semua.Tapi saya mohon bujuk Rani agar mau tinggal bersama kami.Kami tidak mau merepotkan keluarga bapak dan ibu lagi."Ucap ayah kandung Rani sedikit memaksa.

"Saya pasti akan membujuk dan meyakinkan Rani agar mau tinggal bersama kalian.Pasti berat untuk kalian karena ingin sekali merawat dan membesarkan anak."Abi Rani menyetujui ucapan ayah Rani.

"Abi ini bilang apa,Rani milik kami.Kami yang membesarkan dia belasan tahun.Kalian tiba-tiba mau membawa dia pergi dari rumah ini."Ummi menentang karena tidak mau Rani pergi dan tinggal bersama orang tua kandung nya.

"Maaf ibu,tapi kami orang tua kandung Rani.Kami berhak tinggal bersamanya!"Ibu Rani keras kepala dan juga memaksa.

"Saya tau kalian ingin tinggal bersama Rani.Tapi apakah hanya tinggal tanpa mendidik, merawat,memberi kebahagiaan buat dia?Saat awal kalian tau kalau Rani anak kalian,kalian tidak percaya seakan tidak ingin membesarkan seorang anak.Kalian meyakinkan diri kalian lama sekali.Sampai mempasrahkan Rani kepada kami karena kalian sibuk bekerja."Ummi Rani tidak bisa menahan semua pikiran yang ada di benaknya.

"Sudah.. sebaiknya kami pulang dahulu.Semoga bapak dan ibu bisa musyawarah tentang persoalan ini dan juga tolong bujuk Rani.Terimakasih.Kami pamit.Assalamu'alaikum."Ayah Rani pamit.

"Wa'alaikumussalam."

Ayah dan ibu Rani sudah pergi.Ternyata Rani tidak sengaja mendengar semua percakapan yang dilakukan.Saat itu juga Rani menuju dapur untuk mengambil air minum.Lagi-lagi dia mendengar percakapan ummi dan abi yang masih ada di ruang tamu

"Ummi,tolong kita bujuk saja Rani agar tinggal bersama mereka."Abi memberi perintah kepada ummi.

"Tapi abi,kita sudah membesarkan Rani memang ummi harus  melepaskannya?"Ummi keras kepala menentang.

"Ummi kenapa sangat keras kepala.Dengar, Syakira sudah mau beranjak dewasa pasti butuh banyak biaya menuju dewasa.Yang bekerja di rumah ini hanya abi.Rani juga ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.Itu juga butuh biaya ummi.Mengikhlaskan demi kebaikan  juga perlu.Sudah saatnya juga Rani tau.Abi mohon ummi mengerti."Abi meyakinkan ummi.

Rani mendengar semua percakapan ummi dan abi.Dia berjalan sambil menangis menuju kamar.Dia menangis sampai tertidur.Karena menurut Rani tidur salah satu cara melepas kesedihan.

____________________________________














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alhamdulillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang