Dua cowok itu sama-sama diam menatap kosong hamparan langit biru dari balkon apartemen Jungkook. Mingyu menyesap cola di tangannya yang tinggal separuh, sedangkan si empunya apartemen belum meminum setetes pun minuman kaleng yang ia suguhkan itu.
Jungkook menjadi yang pertama membuka suara, "Lo tuh sebenernya beneran suka apa cuman main-main sih Gyu?"
Mingyu melirik sekilas, sudut bibirnya terangkat samar.
"Beneran. Kelihatannya aja gue kayak main-main, tapi gue beneran suka sama dia"
Jungkook mengangguk kecil, sedikit membenarkan jawaban Mingyu.
"Lo sendiri?"
"Lo suka dia juga kan?"
Mata belo itu membelalak untuk sepersekian detik sebelum akhirnya Jungkook mengontrol ekspresinya dengan baik.
"Keliatan ya?" ujarnya kemudian.
Mingyu mendengus geli mendengarnya. Dalam hati ia tertawa miris, semesta memang tidak merestuinya untuk mengambil langkah.
"Lo inget nggak dulu pas awal gue ikut basket, anak-anak pada ngatain gue kasmaran karena sering senyum-senyum sendiri liat hp?"
Jungkook tidak menjawab, namun juga tidak mengabaikan. Sebagai seorang penikmat sekaligus pembuat film, cerita romansa seperti ini jelas sudah tertebak plotnya di otaknya.
Mingyu jatuh cinta pada Sarah. Sejak awal kuliah, tapi tidak pernah terlihat mendekati gadis itu atau berada di sekitarnya. Dia mencintai dalam diam, seakan pengagum rahasia.
Dan sekarang saat pemuda itu dibukakan jalan untuk mendekat, Sarah justru menghalangi jalannya, menyuruh Mingyu untuk tidak melangkah masuk.
Mingyu melirik Jungkook sekali lagi, pemuda itu masih diam dengan alis sedikit menukik—kebiasaan pemuda itu saat tengah berpikir.
"Lo tau juga nggak kalau dia sukanya sama lo?"
Setelah mengatakan itu, Mingyu menyesap kembali colanya sampai habis kemudian menaruh kalengnya di meja kecil di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Making Film [✔️]
Fanfic"Making film mulu neng, making love sama abangnya kapan?" "ASTAGHFIRULLAH MULUTNYA!!" lokal au