hyun.suk : p
hyun.suk : pfii.z : Y
hyun.suk : Cacing kremi tumben lo singkat kalo bales
fii.z : g mood
hyun.suk : Lo lagi pms?
fii.z : Y
hyun.suk : Pantes.... Tadinya gue mau ngajak lo jajan ke mang udin depan komplek.
fii.z : Y trs?
hyun.suk : Gajadi, lo nya jutek.
fii.z : OH JADI GITU LO GAMAU NERAKTIR GUE? OKE CUKUP TAU.
Di kamar, Fiz membanting handphone-nya ke kasur karena kesal pada Hyun Suk. Di tambah nyeri yang menjalari perutnya akibat PMS. Argh, ini sungguh menyiksa.
Fiz bangkit dari posisi tidur lalu mengambil jaket. Memutar kenop pintu dan berjalan keluar menuruni tangga. Di ruang tv, terlihat Hyun Suk yang tengah memainkan handphone. Katanya dia mau ke Mang Udin?
Fiz mencoba tidak menghiraukan Hyun Suk, dia berjalan menuju pintu depan. Tiba-tiba handphone-nya bergetar tanda ada notifikasi masuk.
hyun.suk : Lo mau kemana?
fii.z : srh gue
hyun.suk : Udah malem jubaedah. Masuk ke dalem !
fii.z : G
hyun.suk : Liat belakang lo deh
Fiz membalikan badan dan terkejut saat melihat Hyun Suk yang tengah memberikan cengiran andalannya.
Dia sedang mogok bicara dengan orang-orang jadi Fiz hanya membalas Hyun Suk melalui chat.
fii.z : Ngapain lo di belakang gue nyengir gitu?
fii.z : Jan bilang abis ini lo nyebut aing maung?"Kampret, kita deket tapi lo masih ngirim pesan ke gue?" kata Hyun Suk heran.
fii.z : Gue mogok ngomong sama lo.
Hyun Suk menarik napas perlahan mencoba memahami sikap bunglon Fiz.
"Serah lo. Jadi nggak ke Mang Udin sama gue?" ajak Hyun Suk.
Fiz menundukan pandangan mencoba mengetik sesuatu. Namun di tahan oleh Hyun Suk.
"Gak ada chat - chat lewat HP lagi," kata Hyun Suk sembari memasukan handphone Fiz ke dalam kantung jaketnya.
Mau nya Fiz sekarang adalah teriak meneriaki handphone yang ada di kantung Hyun Suk untuj dikeluarkan, tapi apa daya? Dia sedang mogok bicara sekarang. Alhasil, dia hanya bisa memajukan bibirnya beberapa senti.
Udara malam memang benar - benar dingin, sekalipun Fiz sudah menggunakan jaket namun tetap terasa dingin. Hyun Suk yang menyaksikan Fiz meniup - niup tangannya berfikir pasti dia tengah merasakan dingin.
"Lo kedinginan?" tanya nya menunduk sedikit untuk melihat wajah Fiz secara lebih dekat.
Karena masih mode mogok berbicara Fiz hanya membalasnya dengan gelengan kepala saja.
Hyun Suk yang gemas langsung mengambil alih tangan Fiz dan menggenggamnya erat. Fiz tersentak kaget saat tahu tangannya di genggam erat oleh Hyun Suk. Semburat merah terbit dari pipi nya yang lumayan chubby.
"Biar lo gak kedinginan," kata Hyun Suk sebelum Fiz memaki - makinya.
"Atau lo mau kayak gini?"
Hyun Suk merangkul bahu Fiz, mencoba melindungi Fiz dari udara malam yang menusuk diri. Kontan saja hal tersebut menambah rona merah di wajahnya hingga ke telinga.
"Lo sekalian modus?" pada akhirnya Fiz membuka suara.
Hyun Suk seperti tengah berfikir lalu menjawab. "Iya sih sekalian modus hahahaha."
Mereka berjalan hingga tidak terasa sudah ada di warung Mang Udin. Fiz memesan makanan begitu banyak, sementara Hyun Suk hanya melihat bagaimana seorang Fiz makan. Tiba - tiba dentuman ritme jantung Hyun Suk bertambah cepat ketika dia terus menerus menatap Fiz. Apa yang terjadi? Kenapa harus orang di depannya?
"Gue udah kenyang banget, kita gamau pulang?" ucap Fiz dengan wajah menunjukan rasa senang.
Jangan senyum kayak gitu, nanti gue tambah baper.
"Heh, Hyun ! Lo gamau pulang?" tanya Fiz sekali lagi membuat Hyun Suk kembali tersadar ke waktu sekarang.
"Hah? Apa? Pulang? Yaudah yuk pulang." dengan tidak sengaja Hyun Suk bangun dari posisi duduknya, menggandeng tangan Fiz.
Lagi dan lagi wajah Fiz menunduk dan menunjukan semburat merah. Dasar manusia milenial yang tersembunyi oleh gengsi.
![](https://img.wattpad.com/cover/186950201-288-k987606.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure
Fiksi PenggemarTentang segala tingkah absurd para cowok yang berjumlah 12 orang. Ada Yedam yang selalu salah Ada Hyunsuk yang paling tua Ada Haruto yang tsundere Ada Junkyu yang menyukai koala Ada Jeongwoo yang sekelam malika Ada Jaehyuk yang katanya tampan Ada J...