"mendadak dijodohin"

46 6 0
                                    

Di waktu sore saat aku umi dan abi sedangan makan tiba2 saja nenek ku dtg kerumah ku..

Tok tok tok
"Assalamualaikum" ucap nenek

"Nak buka pintu nya deh lihat siapa yg dtg" umi

"Siap umi"ucapku

Ceklek
"Waalaikumsalam eh nenek masuk,, umi sama abi lagi makan
"ucapku dan langsung mencium tgn nenek

Aku dan nenek pun masuk kerumh dan kedapur untuk mengantrkn nenek bertemu umi dan abi.

"Umi abi nek aku keatas ya"ucapku

"Nggeh nak"abi

Aku pun naik keatas menuju kamarku dari atas tangga ku perhatikan umi abi dan nenek sedang membicaraan sesuatu yg serius namun aku tidak lah kepo:v karena in syaa allah bukan lagi ngomengin aku. Ck aku nya mah emang pede:V
Beberapa jam kemudian aku turun kembali aku inggin ketaman belakang rumah ku..

Taman belakang rumah
" mawar" terdengarlah suara payuh baya menghampiriku

"Eh nenek sini nek duduk dekat aku"ucapku dan nenek pun duduk bersama ku

"Emm nenek mau ngomong" ucao nenek

" ngomong apa si nek bilang aja" ucapku sambil senyum memperlihatkn lesung pipiku

"Kamu gak mau kuliah kan"tanya nenek

"Engga nek aku lagi enak kya gini" ucapku..

Kini umi dan abiku telah bergabung duduk bersama kami

" eh lagi ngomongin apa si ma sama cucunya"abi

"Hee biasalah abi" ucpku senyum

"Nak kamu siap gak d.jodohin"nenek

"Apa nek dijodohin"ucapku dan membulatkn mataku aku terkejut bukan main pertanyaan apa ini tuhan namun aku belum menjawab pertanyaan dari nenek

"Nak kamu mau gak dijodohin ini tentang almarhum kakek kamu dulu yg berpesan bahwa kamu dijodohin sama laki2 pilihan kakek" jelas umi lembut

" tapi umi nenek abi masa zaman sekarang masih main jodoh jodohan si" jwb ku tak terima

"Nak tpi ini pesan kakekmu" abi

"Abi aku gak tau harus jawab apa biarkan aku berpikir beri aku waktu abi.. aku belum ada pemikiran untuk menikah umi abi" ucapku tampa ku sadari air mata 1per1 menetes dan aku memcuba menghapusnya

"Tapi syg umur mu udah 21 tahun dan umur calon suami mu 22 tahun sdh siap untuk menikah" nenek

Aku tak menjawab aku lebih baik pergi keatas walau tidak sopan aku tak pamit pada nenek umi dan abiku dlu..aku masuk kekamarku aku menangis sejadi jdinya..Ya tuhan kenapa lewat perjodohan aku gak tau siapa laki2 itu aku gak menggenalinya bagaimana kalu kita berdua menikah krna terpaksa aku gak mau..pikiran ku saat ini kacau akibat mendengar ucapan nenek mengenai perjodohan ini...
aku memikirkn bagaimana dgn akhi izai aku mengaguminya dalam diam selalu menyebut namanya disepertiga malam ku namun kenapa perjodohan yg membuatku kacau.

"Eh itu anak ya kenapa jd pergi kitakan belum selesai bicaranya"nenek

" udahalah ma mungkin dia panik dgn perjodohan ini kita omongin kan tiba2" abi

"Iya ma biarkan dia berpikir gak semudah itu kan ma menikah dan dia gak tau siapa calon suaminya"umi

"Apaansi diakan kenal sama zainul dek zahra uminya zainul org dianya juga dekat apa keluarga calon suaminya "nenek

"Tpi kitakan belum bilang kemawar ma bahwa calon suaminya itu zainul" umi

" seharusnya kamu bilang lebih awal nak bahwa dia akan dijodohkan"nenek

"Udah lah ma jgn kya gini beri dia waktu untuk perpikir " umi

"Yasudah lah kan kan aku hanya mengigatkan pada cucuku" nenek

" iya ma"abi

"Antrkn aku pulang ahmad "nenek

"Baik ma yaudah klu gitu ummi abi antr mma dulu ya assalamualaikum"abi

"Waalaikumsalam"umi sambil mencium tgn nenek dan abi

Malam tiba aku masih saja memikirkan perjodohan itu sambil melamun dan suara tetukan pintu yg menyadarkn ku

Tok tok tok tok
"Syg buka pintu nya dong umi mau bicara jgn ngurung diri gara2 perjodohan itu nak " terdengarlah suara umi

Ceklek
" masuk um"ucapku

" syg dengerin umi ya,, dulu umi sama abi juga lewat perjodohan nak kami pernah ketemu beberapa kali namun kakek sama nenek mu gak pernah bercerita sedikitpun tentang calon suami umi pdahal umi menggagumi seseorg akhi namun umi tidak berani berbicara kepada nenek mu bahwa umi mengagumi akhi.. umi takut kalu nenekmu marah dulu juga umi gak mau nerima perjodohan itu namun kata nenek nak lebih baik kamu merima perjodohan ini karena pacaran setelah menikah lebih indah dari pada pacaran sebelum akad umi terus saja mencerna kalimat itu sampai umi sholat sepertiga mlm curhat pda allah setelah yakin umi bilang deh sama nenek perasaan umi campur aduk dihari yg H itu umi masih gak tahu calon suami umi sampai umi mendengar kata indah yaitu SAH.. dan ternyata calon suami umi lalaki yg umi kagumi yakin lah nak pilihan org tua itu baik untuk mu " ucap umi sambil  mengelus kepalaku yg tertutup hijab

"Tpi um aku kan belum kepikiran soal jodoh"

"Udah ah bahas jodoh2 nya kamu tidur gih inggt pilihan org tua in syaa allah baik untuk mu nak.. dan  jgn buat ini beban dan jgn nangis lagi ya syg" umi

"Nggeh um" ucap ku

Umi pun keluar dari kamar ku dan aku mengunci pintu setelah itu aku memejamkan mata untuk tidur




Kalimantan selatan
Mawardah

Mengagumimu dalam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang