Prolog

1.9K 185 34
                                    

Selasa. Hari paling favorit setiap gadis dikelasnya. Awalnya juga begitu bagi Mikasa. Namun, makin hari ia makin kesal karena beberapa hal. Tahu kenapa? Ya, sudah pasti karena dosen tampan bernama Levi Ackerman.

Bagi sebagian gadis, pria itu sangatlah menarik. Setiap masuk mata kuliahnya, para gadis centil pasti duduk di bangku bagian paling depan. Tujuannya mencari perhatian Mr Levi Ackerman. Mereka sering bertanya beberapa pertanyaan yang dibumbui sedikit gombalan murahan. Yang mengherankan, ia juga membalas setiap candaan yang dilempar padanya dengan gombalan khas pria dewasa. Jangan berpikiran aneh dulu, bukan candaan dalam konteks hubungan dewasa. Pria itu sepertinya sudah menandai beberapa mahasiswi cantik dikelasnya.

Membosankan sekali. Lihatlah materi yang diberikan. Terlalu berat bagi Mikasa.

Hari ini Levi Ackerman memberikan materi tentang sejarah berdirinya sistem monarki negara Maria. Belum lagi rentetan monarki wilayah negara bagiannya. Membuat kepala Mikasa pecah. Ia meletakkan kepalanya diatas meja sambil memainkan pulpen.

"Apa kalian mengerti? Masih ada yang perlu ditanyakan?" Ucap pria itu setelah menjelaskan materi panjang lebar

"Mr Levi. Bagaimana bisa sistem monarki wilayah shigansina berubah menjadi monarki konstitusional? Bukankah dulu negara kita mengikuti sistem monarki seperti negara Rose?"

Ahh gadis itu lagi. Selalu saja mencari perhatian Mr Levi.

"Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, nona Carolina. Maria sudah memisahkan diri dari negara Rose. Tentu saja kita sebagai negara bagian dari Maria akan mengikuti sistem yang berlaku di Maria...... "

Mina Carolina. Gadis cantik yang selalu mencari perhatian Mr Levi di setiap pertemuan. Bisa dikatakan dia yang paling gencar, jangan lupakan beberapa gadis lain. Sekitar lima, enam, tujuh gadis lagi?

Lebih baik ia tidur saja. Tak usah mendengarkannya, paling diakhir pertanyaan Mina dengan gengnya akan menggombali Mr Levi lagi.

Tidur adalah pilihan terbaiknya sampai jam pelajaran berakhir. Tidak usah khawatir, Mikasa tidak akan dimarahi kok. Eksistensinya tidak ada dikelas ilmu politik. Dosen itu seolah mengabaikannya.

Kalian bertanya apa Mikasa membenci pria itu?

Entahlah, diawal ia sudah bilang kalau memang tertarik dengan dosen ini. Seperti gadis lain, ia juga pernah mencari perhatian Levi Ackerman. Namun pria itu tidak menggubrisnya, membuat Mikasa semakin kesal.

Tapi satu hal yang harus kalian tahu. Mikasa tidak benar-benar membenci pria itu, malahan ia menyukainya. Ia benci karena selalu diabaikan.




________

Oke segitu dulu prolognya. Kalau kalian suka aku bakal sering2 update

Lecturer and me | On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang