Reason and Responsible

216 22 7
                                    

Hari ini tanggal 8 Oktober 2050 Tepatnya pukul 5.30 sore, Aku, Min, Fia dan 3 penghuni surga Luisa, Misaki serta Indra sensei berkumpul dan duduk di bawah pohon besar yang indah di suatu taman samping sekolah dan diikuti dengan hembusan angin sejuk yang segar. Namun, keberadaan kami disini bukan untuk merasakan indahnya dunia dan bersenang-senang. Melainkan untuk menemukan petunjuk tentang kehidupan yang sudah mulai sangat aneh dan sulit untuk diterima oleh akal sehat ini.

Luisa dan Misaki sudah berganti-gantian menjelaskan hal ini kepada Aku, Min, dan Fia. Tetapi kami masih saja kurang mengerti tentang penjelasan panjang mereka tentang dunia ini di masa depan nanti. Sesekali Luisa dan Min mengatakan bahwa Matinya Raja dan Ratu surga dan tercurinya benih dunia dapat menghancurkan dunia ini secara perlahan. Namun tentunya, Aku tidak begitu mengerti dengan hal-hal tersebut.

Setelah percakapan yang cukup panjang yang telah kita semua lewati, aku teringat sesuatu yang sangat penting tentang hari ini. Aku teringat bahwa kejadian yang seharian ini terjadi bukanlah sesuatu yang logis. Jadi, aku mulai mengubah cara berpikirku secara abstrak dan sedikit mengerti dengan apa yang Luisa dan Misaki jelaskan.

Namun, masih ada sedikit keraguan di dalam pikiranku tentang kepahamanku terhadap kasus aneh ini. Akhirnya aku mulai menarik nafasku dalam-dalam dan menghembuskannya untuk membuat diriku tenang sejenak lalu bertanya

"Jadi maksudnya, semua sumber daya di dunia ini adalah hasil dari benih dunia?" Tanyaku yang sangat penasaran dengan sesuatu yang bernama Benih Dunia yang telah membuat kehidupan normalku menjadi serba keanehan sambil menyandarkan badanku di pohon besar dan duduk di rumput-rumput yang terlihat pendek dan sangat terawat. Benda yang katanya telah di pegang oleh suara misterius yang terdengar di dalam pikiranku saat di kelas tadi dan disebut-sebut sebagai Cornelius Ega si Raja Neraka, Benar-benar telah memicu konflik besar antara penghuni surga, manusia, dan juga penghuni neraka itu sendiri.

"Begitulah" Jawab Luisa secara singkat dengan tenang dan membuka lebar mata biru mudanya itu.

"Ini artinya. . . . ." Aku mulai berpikir sejenak tentang dampak negatif yang akan terjadi jika benih bersebut dibawa oleh orang yang salah. Sekali lagi hembusan angin senja yang sejuk kembali lewat di sekitar kami, tetapi aku tidak mempunyai waktu untuk benar-benar menghayati kesejukan angin tersebut dan tetap memasang ekspresi penasaran di wajahku. Akan tetapi, Luisa langsung menjawab pikiranku tanpa sempat bagiku untuk berpikir banyak dan berkata.

"Manusia tidak akan lagi mendapatkan Sumber daya di dunia ini dan kehidupan di dunia akan berakhir secara perlahan dengan kesengsaraan"

". . . . ."

Aku, Fia, dan Min tersentak kaget dengan apa yang dikatakan oleh Luisa. Bagaimana tidak, Sesuatu yang seharusnya membawa kebahagiaan kepada dunia ini, sekarang justru bisa menjadi alasan kehancuran dunia ini. Aku berpikir apakah kehidupan yang indah ini hanya akan dipertaruhkan kepada suatu benda kecil yang bahkan belum pernah kulihat sebelumnya.

"Em.. Emm? Apakah Benih Dunia yang kalian sebut-sebut itu merupakan aset penting yang pengaruhnya hanya ada di dunia ini?" Tanya Fia gugup dan memasang ekspresi penasaran yang penuh keraguan di wajahnya.

"Sayangnya tidak" Jawab Luisa sambil menundukkan kepalanya dan terlihat murung.

"Benih Dunia dapat dikatakan sebagai pondasi yang sangat kokoh yang menunjang kelangsungan hidup di seluruh dunia, dan itu... dan itu termasuk . . . ." Sambung Misaki. Akan tetapi Misaki juga ikut terlihat murung dan masih menyisakan sedikit hutang terhadap kata-katanya tersebut.

Namun Fia dengan wajah yang sangat khawatir dengan mereka berdua. Menebak kata-kata lanjutan yang sebelumnya dilontarkan oleh Misaki dan berkata dengan nada serius namun sedikit pelan.

World Miracles -On Going-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang