Sajaku terhenti kala medengar suara indahmu.
Kuingin berdendang namun terlumpuhkan oleh terpaan angin kelembutan butiran itu.
Meniup semilir di dahan hati.
Terkumpul menjadi embun kekaguman pada daun yang rontok menjadi pujian.
Indahnya tutur katamu.
Merdunya dendang suaramu.
Lembutnya butiran nadamu.
Menarik gendang telinga
kepangkuan sutra bibir yang berkaca-kaca.
Mendobrak lekatnya pintu mata
Yang terkunci kerikil berkrudung.
Mendekap sendi-sendi rahang yang ingin meneriakan pujian atas kekagumanku.
Sarang,2019
#santripermanent
KAMU SEDANG MEMBACA
kumpulan puisi
PoezieDimana aku menemukan pujangga bahagia? Sedang tutur dan kalamnya neneteskan embun yang membasahi dahan-dahan hati. Menetes di tanah gersang. Nestapa, sara, khayalan, ratapan, sanjugan, bahkan cinta dan kerinduan. Menjadi pupuk tananam-tanaman gema y...