4. Moon

14 0 0
                                    

Sinar bulan malam yang terang, dengan taburan bintang disekitarnya. Membuat ku betah untuk mendongakkan kepala hanya untuk sekedar memandanginya. Tanpa memperdulikan angin malam yang menerpa sekujur tubuhku. Persetan dengan angin malam yang untuk kesehatan tubuhku. Yang aku inginkan hanyalah menatap indahnya langit malam.

Ada hal yang membuatku, tetap dalam posisiku saat ini.

Rindu.

Ya aku merindukannya.

Kau tau mengapa saat aku merindukan seseorang aku memandangi langit malam.
Jawabannya sederhana. Karena aku dan dia masih menatap langit yang sama. Meskipun dengan perasaan berbeda.

Harapanku semoga rembulan menyampaikan rasa rinduku kepadanya.

Dulu dia selalu menujukkan ku sebuah bintang yang selalu bersinar terang.

Jika bisa di ibaratkan. Bintang yang paling terang itu ku ibaratkan dia.

Dulu, ada yang bilang kepadaku saat aku bertanya. Mengapa hanya ada satu bintang yang bersinar sangat terang dari bintang lain.

Dia menjawab, bintang itu bagaikan lautan orang didunia ini. Tapi bintang yang paling terang itu menggambarkan orang yang saat ini berada dihatimu. Meskipun banyak orang diluar sana tapi hatimu untuk satu orang.

Filosofinya seperti itu katanya.

Setahun lalu, semenjak dia memilih pergi. Rasaku tetap sama, tak ada yang berubah sedikit pun. Bodohnya aku selalu berpikir kalau dia akan kembali.

Lama tak bertatap dengannya, membuatku rindu akan senyumnya.

Hingga hari itu tiba,

Saat aku berada di salah satu gedung olah raga dipusat kota. Sedang menyaksikan sebuah turnamen bola. Aku tak sengaja baertemu dengannya lagi. Bertemu dengannya membuat jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya.

Dia berada persis di belakangku, dia menyentuh pundak seorang temannya yang berada didepanku. Dia berniat untuk berpamitan.

Aku tak menyadari jika itu dia. Lalu aku menoleh melihatnya. Dia terseyum lebar kepadaku. Dan refleks aku pun tersenyum kearahnya.

Setelah adegan itu, aku tidak fokus melihat pertandingan bola didepanku.

'Senyumnya masih sama' batinku.

Beberapa hari setelah insiden itu, dia mengirim pesan kepadaku lewat aplikasi bbm.

Kita memang masih saling memiliki kontak satu sama lain. Tapi kita tak pernah bertukar pesan untuk sekedar menyapa.

Dia berkata kepadaku kalau dia bertemu kekasihku disana.

Saat ini aku memang memiliki kekasih. Tapi hal itu tak bisa memungkiri rinduku kepadanya. Jangan bilang aku egois. Karena cinta sayang dan rindu itu manusiawi.

Kita asik bertukar pesan. Meskipun tak seperti dulu. Tapi itu bisa mengobati sedikit rinduku.

Dan saat itu, aku mengetahui fakta bahwa dia sudah putus dengan pacarnya. Sungguh disayangkan, tapi justru berita itu membuatku senang. Katakanlah aku jahat. Tapi itulah yang kuinginkan. Meskipun aku dan dia mustahil untuk kembali bersama. Karena aku sekarang sudah memiliki kekasih baru pengganti dia.

Dulu saat hatiku diliputi rasa sakit rasa kecewa dan rasa benci kepada mereka. Aku selalu berbicara kepada semesta jika hubungan mereka tak akan melebihi hubunganku dengan dia. Dan pada kenyataannya itu yang terbukti, dan apa sekarang aku terlihat jahat.

Tapi jujur saja, aku tak pernah membenci mereka. Karena aku tau tuhan akan mempersiapkan yang lebih indah dari yang lalu.

Tak akan pernah bisa kupungkiri kalau aku tak pernah bisa menghilangkan rasa ini, entahlah apa yang semesta siapkan untukku. Hingga rasa ini tak dibiarkan hilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AW STORY !!ONE SHOOT!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang