Pada pagi hari yang indah ini, terdapat sebuah rumah yang berada di kawasan komplek elite Jakarta, rumah tersebut terlihat sangat tentra-Brakk!
" [Name] adekku~ BANGUN BEGO!"
Kamu yang lagi enak-enaknya mimpi indah jadi kebangun gara-gara suara Taehyung yang kaya tukang parabot sering lewat depan komplek.
"Bangun woy!" Taehyung mengguncang tubuh kamu yang masih terbalut selimut tebal berwarna pink pastel.
"Yaelah kak 5 menit lagi kek, masih ngantuk nih!" ujarmu sembari menarik selimut sampai menutupi kepala kamu.
"Oh masih ngantuk ya? Siyap!" Taehyung pun beranjak dari sisi ranjangmu, tak selang berapa lama ia pun berlari, lalu--
BRUK!
"ANJING!" kamu mengumpat ketika Taehyung menindih tubuh kamu.
"Ngomongnya nggak boleh kasar gitu atuh, unyel-unyel nih~" ujar Taehyung sembari mengunyel pipi kamu.
"Sakit bego!" kamu mendorong tubuh bongsor Taehyung hingga ia terjatuh dengan keadaan yang sangat tidak elite.
Taehyung terjatuh dengan wajah yang mencium lantai terlebih dahulu, untung perosotannya (read:hidung-nya) nggak patah.
"ANYING! WAJAH TAMPAN RUPAWAN GUA! NOOOOOO!" teriak Taehyung histeris, kamu hanya memutar bola mata malas lalu bangun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi.
"Awas ya [Name] kakak bilangin Kak Seokjin!" Ancam Taehyung sembari keluar dari kamarmu.
'Salah sendiri lah! Ngapain banguninnya kaya gitu!' batinmu sembari menyalakan keran air.
***
Sekarang kamu sudah selesai mandi, sudah pakai seragam sekolah, tak lupa tas berwarna putih berada di belakang punggungmu yang berisi buku pelajaran hari ini.
Setelah dirasa telah siap, akhirnya kamu turun ke lantai bawah untuk mengisi perut agar nanti tidak lemas saat di sekolah.
Aroma nasi goreng menusuk indra penciumanmu ketika kamu memasuki ruang makan yang terdapat seluruh anggota keluargamu kecuali kedua orangtuamu.
"Oh [Name] udah selesai? Sini sarapan dulu." ajak salah seorang pria yang sedang membawa piring berisi nasi goreng yang menggugah selera.
Pria itu, Seokjin meletakkan piring yang ia bawa di depanmu setelah kamu duduk di samping seorang pria berkulit pucat. kakak tertua keduamu, Suga.
Kamu pun mulai menyantap sarapanmu dengan lahap, sampai-sampai kamu nggak sadar kalo ada sebutir nasi yang menempel di tepi bibirmu.
Mungkin karena merasa risih, Suga mengambil tisu dan membersihkan tepi bibirmu yang terdapat nasi tanpa berkata apa-apa, lalu kembali melanjutkan kembali sarapannya.
"Makasih." ucapmu, Suga pun mengangguk sebagai balasan.
Setelah selesai sarapan, kalian semua mulai sibuk dengan urusan masing-masing.
Seokjin sama Hoseok yang sibuk cuci piring, Namjoon sama Yonggi yang sibuk ngobrolin tentang lagu yang lagi mereka buat, Jimin sama Taehyung yang lagi rebutan kunci mobil, dan kamu sama Jungkook yang sibuk nyari kunci motor.
"Ada nggak [Name] ?" Jungkook bertanya sembari melihat-lihat Ke arah meja yang terdapat di ruang tamu.
"Nggak ada kak, emang terakhir kali kakak taruh dimana?" tanyamu.
"Kalo kakak tahu ngapain kakak minta tolong kamu buat nyari kuncinya?!" Jungkook sewot, kamu juga jadi sewot.
"Selow dong! nanya doang yaelah!"
Ujarmu kesal lalu berhenti membantu Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved brother
FanfictionGimana sih rasanya jadi anak terakhir? Plus kamu satu-satunya anak perempuan di keluarga kamu? Well, di sini kamu bisa ngebayangin kok ... "Bisa gak sih kalian diem aja, jangan ikut campur urusan aku!" ... "Kakak sayang loh sama kamu~" ... "Ngom...