PROLOG

59 12 0
                                    


Bentar gue mau nafas dulu,ini versi baru dari cerita ini,jadi semuanya gue rombak abis abisan,semua gue ganti,nama pemain utama pun gue ganti, so semoga kalian lebih menikmati versi baru ini,Ga usah banyak bacot lagi cus langsung baca,tapi sebelum itu jan lupa Vote dan komennya yakkk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi yang cerah,tampak seorang gadis cantik berhoodie sedang mengendarai papan skateboardnya,ia menyelip nyelipkan tubuhnya dengan lihai diantara banyaknya  siswa siswi yang berlalu lalang,hari ini hari senin,jadi wajar jika pagi pagi begini sudah banyak siswa siswi yang memadati sekolah,dan hari ini juga hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas,jadi tak ayal pandangannya sedari tadi terus menemukan wajah wajah asing yang terlihat baru.

Gadis itu mengedarkan pandangannya menatap bangunan besar didepannya yang hampir dua bulan lebih tidak ia lihat,memberhentikan Skateboardnya tepat di jalan menuju koridor,dia bisa saja terus menaiki skateboardnya melewati koridor koridor itu,tapi untuk kali ini karena ini hari pertama masuk sekolah,dia tidak akan membuat masalah,tapi tunggu saja saat sudah menginjak satu minggu Sekolah,ia akan kembali seperti dulu lagi.

Dengan menenteng skateboard disebelah tangannya,ia berjalan santai melewati Siswa Siswi yang berada di koridor,mengacuhkan beberapa tatapan yang mereka layangkan.

"GRAZELLA!,"Suara keras itu menggema di koridor,gadis itu atau lebih tepatnya seseorang yang dipanggil Grazella menghentikan langkahnya,ia menoleh kebelakang menatap bingung cowok yang sedang berjalan santai ke arahnya.

"Kenapa nggak nunggu gue?,"Zella mengerjabkan matanya,dia masih mencerna perkataan cowok didepannya ini,ini benar benar sahabatnya kan?oh ya sebelum itu,kenalkan dia Reynad Davindra,yap benar sahabat Zella adalah seorang laki laki.

"Lo rey?ngga salah kan?,"Bukan tanpa alasan Zella bertanya demikian,sebab orang di depannya ini sungguh berbeda,tampilannya terkesan seperti gaya gaya bad boy,jauh berbeda dengan Rey yang dulu,yg selalu tampil rapi,lahh inii,rambut panjang,seragam dikeluarkan,dasi dipasang sembarangan,wahh udah gila ni anak.

"Iya iya lah,masa gue samsudin satpam rumah lo."

"Kok beda sih,makin jelek tau nggak,"Sudah jelas Zella berbohong,padahal mah aslinya Zella sangat terpukau,sungguh Rey menjadi berkali kali lipat lebih tampan.

"Ck.udah ganteng gini lo bilang jelek,"grutunya."gue iseng iseng aja rubah tampilan,eh ternyata gue nyaman,jadi ya keterusan,"Zella yang mendengarnya mengangguk anggukkan kepalanya.

"Dan gue juga jadi lebih punya banyak fans,"Rey mengedarkan pandangannya,Zella pun sama,ia mengedarkan pandangannya ke penjuru koridor,benar saja,banyak pasang mata sedang menatap ke arah mereka,atau lebih tepatnya Reynad,suara decak kagum dari kaum hawa pun tak terlewatkan dari pendengaran Zella.

Zella merotasikan kedua bola matanya,dan tanpa aba aba ia menarik pergelangan tangan Reynad,tapi baru lima langkah kakinya berjalan,Reynad melepaskan pegangan Zella,membuatnya mengernyit bingung,dan saat itu juga reynad mengalungkan lengannya pada ke dua pundak Zella,merangkulnya lalu mengajak Zella untuk lanjut melangkah.

Sontak saja perlakuan Reynad tadi membuat beberapa siswi terpekik kaget,memang ini bukan kejadian yang aneh,mereka juga sering melihat ke dekatan keduanya,bahkan banyak yang mengira Zella dan Reynad adalah sepasang kekasih,tapi mereka berdua dengan kompak menyanggahnya,tapi tetap saja,masih banyak yang berspekulasi mereka memiliki hubungan lebih dari seorang sahabat.

"Gimana?,"Reynad memecahkan keheningan diantara mereka,lengannya masih bertengger manis di pundak Zella,kini mereka akan pergi menuju kelas baru mereka,pengumuman pembagian kelas baru sudah di sebarkan lewat email resmi sekolah,jadi tak perlu mengantri berdesak desakan untuk melihat pembagian kelas,dan beruntungnya mereka akan menjadi teman sekelas.

"Gimana apa nya?."

"Banyak adek kelas cantik cantik nggak?,"Tak lama setelah mengatakan itu reynad meringis sakit,perutnya disikut oleh siku Zella,Zella mendengus mendengar ucapan Reynad.

"Lo tuh ya,kenapa masih nanya yang cantik kalau di sebelah lo ini udah ada bidadari,"Zella mengangkat dagunya bangga,menyombongkan kecantikannya.

Sebelah tangan Reynad meraup wajah Zella,menggoyang goyangkannya sekilas lalu melepaskannya."Benerin dulu tuh tingkah,jadi lebih kek cewek,bidadari mah anggun,lah elo kek preman pasar,"sekali lagi tangan Vega melayang menggeplak kepala Reynad.

"Enak aja lo bilang preman pasar,gini gini banyak cowok yang ngantri pengen jadi pacar gue."

"Iya banyak yang ngantri termasuk pak jono,baahahahahha,"Zella memanyunkan bibirnya sebal,sementara Reynad masih asik tertawa,lagian siapa sih yang mau sama pak jono,guru berbadan tabun,kepala pelontos yang mengkilap terlebih saat terkena pancaran sinar matahari,beuhh makin menjadi jadi.

Dengan sekali hentakan Zella melepas rangkulan Reynad,ia menatap sinis ke arah Reynad,dan dengan sekali ayunan tangan,Zella memukul perut Reynad,membuat Reynad menghentikan tawanya,ia reflek memegang perut ratanya yang terkena bogeman Zella.

"Mampus kan lo,jangan main main sama seorang Grazella,"Zella menjulurkan lidahnya mengejek,ia pun melenggang pergi dari hadapan Reynad,Reynad yang merasa tak terima,segera mengejar Zella yang sudah jauh didepannya,dengan sengaja tangan jahilnya mengglitik pinggang Zella,sungguh itu adalah salah satu kelemahan Zella.

Mereka tertawa bersama,tanpa menghiraukan ke adaan di sekitar mereka,sudah terlanjur bercanda bersama sampai lupa dengan orang sekitarnya.

And cut...
Udah sampek sini aja dulu,jan lupa vote dan komennyaa....,[Cerita ini bakal slow up]

My Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang