|| 1 ||

6.9K 451 9
                                    

[ Flashback ]

PRANG...

Aku duduk didepan pintu sembari menempelkan telingaku tepat pada pintu. Ayah dan ibu tiriku akhir-akhir ini selalu bertengkar. Ayahku murka karena ibu tiriku selalu saja menghabiskan uang dengan jumlah yang sangat banyak. Dan itu membuat perusahaan ayahku bangkrut.

"KARENA DIRIMU PERUSAHAAN KU HAMPIR BANGKRUT. TAK BISAKAH KAU MENGHEMAT? KAU PIKIR MENCARI UANG ITU MUDAH? "

"KENAPA KAU MALAH MENYALAHI KU? SEHARUSNYA KAU SADAR PERUSAHAAN MU HAMPIR BANGKRUT KARENA KAU TIDAK BECUS DALAM BEKERJA!"

"KAU MEMANG ISTRI TAK TAHU DIUNTUNG"

PLAK

Aku sedikit mengintip ketika mendengar suara tamparan yang sangat keras. Aku terkejut ketika melihat ibu tiriku yang terjatuh sembari memegangi pipinya yang memerah. Tak bisa dibiarkan aku harus melerai nya. Jika tidak ini akan terus berlanjut.

Aku membuka pintu kamarku dan berlari kearah ibu tiriku. Aku membantunya untuk berdiri. Ya walaupun dia tak menyukaiku, setidaknya dia sudah merawatku hingga sebesar ini.

"Ayah berhentilah! Bagaimana jika didengar oleh warga sekitar? Apakah ayah tidak malu?"

Ayahku diam. Lalu mengambil jaketnya dan pergi dari rumah.

Aku berjalan mendekati ibu tiriku.

"Ibu apakah kau baik-baik saja?" Ucap ku hendak menolongnya.

"Tidak usah sok baik!"
Katanya lalu menghempaskan tanganku dengan kasar. Ibu tiriku lalu pergi kearah kamarnya dan membanting pintu sangat keras.

Astaga padahal aku hanya ingin menolongnya.

-----oOo-----

Sekarang aku, ayahku, dan ibu tiriku sedang duduk di ruang keluarga. Mereka bilang ada hal penting yang ingin mereka bicarakan padaku. Katanya ini menyangkut tentang perusahaan ayahku.

"Y/n kami akan menjodohkanmu dengan anak dari keluarga Kim. Ini demi kebaikan kita. Perusahaanku sudah bangkrut dan ini satu-satunya cara agar kita tetap bisa bertahan hidup. "

"Apa kita? Aku bahkan hidup dengan uang hasil jerih payah ku sendiri. Setiap kali aku meminta uang padamu kau selalu marah padaku. "

Ayahku berdiri dan menatapku dengan marah. Aku lalu menunduk, aku takut jika mereka akan menyiksaku lagi.

"JANGAN MEMBANTAH! JIKA KAU MENOLAKNYA AKU TAK SEGAN-SEGAN UNTUK BERBUAT KEJI PADAMU!" Ayahku lalu pergi di ikuti oleh ibu tiriku.

Dia sangat egois. Aku membencinya.

[ Flashback off ]

Dan disinilah aku sekarang. Terdiam di depan jendela sembari memikirkan bagaimana nasibku kedepannya. Aku kira setelah aku menikah dengan Doyoung aku akan bahagia karena terbebas dari ayah dan ibu tiriku, tapi nyatanya itu semakin menambah beban hidupku.

Aku tak sanggup menahan beban ini sendirian. Aku butuh seseorang untuk bersandar.

Doyoung pernah bilang padaku jika dia tak pernah menginginkan pernikahan ini ada. Aku pun dulu juga berfikir demikian. Tapi lama-kelamaan aku mulai menerima semua ini. Aku mulai membuka hatiku dan jatuh cinta padanya. Dan Doyoung juga mengetahui hal itu.

Aku mengusap air mataku yang bercucuran membasahi pipiku. Aku lelah dengan semua ini. Aku ingin pergi, tapi aku tak tahu harus pergi kemana. Rasanya aku ingin menghilang detik ini juga.

'Ya Tuhan tolong kuatkan aku....'
































Gimana ceritanya?

Jangan lupa vomment 💕

ᴍᴀʀʀʏ ᴡɪᴛʜ ʜɪᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang