|| 5 ||

5.9K 562 193
                                    

• Marry With Him •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Marry With Him •




Aku sedang dalam perjalanan pulang saat ini. Aku melihat pemandangan kota Seoul dimalam hari melalui jendela mobil. Aku tidak dapat melihat dengan jelas karena kaca mobilnya tertutupi oleh bintik-bintik air hujan.

Aku tersenyum saat teringat akan pertemuan singkat ku dengan Jaehyun tadi siang. Pria itu, cinta pertamaku yang bertepuk sebelah tangan. Aku sangat mengagumi akan sosoknya kala itu. Karena dirinyalah aku memiliki semangat untuk hidup.

"Nona sudah sampai"

Lamunanku seketika buyar ketika ahjussi menepuk pelan pundakku.

"Ah baiklah, ini uangnya" Aku memberinya uang dan bergegas turun dari taksinya.

Ahjussi itu hanya tersenyum ramah dan mulai menjalankan mobilnya.

Aku menutupi kepalaku dengan tas yang kubawa sembari memegangi barang belanjaan ku. Aku hanya dapat berjalan cepat karena aku tidak dapat berlari. Ya kalian pasti tahu alasannya kenapa aku tidak berlari. Mana ada orang hamil yang berlari. Sangat mustahil sekali jika itu ada.

Aku melepaskan sepatuku dan hendak membuka pintu.

"Astaga"

Aku terkejut saat melihat Doyoung sedang berdiri didepan pintu sembari melipat tangannya di depan dada. Tatapannya sangat dingin. Bagaimana ini? aku sangat takut sekarang.

"Dari mana saja kau?"

"Aku habis membeli persediaan makanan di mall"

"Benarkah?"

"Ya"

"Cih, jangan berbohong! Aku tahu kau sedang pergi bersama pria lain kan? Kau pikir aku tidak melihatnya?"

Aku terkejut. Bagaimana dia bisa tahu?Apakah dia mengikutiku?

"Ah dia Jaehyun, temanku semasa SMA"

"Teman? Kau pikir aku bodoh? Dia adalah ayah dari anak yang kau kandung bukan?"

"Tidak, aku tidak berbohong dia adalah temanku. Dan ini adalah anakmu" Kataku sambil menunjuk perutku.

"Sudah ku bilang jangan sebut anak haram itu sebagai anakku! Dan kau, berhentilah pergi bersama pria lain! Tidak kah kau memikirkan bagaimana perkataan orang nanti?"

"Tak bisakah kau mempercayaiku? Aku sudah mencoba untuk berkata jujur. Aku bukanlah wanita murahan yang ingin dipakai oleh banyak orang. Jika kau membenciku setidaknya jangan benci anak ini dia anakmu juga!" Ucapku dan meninggalkan nya yang masih terdiam di tempat.

-----oOo-----

Aku memandang langit-langit kamarku dengan sendu. Aku tidak bisa berhenti menangis saat ini. Perkataannya tadi sungguh menyakitkan. Kenapa dia begitu membenciku? Haruskah diriku pergi?

Baru saja aku merasa bahagia karena bertemu Jaehyun tadi siang. Dan sekarang, dia dengan mudahnya membuatku merasa sedih kembali. Tak bisakah dirinya membiarkanku hidup dengan tenang? Apa aku tidak boleh bahagia?

'Sebaiknya aku pergi saja'

Ya benar, aku harus pergi. Dia tidak menginginkan kehadiranku dan anak ini bukan? Lalu untuk apa aku bertahan lebih lama?

Aku segera mengambil telfon genggamku dan memakai hoodieku. Aku tak peduli jika sekarang sedang hujan. Aku hanya ingin pergi.

Aku bergegas mengemasi barang-barangku dan segera pergi meninggalkan rumah ini.

-----oOo-----

Aku berjalan tak tentu arah. Aku tidak tahu dimana aku sekarang. Aku tak tahu harus kemana lagi.

Ah, aku ingat. Aku memiliki nomor Jaehyun. Tujuan terakhirku saat ini hanyalah Jaehyun.

Aku mengambil telfon genggam di saku celanaku. Aku mengetik nomor Jaehyun dan hendak menelfon nya. Aku sangat sibuk dengan telfon genggam ku hingga tak sadar bahwa aku sedang berdiri di tengah jalan.

"Jae, kumohon angkat telfon nya"

'Pip'

📞"Yeoboseyo?"

"Jaehyun ini aku Y/n."

📞"Y/n ada apa?"

" Jae, tolong selamatkan aku...."









TIN... TIN... TIN

BRAK


📞"Halo Y/n apa kau masih disana? Dimana dirimu? Tunggu sebentar aku akan menyusulmu. Halo? Yak jawab aku!"




















































































Jangan lupa vomment💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴍᴀʀʀʏ ᴡɪᴛʜ ʜɪᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang