• Marry With Him •
Hari-hari kulalui dengan tidak istimewa. Ayahku memang benar-benar menjualku. Setelah aku menikah dengan Doyoung aku tak lagi melihatnya. Dia memang sangat egois. Dia tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku. Dia rela mengorbankan ku demi kepentingannya sendiri. Dia bahkan lebih memilih istrinya yang tamak di banding diriku.
Tapi aku bersyukur karena setidaknya tak ada lagi yang menyiksa dan mengekangku sekarang.Aku mulai membaringkan tubuhku diatas kasur yang empuk ini, aku melihat kearah samping. Disana terletak foto pernikahanku dengan Doyoung. Aku memandanginya dengan sendu, Doyoung bahkan tak tersenyum sama sekali disaat hari pernikahan kami.
-----oOo-----
Siang ini Doyoung bilang ada hal penting yang ingin dia bicarakan padaku. Dia izin untuk cuti sehari. Aku tak tahu seberapa penting yang ingin dia bicarakan padaku sehingga dia memilih untuk cuti hari ini.
Sekarang aku sedang duduk berhadapan dengannya di ruang tamu.
"Y/n"
"Ya?"
"Kau tahu kan aku menikah denganmu karena terpaksa?"
Aku hanya mengangguk untuk menanggapi pertanyaannya. Padahal baru saja dirinya memulai pembicaraan padaku, tapi aku sudah sakit hati ketika dia bilang bahwa dia menikah denganku karena terpaksa. Walaupun memang begitu faktanya entah kenapa itu membuatku sakit hati.
"Ku harap kau berhenti mencintaiku karena setelah setahun pernikahan kita aku akan menceraikanmu dan aku akan menikahi wanita pilihanku."
Apa-apaan ini? Jadi ini yang dia katakan penting. Mataku sedikit perih. Kumohon jangan menangis sekarang.
"Mianhe"
Setelah mengatakannya dia berdiri dan melangkah pergi meninggalkanku sendiri di ruang tamu.'Padahal aku ingin memberitahunya bahwa aku sedang mengandung anaknya...'
Ceritanya aku perbarui lagi. Ini jadi sedikit lebih panjang dari sebelumnya. Maaf kalo jelek karena aku belum terlalu bisa buat cerita yang bener bener bagus. So aku harap kalian suka ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴀʀʀʏ ᴡɪᴛʜ ʜɪᴍ
Short StorySejak awal dia memang tak menginginkan pernikahan ini ada.