48

1K 65 7
                                    

Hari penerimaan nilai UKK

Setelah Daniel sama Aneun lagi nikmatin hari-hari pacaran seminggu lebih,akhirnya masuk penerimaan nilai UKK. Ya sebenarnya deg2an tapi Aneun tetap santuy sesuai prinsip.

" Anjay!!! Kalo nilai gue jelek gimana?! " Tanya Nayeon yang udh keringat dingin.

" Apa sih anjir,gue mah santuy aja,lo malah heboh! "Jawab Aneun ngegas.

Banyak orang tua sama anak2nya berlalu-lalang di koridor kelas. Aneun lagi duduk di luar kelas sambil mandangin tangga yg ke arah kelas atas alias daerah kelasnya Aneun.

Nyokap gue dimana sih? Kok blum datang?
-Batin Aneun kebingungan.

Soalnya,ibunya udah janji kalo ibunya bakal datang di agenda penerimaan nilai akhirnya ini. Cuma kok ga datang.
Aneun juga udah telfon tapi ga diangkat,di chat cuma di read. Sakit mamen...

" Ah bisa gilak gue nungguin nyokap! " Kesal Aneun yang mulai memuncak.

Pas mau misuh2 ga jelas. Nyokapnya datang dengan gayanya yang mewah. Banyak orang tua murid yg natap ibunya iri dan ada jg yg memuji. Bagi Aneun,itu adalah hal yang memalukan.

" Eh itu ibu lo? " Tanya Sana nunjuk ke ibunya.

Aneun ngangguk pelan, " Iya. "

Temen2nya pada nahan tawa. Ya emang lucu sih,ini cuma acara sekolah kok kayak mau ke ngantenan orang,emas berjalan ibaratnya anjay.

Ibunya Aneun sejenak melirik putrinya habis itu masuk ke kelas nunggu panggilan namanya Aneun.

Setelah 45 menit kemudian,Aneun masih still nungguin ibunya yang udah duduk di depan guru sambil ngebaca nilai Aneun dan dapat semacam saran dari wali kelas. Habis itu,ibunya keluar kelas. Aneun fiks deg2an.

" Gimana,mah? " Tanya Aneun berdiri.

Raut wajah nyokapnya langsung jadi pemarah dan....

PLAK!!!

Aneun ditampar sampai terduduk lagi di kursi,seketika orang2 ngeliatin keduanya. Tamparan ibunya sangat keras sampe Aneun kesakitan.

" Aw,,Mah?kenapa sih mah?" Tanya Aneun berdiri.

Seketika,ibunya Aneun memaparkan sebuah kertas berisi nilai Aneun tepat dihadapan wajah putrinya itu. Sangat dekat.

" Lihat! Nilai macam apa ini! Matematika saja tidak bisa dapat 100! " Kesal ibunya.

Belum selesai,ia melanjutkan, " terus Fisika?! Apa ini fisika 85?! Ibukan minta 100! Kamu harus dapat 100!!! "

Aneun pun berbicara agak lantang, " Mah! Udah mah! Cukup! Aneun malu! Ngapain mama ngasarin Aneun hah?! Aneun udah berusaha! Itu hasil Aneun! Gapapa mah ga dapat 100 intinya tuntas ma! Tolong mengerti! "

" TAPI MAMA PENGEN KAMU DAPAT 100!! KALAU BISA,MAMA BAWA KAMU KE STANFORD!!! " Kesal ibunya Aneun seakan2 jawaban darinya tidak boleh disangga oleh siapapun.

" Nilai ini sampah! Mama benci ini! "Lanjut ibunya.

Aneun geram,ia mengambil kertas nilainya dan meletakkan di kantong seragamnya, " MAMA TAU APA?! HAH?! MAMA TAU APA?! MAMA GA PERNAH ADA BUAT ANEUN! MAMA SELALU PIKIRIN KERJA KERJA DAN KERJA! ANEUN MAU APA,MAMA PURA2 GA DENGAR! DI OTAK MAMA HANYA ADA KERJA DAN KERJA! ".

Ibunya mau membalas tapi anaknya terus marah, " MAMA GA ADA BUAT ANEUN! MAMA TAUNYA BISA MENJATUHKAN ANEUN! MAMA BILANG AKU BODOH,NAKAL! MAKSUD MAMA APA?! BIAR ANEUN JD MANUSIA RENDAH?! TERUS MAMA JADI MANUSIA TINGGI?! GA BISA MA! AKU MAKIN GA SUKA SAMA MAMA!!! "

[Salah Pegang] | 《Kang Daniel》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang