capter III

11 4 0
                                    

Sampai nya mereka di dermaga maroko leon langsung turun dari kapal menuju petugas dermaga entah apa yang di bicarakan leon dengan petugas dermaga
Leon langsung berteriak ke fernando untuk turun dari kapal
"Hey ada apa kenapa kamu teriak"
"Suka suka aku lah,ayo kita ke kota belanja persediaan makanan dan mencari tempat untuk menginap" kata leon kepada sahabat nya
"Jika kita pergi semua lalu bagaimana  dengan kapal nya ?" tanya fernando
"Tenang aku sudah berbicara kepada petugas dermaga mereka akan menjaga kapal kita"
"Baiklah"

Entah sejak kapan leon bisa berbahasa maroko,teman nya ini memng lah orang yang misterius pikir fernando dalam hati

Sesampai nya di kota fernando dan leon tidak mendapatkan satu penginapan pun

Karna terlalu lelah mencari penginapan mereka pun istirahan di bawah pohon di tengah kota maroko

Dari kejauhan terlihat oleh leon seorang wanita tua renta dengan barang belanjaan yang bisa di katakan cukup banyak melihat hal tersebut leon langsung bangkit dari tempat duduknya menuju wanita tua tersebut
 
  Sontak melihat leon yang langsung berlari fernando pun terkejut dan langsung berkata kepada leon
"hey sialan mau kemana kamu"
Leon tidak menghiraukan pertanyaan tersebut dan langsung membantu wanita tua yang dia lihat tadi

Melihat apa yang di lakukan leon fernando langsung terkagum ternyata dari dulu sifat kawan nya ini tidak pernah berubah dalam kondisi apapun dia tetap mau menolong orang lain
 
Saat leon dan wanita tua tersebut melewati fernando yang sedang berdiri memperhatikan mereka
Leon pun langsung berkata kepada fenando

   "apa kau hanya ingin melihat    dengan wajah bodoh seperti itu?"

Mengerti apa yang di inginkan oleh sahabat nya itu fernando pun langsung mengabil sebagian barang wanita tua tersebut yang ada di tanggan leon
 
    Mereka berjalan melewati jalan kota  yang ramai menuju tempat tinggal wanita tua tersebut
"Stop"
Leon pun menghentikan langkah nya di ikuti dengan fernando yang ada di samping nya wanita tua tersebut masuk di salah satu rumah tepat di samping mereka
   "Rumah yang indah terdiri dari 2 lantai di lantai dua terlihat ada balkon yang langsung mengarah ke arah dermaga,rumah yang di balut oleh marmer kuning dan di hiasi oleh tanaman merambat yang tersusun rapi di dinding depan rumah"

Wanita tua tersebut mempersilakan 2 pemuda tersebut masuk ke ruang tamu
  "Tunggu di sini aku akan menyiapkan kalian minum" pinta wanita tua itu

Leon hanya memperhatikan wanita tua tersebut mengarah ke arah dapur dan fernando melihat sekeliling ruang tamu yang besar itu

  "Hey leon apa kau tidak curiga ? Wanita tua itu mempersilakan kita masuk tampa merasa curiga sedikit pun kepada kita,mungkin kalau ini di eropa aku tidaklah heran tapi ini di maroko dan wanita tua tersebut bukanlah dari ras kulit putih seperti kita dia seperti penduduk lokal"
"Sudahlah sifatmu yang selalu curiga terhadap orang asing itu bisa membuat kita celaka sebaiknya kau ubah sedikit sifatmu itu" jawab leon
Tidak berselang lama terdengarlah suara dari lantai atas

  "Hey siapa kalian !!
Dan bagaimana kalian bisa masuk ?"

Leon langsung melihat ke arah lantai atas berdiri seorang wanita muda
   Wanita muda itu berkulit kuning langsat berwajah cantik khas penduduk asli maroko,wanita tersebut mengarah senapan ke arah fernando yang hanya bisa diam terheran melihat apa yang terjadi.

"Tunggu nora"teriak wanita tua dari arah dapur
" mereka adalah tamu nenek"
  Seketika nora langsung menurunkan senjata nya
  "Sejak kapan nenek menerima bangsa eropa ke dalam rumah ? Apa nenek lupa apa yang mereka lakukan kepada kita"
     Mendengar ucapan wanita tersebut leon hanya diam dengan muka tertunduk fernando menyentuh pundak sahabat nya tersebut untuk menenangkan nya
 
    Karna perlakuan yang seperti tidak di terima di rumah itu leon dan fernando beranjak untuk pergi tapi wanita tua tersebut menahan mereka dan meminta mereka untuk bermalam karna hari sudah mulai gelap
  
    Mendengar apa yang di katakan nenek nya kepada leon,nora langsung pergi ke kamar dengan membanting pintu dengan kuat sampai terdengar ke segala penjuru rumah

"Sudah tidak perlu di ambil hati perlakuan nora sejak gugur ayah nya di perang teluk 1 tahun yang lalu dia berangapan bahwa semua orang eropa itu musuh" jelas wanita tua itu

    "Ayoo"
Wanita tua tersebut menarik tanggan leon dan fernando ke arah kamar di lantai bawah tepat di depan dapur
"Karna ada dua kamar kosong kalian tidur di masing-masing kamar ya"
"Baiklah" leon dan fernando menjawab hampir bersamaan

Leon mengabil kamar di sebelah kanan tepat di bawah tangga dan fernando masuk ke kamar sebelah nya

Pada malam hari leon tidak bisa tidur karna apa yang dia lihat tadi,lalu terdengar langkah orang menuruni tangga dengan perlahan
Karna kamar leon tepat di bawah tangga dia bisa mendengar suara tersebut dengan jelas tidak beberapa lama suara tersebut makin dekat dan berhenti tepat di depan pintu kamar leon
Dengan cepat leon langsung sembunyi ke sebelah pintu saat pintu di buka dari depan secara otomatis menutupi tubuh leon dari balik pintu leon melihat nora mengedap-endap ke arah ranjang dengan belati di tanggan nya
Melihat hal tersebut leon langsung keluar dari balik pintu mendorong nora ke atas ranjang menindih nya dari belakang sontak karna hal tersebut belati yang di bawa oleh nora jatuh ke sudut kamar
Dengan sigap leon membungkap mulut nora,karna perlakuan yang begitu kasar dari leon nora pun meronta di atas ranjang
  "Hey-hey tenanglah aku tidak akan menyakitimu"secara perlahan leon melepaskan mulut nora dari gemgaman nya
  " lepaskan aku apa yang kamu lakukan ? Sudah di perbolehkan menginap malah kurang ajar dasar tamu tak tau diri !!"
   iba terhadap nora leon pun bangun dan melepaskan nya

Merasa sudah bisa bangkit nora dengan wajah berwarna merah tanpa sepatah katapun pergi meningalkan kamar leon.

 

*********

CAPTER III
BAGIAN

I
SELESAI

SALAM PENULIS

   






galeleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang