2

225 62 0
                                    

Bugh

"Oh sorry dude, but you're late"

Prit!

"Berikan tepuk tangan meriah kepada SMA NUSA yang telah memenangkan turnamen kali ini!"

"Woy mereka curang dari awal pertandingan anjing!" Belum sempat Hyunjin menghampiri juri, Lino dengan sigap menahannya.

"Percuma tolol, mereka udah disuap, gak mempan kalo cuma kita bacotin"

Hyunjin mendengus lalu meninggalkan area turnamen untuk pulang secepatnya, ia muak ditambah lagi lengan kanannya terasa sangat sakit setelah tubuhnya sengaja di tabrak.

Mengingat turnamen tadi rasanya memuakkan melihat bagaimana pihak lawan melakukan pelanggaran tetapi sama sekali tidak digubris oleh pihak juri, begitupun dengan tim Hyunjin yang tidak melakukan kesalahan apa-apa tapi malah mendapatkan banyak pelanggaran, bahkan Felix si bule saja saat ini cidera karena perlakuan tim lawan yang biadab tapi juri menganggap bahwa itu kesalahan yang dilakukan nya sendiri, bukan karena tim lawan yang bertindak curang.

Apa itu bisa disebut keadilan?

Hyunjin mengendarai motornya menuju sebuah market untuk membeli sebotol kopi dan satu renceng marimas karena seingatnya stok marimas nya sudah habis pagi tadi.

"Selamat datang di indomei, selamat berbelanja"

"Coklat atau keju ya? Ini aja deh eh tapi kayaknya enakan coklat"

Hyunjin menatap gadis yang ia lalui lalu menepuk pundaknya pelan. "Noura?"

"Eh Hyunjin udah pulang? Gimana menang nggak?" Tanya Noura sambil memasukan roti coklat yang akhirnya ia pilih ke dalam keranjang.

Hyunjin menggeleng dan membuka kulkas untuk mengambil sebotol kopi yang menjadi obat penat nya akhir-akhir ini. Entahlah tubuhnya akhir-akhir ini terasa lebih mudah lelah baik fisik ataupun mental

"Masih ada kesempatan lain Hyunjin, cuma gara-gara gagal sekali jangan anggap semuanya berakhir" kata Noura sambil menepuk pundak Hyunjin dan berjalan membuka kulkas untuk mengambil susu kotak.

Hyunjin lantas menghampiri gadis tersebut dan meraih paksa keranjang yang gadis itu bawa. "Ini udah?" Tanya hyunjin sambil menunjuk keranjang Noura menggunakan matanya.

"Belum gua mau ambil popcorn-"

"Yaudah ayo"

"Keranjang gua--" Noura menutup mata nya sesaat sambil menghela nafas entahlah tapi dirinya merasa terampok.

"Yang ini bukan popcorn nya?" Hyunjin meraih satu bungkus popcorn caramel yang ada di salah satu rak.

Noura mengangguk dan mencoba meraih kembali keranjang nya tapi dengan cepat Hyunjin menghindar sambil mengusir Noura layaknya kucing. "Udah biarin gua yang bayar, itung-itung permintaan maaf gua buat tempo hari"

"Yang mana?"

"Waktu gua nitipin marimas, gua tau lo muak banget sama gua yang tiba-tiba nitipin itu ke elo, bahkan kita nggak kenal begitu deket kan? nah itung aja ini permintaan maaf dari gua" jelas Hyunjin sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi nya.

MARIMAS | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang