Minggu kali ini noura tetap bersikukuh menempel pada kasur hangat nya, padahal Changbin sang kakak sudah menawari nya untuk lari pagi bersama dengan diiming-imingi akan ditraktir sebuah minuman boba, tetapi itu tidak meruntuhkan niat awal noura.
"Udah gua bilang gua gak mau!"
"Masih takut ya?"
Noura tak menjawab dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk berendam di bath up yang berisikan air hangat.
Entah badannya terasa sangat tidak enak, serta perasaan nya yang masih was-was setelah kejadian kemarin sore, yang jelas noura trauma setelah kejadian itu.
Hari ini mood nya hanya ingin berbaring di kasur sambil menonton film, ia tidak ingin keluar rumah persetan dengan Changbin yang sekarang mengetuk keras pintu kamar mandi nya.
"Budek! Denger gua gak sih?" Teriak Changbin dari luar sambil terus mengetuk pintu nya keras.
"Iya apa lagi?!" Teriak noura tidak kalah keras. Pasalnya ia memang tidak mendengar apa yang kakaknya katakan sejak ia masuk ke dalam kamar mandi tadi.
Dengan segera Noura menghentikan semua kegiatan nya agar bisa mendengar Changbin yang terus berteriak dari luar, tapi yang noura dapatkan hanya keheningan semata tidak ada lagi teriakan dari kakaknya itu.
"stress-" dikala Noura kembali menyalakan keran bath up nya terdengar suara ketukan pintu kamar mandinya, ketukannya terdengar lirih dan lembut tidak seperti ketukan keras yang berasal dari kakaknya tadi.
"iya?" teriak Noura.
"lo jangan mandi lama-lama dong, gua kangen"
Noura membeku ditempat, ia ingat betul suara siapa yang sedang berbicara di luar pintu kamar mandi nya.
"Nouraaaa main yukkkkk"
"LO NGAPAIN DI KAMAR GUA HYUNJENNNN"
Hyunjin terdengar tertawa di luar sana. "Emang kenapa sih gaboleh ke kamar pacar sendiri?"
apa? pacar katanya?
Noura segera menyelesaikan kegiatan nya dan keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap. Ia ingin segera mengusir si memble itu dari kamar aesthetic nya.
"Yah kok udah pake baju sih?"
"Ya menurut lo?"
"Gua kira lo bakal keluar pake handuk doang, padahal kan pengen liat" Jelas Hyunjin sambil berguling di kasur Noura. Noura yang melihat hal menjijikan tersebut segera menarik tubuh Hyunjin dari atas ranjang.
Tidak, ke aesthetic-an kamar nya bisa hancur jika Hyunjin dibiarkan terus berada di dalam kamarnya.
"Keluar gak lo?" Perintah Noura sambil membuka pintu kamar nya lebar-lebar.
"Gua bertamu loh, masa diusir?"
Noura terlihat memijit pangkal hidung nya. "Yaudah terserah tapi duduk nya di lantai jangan di kasur"
"Gapapa kok duduk di lantai juga aku rela asal sama kamu"
Noura mengabaikan Hyunjin dan pergi keluar dari kamarnya untuk ke dapur mengambil air minum dan beberapa snack untuk tamu tak diundang di kamarnya itu. Ia masih tidak habis pikir bagaimana cara Hyunjin bisa masuk ke dalam kamarnya secara bebas seperti itu? Kenapa pula kakak kekurangan kalsium nya itu mengizinkan Hyunjin untuk masuk ke dalam kamar Noura?
"Kak tadi siapa? Pacar?" Terlihat adik Noura, Jeongin mendatangi nya dan melihat Noura menyiapkan sirup di gelasnya.
Noura hanya menggeleng sebagai jawaban. Lalu pergi kembali ke kamar nya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARIMAS | Hwang Hyunjin
Fanfiction[ON GOING] [LOCAL VER] Hyunjin itu seorang pecandu marimas, maka dari itu semuanya bercampur dalam kata manis dan asam. ⚠️harap bijak dalam membaca