Selamat membaca,,
***
"Nama saya Bayu"
Aku mematung, untuk sesaat aku mematung. Bukan karena diberi tahu namanya tapi karena kali ini aku bisa melihat senyumannya yang memang ditunjukan kepadaku.
Ia dia tersenyum ya tuhaaaaan makin suka aku kalo begini caranya.
"Emm baik pa terimakasih nanti saya sampaikan, mari" Ucapku sambil memberikan senyuman yang memang aga sedikit canggung lalu bergegas keluar ruangan dan kembali ke lantai 3.
Kembali memasuki lift kali ini aku Bersama dengan seorang karyawati yang sedang ber-make up ria.
Sekilas dia menoleh kepadaku dan tiba-tiba berujar
"Kamu anak PKL kan? masih sekolah kan? Jangan pake blush on terlalu merah ya"
Aku melongo, pake blush on ? merah ?
Asal kalian tahu aku tidak memakai blush on seperti yang dikatakan karyawati itu, berarti,,,
Egggght semoga pa Bayu tak melihatnya.
BAYU POV
Kini aku sedang Bersama dengan sorang gadis yang ku perkirakan pasti dia anak PKL, beberapa kali aku melihatnya ketika baru sampai dikantor atau ketika pulang, dan beberapa kali pula aku berpapasan dengannya.
Dan saat ini untuk pertama kalinya ia secara langsung berhadapan dengan ku karena suatu kepentingan, dia datang keruangan Akuntan untuk mengambil berkas yang baru saja aku bukukan. Ku lihat dirinya sepertinya merasa kegerahan berada di ruangan ini, itu terlihat dari mukanya yang memerah dan bulir-bulir keringat pada dahinya.
Setelah dia pamit untuk kembali, akupun kembali ke meja kerjaku.
AUTHOR POV
Amanda kembali ke ruangannya, tetapi sebelum menuju mejanya terlebih dahulu ia memberikan berkas yang telah ia ambil kepada pak Dani
"Permisi pa, ini berkasnya maaf jika menunggu lama" Ucap Amanda setelah memasuki ruangan pa Dani
"Eh bapa yang minta maaf, kamu bulak-balik ya dari cari berkas ini. Saya lupa kalo berkasnya udah saya suruh dibukukan, untung udah selesai dibukuin nya kalo belum kamu pasti kesini bawa tangan kosong" ucap pa Dani dengan kekehan kecil.
"Iya pa ga apa-apa oh iya tadi kata pa Bayu ini data nya memang sudah dibukukan"
"Yoweslah terimakasih ya Nda" Ucap pa Dani dibalas anggukan oleh Amanda
"Baiklah saya permisi pa, mari" Amanda pun keluar dari ruangan pa Dani.
Sebenarnya gapapa bulak-balik juga ada untungnya Batin Amanda berkata.
Kali ini Amanda mendapatkan tugas dari salah satu karyawan yang ada di divisinya, karyawan itu menugaskan Amanda untuk menginput beberapa data untuk kepentingan kantor. Amanda dibuat senang karenanya
Dari pada diem ga jelas Batinnya
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 siang ditandakan dengan adzan yang berkumandang di masjid kantor.
Sejenak Amanda membereskan alat kantornya dan bergegas melaksakan shalat dzuhur.
Selesai melaksanakan shalat Amanda kembali menuju meja kerjanya untuk sekedar mengecek handphonenya
"Put ke luar yu cari makan aku gabawa makan nih hari ini"
Amanda terlonjak mendengar seseorang yang mengajaknya mencari makan, Perempuan itu bernama Fitri Komala. Fitri adalah teman satu kelas Amanda yang melaksanakan PKL ditempat yang sama dengan Amanda, Fitri datang Bersama dengan Septi, Ira dan juga Oka. Mereka bertiga adalah teman PKL Amanda yang berasal dari sekolah lain.
"Ish kamu bikin kaget aja deh, kebiasaan" Ucap Amanda
"Hehe iya iya sorry deh, ya udah yu cari makan" Jawab Fitri
"Iya ayo cepetan ah udah lapar ini, kita juga ga bawa makan. Kaya janjian aja ya kita" Timpal Ira
"Ya udah ayok"
Mereka berlima pun bergegas mencari makan selagi waktu istirahat masih lama, diperjalanan Fitri dan Ira terus saja berceloteh mengenai pekerjaan mereka di kantor karena mereka satu divisi di lantai 2, sedangkan Oka dan Septi menjadi pendengar. Oka dan Septi, mereka ditempatkan di lantai 1 dan sudah kalian ketahui bahwa hanya Amanda anak PKL yang ditempatkan di lantai 3.
Mereka tidak satu divisi tetapi mereka bisa berteman dengan akrab karena dua hal. Pertama Amanda teman Fitri dan Fitri berkenalan dengan Ira Sedangkan Ira teman Oka dan Septi. Mereka awalnya makan Bersama pada suatu hari ketika sedang istirahat, dan mulai dari saat itu mereka mulai akrab satu sama lain.
Menenempuh perjalanan dengan memakan beberapa menit dan membuat kaki mereka sedikit olahraga, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan yang mereka pilih untuk menghabiskan waktu istirahat mereka yaitu di salah satu tempat Ramen.
Mereka mengambil tempat dan memesan beberapa makanan
"Kalian tahu kan pa Angga yang didivisi lantai 2" Ujar Fitri dengan semangat
"Iya kita tahu emang kenapa lagi sama pa Angga?" Tanya Amanda
"Iya kita udah tahu kali kalo kamu suka sama pa Angga" Timpal Oka
"Hmm Hehe, jadi gini" Ucap Fitri menggantung kalimatnya "Kalian kan udah tau tuh aku suka sama pa Angga, tadi tuh aku sempet disuruh kan sama pa Angga. Dan kalian tahu apa ? Dia ngajarin aku dong buat nyelesain tugas terus duduk nya deket gitu hihihi" Lanjut Fitri
"Euuuh kirain gimana, gitu doang mah kan udah pernah diceritain kalo aku juga pernah diposisi kaya kamu gitu sama pa Adit, si Septi sama pa Budi dan si Oka sama pa Adi" Ucap Ira
Eiiittss pa Budi disini bukan ayahnya Amanda okeyy
"Ya kita juga exited kaya kamu sekarang karena emang kita suka sama mereka kan, jadi aku maklum ko" Tambah Oka
"Nah tinggal ini nih, anak satu ini yang kita ga tau ada kabar apa aja dia didivisinya" Ucap Septi seraya menunjuk Amanda
Ya, mereka memang tidak mengetahui mengenai perasaan Amanda kepada seorang karyawan, jangankan mereka teman Amanda toh orang tuanya pun tidak mengetahu bahwa Amanda memiliki perasaan kepada rahasianya.
"Jadi gimana nih da, kamu gamau bagi bagi cerita ya sama kita. Cerita dikit dong. Gamungkin kamu gasuka sama salah satu karyawan yang satu divisi sama kamu" Ucap Fitri yang secara otomatis membuat Amanda tersedak ludahnya sendiri
"Ah emm ga ada yang aku suka ko di divisiku" Jawab Amanda
BRAK tiba-tiba Oka menggebrak meja dengan sangat keras membuat semua pengunjung menoleh ke meja mereka berlima, menyadari hal tersebut Oka tersenyum dan mengangguk serta mengucapkan kata maaf dengan isyarat.
Oka kembali duduk dengan tenang dan menatap Amanda dengan tatapan jahilnya
"Ada apa ?" Tanya Amanda karena mendapat tatapan dari Oka
***
Ada apa ayoo, hahaha see you next chap,,
KAMU SEDANG MEMBACA
COISA BOA
Teen Fiction"Katanya rasa suka itu wajar kan ya ?" "Yakin cuma sekadar suka ?" "Siapa yang bilang saya suka sama bapak ?" "Loh kamu suka saya ?" ••• Ini kisah seorang gadis bernama Amanda Putri Meisha yang malah memendam rasa kepada salah satu karyawan dikantor...