COISA BOA 4

10 1 1
                                    

Selamat membaca,,

***

"Nama saya Amanda pa" Jawab Amanda

Setelah menemukan yang dicari Bayu menghampiri Amanda, dan duduk di tepi ranjang

Aduh ngapain deh ah, deg degan ini Batin Amanda

"Itu kakinya sini-in biar di urut sebentar" Ucap Bayu hendak memegang pergelangan kaki Amanda

Dengan cepat Amanda menjauhkan kakinya dari Bayu

"Eh, emm ga usah pa gasopan saya diurut sama bapa, nanti aja bisa dirumah pa. Takutnya bapa banyak pekerjaan pa gapapa"

Ah si bapa meltingkan meltingkan Batin Amanda.

"Oh gapapa saya sudah selesai pekerjaannya. Terus itu kaki kamu kalo dibiarin nanti lebih parah loh bengkaknya" Ucap Bayu

Amanda mengangguk, Bayupun mulai memegang pergelangan kaki Amanda dan mengolesinya dengan obat

"Aduh pa, pelan-pelan hehe" Bayu terhenyak karena Amanda sedikit berteriak, menyadari reaksi Bayu Amanda terkekeh canggung.

"Iya pelan ini, kamu diem nanti takut keteken kalo saya kaget" Ucap Bayu dan Amanda mengangguk.

Perlahan tapi pasti Bayu mengurut pergelangan kaki Amanda dengan gerakan naik turun secara teratur.

Sebenarnya Amanda merasakan sakit yang dengan sebisa mungkin ia tahan dengan menggenggam erat celananya.

Urutan yang dilakukan Bayu hampir selesai, tinggal satu kali tahap lagi maka urut selesai. Tanpa memberitahu Amanda, dengan tiba-tiba Bayu menekan pergelangan kaki Amanda.

Reflek Amanda mencengkram bahu Bayu karena sakit, begitu pula Bayu yang kaget karena cengkraman Amanda membuat ia memutarkan pergelangan kaki Amanda dengan kuat.

Amanda menjerit karena putaran yang terasa di pergelangan kakinya. Membuat Amanda menangis sambil masih mencengkram bahu Bayu.

"Aaaaaaa bapa sakiiiit, hiks,," Pecah sudah tangis Amanda yang ditahan sedari tadi. Bayangkan, urutan pelan saja sudah membuatnya sakit ditambah ditekan dengan keras tanpa aba-aba lalu diputar haduh Amanda sudah tak kuat menahan rasa sakitnya.

Sadar Amanda menangis, Bayu melepaskan tangannya dari pergelangan kaki Amanda.

"Aduh maaf, kamu sih de bikin kaget kan udah dibilangin kalo saya kaget takut keteken." Ucap Bayu.

Sekarang Amanda merasa kesal kepada Bayu, dia yang sakit di yang disalahin pikirnya.

"Loh kok gitu pa, ya ga bisa. Perasaan saya ga bikin kaget" Protes Amanda

"Itu kamu tadi cengkram bahu saya kenceng, kan itu bikin saya kaget" Jawab Bayu dengan lembut, karena mengerti Amanda kesakitan karena dirinya.

"Itu kan reflek pa, bapa neken kaki saya ga bilang-bilang padahal saya engga ngagetin bapa" Timpal Amanda

"Oh iya yang itu saya lupa maaf ya" Ucap Bayu seraya mengusap pergelangan kaki Amanda pelan.

Amanda menghapus air matanya, sebenarnya Bayu merasa sangat bersalah dan ingin menenangkan tangis Amanda dengan mungkin merengkuhnya. Tapi ia sadari anak gadis didepannya bisa saja kaget dan berpikir yang macam-macam, jadi niatnya itu ia urungkan. Bayu hanya memerhatikan Amanda sembari mengusap pergelangan kakinya.

Amanda tersadar ia menangis dan segera menghapus air matanya, ia beralih melihat Bayu dihadapannya. Pertama yang ia lakukan adalah tersenyum canggung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COISA BOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang