L I M A

4.5K 438 26
                                    

Update lagi dong.. dari kemaren pengin update tapi lepinya dibawa kakak terus, soalnya laptop aku sedang dalam kondisi ngambek ehehe..

terimakasih untuk yang udah beli My Ex Boss ya..

happy reading..

maap kalo ada typo..

instagram: gorjesso

"Apa kamu se gembira itu saya ajak nonton?"

GUBRAK!

"Aduh.. pala gue..." Saking terkejutnya Sandra dengan apa yang Abram katakan, dia sampai mundur dan berakhir menabrak rak milik kucingnya.

"Sepertinya kamu memang se gembira itu." Celetuk Abram, dia lalu kembali membenahi posisi berdirinya.

Sandra dengan mata menyipit menatap Abram. Dia sangat kesal karena baru saja dikerjai oleh bosnya, dan sekarang Abram justru menunjukkan betapa narsisnya pria itu. Wah...

"Bapak ngaco. Siapa juga yang seneng di ajak nonton sama bapak!" Cibir Sandra, saking kesalnya, dia sampai tidak menyadari kalimat apa yang sudah meluncur dari bibirnya.

Abram hanya menatap Sandra datar lalu berjalan ke arah sofa dan duduk di sana. "Saya beri kamu setengah jam untuk siap-siap, kita akan nonton dan makan siang sekalian di luar."

Sandra bangkit berdiri karena merasa tidak terima disuruh-suruh bahkan dihari liburnya. "Tapi, pak—"

"Sudah 2 menit berjalan, Sandra." Kata Abram acuh memotong kalimat Sandra.

Dengan jengah Sandra memutar bola matanya lalu mengehentakkan kakinya dengan kesal seraya berjalan ke arah kamarnya. Bibirnya tak berhenti menggerutu dan mengumpati Abram. Saat hendak masuk ke kamarnya, dia berhenti dan mengulurkan tinjunya untuk memukul Abram, tapi apa daya dia tidak seberani itu. Walau bagaimanapun dari belakang sini Abram tidak akan melihatnya yang sedang berusaha membuat jurus bayangan untuk melenyapkan bosnya itu.

"Saya lihat apa yang kamu lakukan, Sandra."

Sandra terkesiap. Tangannya yang sedang bergerak seakan meninju Abram tertahan di udara. Jantungnya kebat-kebit mendengar apa yang Abram katakan barusan.

"Ba-bapak li-liat?" Mata Sandra berubah waspada.

"Dari layar televisi kamu saya bisa liat kamu sedang merencanakan pembunuhan saya." Ujar Abram yang langsung membuat Sandra terdiam kaku di tempatnya.

Mata Sandra terbelalak lebar ketika menyadari apa yang Abram katakan benar. Pintu kamarnya dan posisi layar televisinya memang berhadapan. Jika televisi itu menyala jelas bayangan Sandra tidak akan kelihatan, tapi sekarang sialnya televisi itu sedang mati dan memperlihatkan dengan jelas bayangan Sandra disana.

"Sekali lagi saya lihat kamu melakukan itu di belakang saya, kamu akan tahu akibatnya." Abram dengan mengintimidasi mengatakan kalimat itu pada Sandra. Meski yang Sandra lihat cuma punggung tegap Abram, rasanya punggung itu juga punya ribuan mata pisau yang mampu membuat Sandra menciut di tempatnya.

Ampun...

"I-iya.. pak..." Sandra bergegas masuk ke kamarnya lalu menutup pintunya dengan keras. Masa bodo dia bisa saja mengejutkan Abram.

***

Sandra berdiri kikuk di depan Abram yang ikut mengantre membeli cemilan. Untuk tiket Abram sudah lebih dulu memesannya lewat Aplikasi, hal itu membuat Sandra curiga seolah Abram sudah menyiapkan rencana nonton ini, bukan dadakan seperti tahu bulat.

Sandra menggeleng dan menepis pikiran konyolnya. Tapi sebenarnya yang dirinya khawatirkan adalah keberadaan mereka di bioskop ini. Meski bukan satu-satunya yang ada di Jakarta, tapi bukan tidak mungkin dia bisa bertemu dengan teman se kantornya dan temannya itu akan melihat kalau dirinya di bioskop ini bukan sendirian—oke-oke saja kalau itu pacar atau gebetannya—melainkan dengan Abram, manajernya, bosnya, titisan iblis yang selalu menjadi bahan ghibahnya setiap kali makan siang dengan geng divisi HRD.

Ay Lub Yu, Bos! (Spin-Off My Ex Boss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang