Another Step

3.4K 558 36
                                    

Kamar Wang Yibo

"Apa kamu memberi tahu hakim Ouw?" Wang Yibo bertanya sambil memberi isyarat Xiao Zhan untuk duduk di sofa dekat king size bed nya.

Tidak mengindahkan omongannya, Xiao Zhan melirik ke sekeliling kamar. Kamar itu mungkin tiga kali besar apartemennya dan didominasi dengan warna hijau. Dan kamar itu terlalu rapi untuk kamar seorang pria. Semuanya terlihat terorganisir, mulai dari design tata letak ruangnya sampai fursniture-nya. Semuanya terlihat begitu tersinkronisasi.

"Xiao Zhan?" suara Wang Yibo membuat mata bulat Xiao Zhan menatap kembali ke arahnya. "Apa?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi."

"Pertanyan yang mana?" Xiao Zhan menatapnya lugu.

"Ck! Aku benci mengulang pertanyaan."

Xiao Zhan menyipitkan matanya. "Tapi aku memang tidak dengar."

"Aku tanya apa kamu ada bicara sesuatu pada Hakim Ouw?"

'Ya ampun, bagaimana ini? Tenang, Xiao Zhan, mainkan saja peranmu.'

"A .. aku tidak mengatakan apa-apa padanya. Kenapa?" Xiao Zhan pura-pura tidak tahu.

"Hakim Ouw memintaku untuk membawamu dan Ayuan untuk pergi bersamaku ke LA." Kata Wang Yibo sambil menatap Xiao Zhan dalam-dalam.

"Apa?! Kenapa aku harus ikut?" Xiao zhan pura-pura memasang wajah kaget.

"Aku juga tidak tahu. Hakim tidak mengatakan alasannya secara jelas. Dan tampaknya keputusan Beliau sudan tidak bisa diganggu gugat."

"Tapi bagaimana dengan pekerjaanku? Aku guru baru disana. Aku tidak bisa seenaknya ijin sesuka hatiku."

"Jangan pikirkan itu. Itu masalah kecil. Aku bisa mengatasinya. Apa kamu setuju untuk pergi bersama kami, Xiao Zhan?"

"Aku harus memikirkannya dulu." Sejujurnya memang Xiao Zhan perlu memikirkannya baik-baik. Karena keadaan ini terlalu mendadak baginya untuk masuk dan terlibat sejauh ini.

Xiao Zhan menatapnya tanpa kata-kata.

'Xiao Zhan, kamu satu-satunya harapan untuk Ayuan. Itu yang kamu inginkan juga, kan? Untuk memberi Ayuan kebahagiaannya.' Kata-kata Huai Kuan bergema di telinganya.

'Huai Kuan Ge benar. Mungkin dengan ini aku bisa membantu Ayuan. Wang Yibo secara perlahan sudah mulai menerima Ayuan dan aku akan mencoba yang terbaik untuk membuat Wang Yibo mencintainya sebagai anggota keluarga.'

"Xiao Zhan, aku tidak pernah memohon kepada siapa pun dalam hidupku. Hanya pada orang-orang yang memang aku anggap pantas saja. Dan sekarang aku mohon kepadamu. Hanya kamu yang bisa membantuku agar tetap berangkat. Perjalanan ini sangat penting bagiku. Aku tidak tahu apa akan ada kesempatan seperti ini lagi. Jadi aku harus memanfaatkannya dengan resiko apapun. Meski harus ditukar dengan kebebasan seumur hidupku." Wang Yibo menatapnya dalam-dalam. Ada gurat kesedihan dan putus asa di wajahnya. Dan entah kenapa itu menyayat hati Xiao Zhan. Feelingnya mengatakan bahwa perjalanan ini akan mengubah hidup seseorang . Xiao Zhan menarik nafas dan menghembuskannya perlahan.

"Oke, aku akan pergi denganmu, Yibo. Aku akan mengawasimu. Ingat, kamu masih memiliki kontrak denganku. Dan begitu kamu melakukan sesuatu yang menyakiti Ayuan, aku tidak akan ragu untuk memberitahu Hakim Ouw." Xiao Zhan memberinya tatapan mengancam. Mata Yibo melebar sedikit, dan ada kilasan binar di sana. Tapi terlalu tipis hingga mungkin orang yang melihatnya akan merasa bahwa penglihatan mereka telah mengelabui mereka.

"Kau tak perlu mengingatkanku lagi dan lagi. Haruskah aku mengunci bibirmu yang menjengkelkan itu dengan bibirku, seperti yang terjadi di Ferris Wheel."

When Fate CallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang