Jar of Heart

3.7K 438 49
                                    

Warning : Entah apa yang merasuki pikiran saya, chapter ini seakan ga habis-habis diketik. Jadi saya cut dulu setengah. Setengahnya akan menyusul. Maaf kalau terkesan bertele-tele, saya lagi halu gajebo seriusan. Kritikan dan masukan dipersilahkan. Kalau tentang Typo, harap maklum, saya Ratu Typo. Semoga masih bisa dipahami.

Love you,

Vyn ^______^v

"Semua orang bertemu dan menghadapi sebuah keadaan karena suatu alasan. Takdir punya alasan sendiri yang terkadang tidak diketahui oleh manusia biasa. Kadang kita menganggapnya kebetulan. Tapi percayalah, tidak ada yang namanya kebetulan. Yang ada hanya lingkaran jodoh dan takdir yang menunggu sang waktu untuk mengungkapnya. Bisa detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, ataupun suatu hari nanti." Vyn



"Meng Zi Yi, calon istri Wang Yibo."

Kata-kata Zi Yi membuat Xiao Zhan membelalakkan matanya.

"Maaf, apa yang Anda bilang tadi?"

"Apa aku kurang jelas? Aku dan Wang Yibo akan segera menikah." Zi Yi mengulangi dengan nada agak ketus. Xiao Zhan mengalihkan pandangannya ke Wang Yibo.

"Apa itu benar, Yibo?" Dia menatap Yibo tajam.

"Aku bisa memberimu penjelasan, Zhan-Zhan." Wang Yibo mencoba menjelaskan. Zi Yi hanya memandangi mereka dengan tatapan tak mengerti.

"Aku bertanya, apa itu benar atau tidak?" suara Xiao Zhan meninggi dan dingin.

Wang Yibo menutup matanya sebelum mengangguk pelan.

Tangan Xiao Zhan terkepal dengan erat hingga kuku-kukunya memutih sebelum berjalan berjalan pergi tanpa berkata apapun.

"Zhan-Zhan, tunggu, tolong izinkan aku menjelaskannya." Wang Yibo hendak mengejarnya tetapi Zi Yi dengan cepat menghalangi jalannya.

"Biarkan aku pergi, Zi Yi."

"Baby, ada apa denganmu? Ayo pulang." Zi Yi mencoba menarik lengan Wang Yibo.

"AKU BILANG BIARKAN AKU PERGI !!!" Teriak Wang Yibo saat dia menghempaskan tangan Zi Yi kasar, suaranya bergema di seluruh bandara, membuat Ayuan yang tertidur terbelalak bangun.

Zi Yi terkejut dengan ledakan mendadaknya. Wang Yibo kemudian bergegas mengejar Xiao Zhan.

"Zhan-Zhan, tunggu, tolong tunggu." Teriak Wang Yibo saat dia berlari ke arah Xiao Zhan tetapi Xiao Zhan mengabaikannya.

"Zhan-Zhan, tunggu, dengarkan aku dulu." Wang Yibo menarik tangan Xiao Zhan, membuat Xiao Zhan menoleh padanya. Xiao Zhan meliriknya dengan mata agak berkaca-kaca.

"Zhan-Zhan, tolong jangan menangis. Tolong, aku bisa menjelaskannya kepadamu." Wang Yibo mencoba menghapus air mata Xiao Zhan tetapi Xiao Zhan mendorong tangannya dengan kasar.

"Apa yang akan kau jelaskan? Tentang tunanganmu? Tentang rencanamu untuk menikah dengannya? Atau tentang keberhasilanmu membodohiku? Bagian mana yang ingin kau jelaskan?" Xiao Zhan memelototi Wang Yibo saat air matanya mulai jatuh.

"Tidak, tidak, aku tidak membodohimu. Perasaanku terhadapmu benar-benar dari hatiku. Aku benar-benar mencintaimu, Zhan-Zhan."

"Hentikan, brengsek. Jangan katakan omong kosong seperti itu lagi padaku. Aku membencimu, Wang Yibo." Bentak Xiao Zhan sambil menatap Wang Yibo dengan marah.

"Biarkan aku meluruskan masalah ini. Aku tahu aku salah dengan tidak jujur padamu dari awal, tapi aku benar-benar mencintaimu." Wang Yibo memohon.

When Fate CallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang