(4)

356 53 7
                                    

Malam itu tidak sedingin biasanya.

Bintang banyak bertaburan diatas langit, tanpa ditemani awan-awan mendung yang menggelayut di tengah kegelapan yang mendominasi.

Suasana di sebuah ruangan persegi berukuran medium yang dihiasi oleh cat berwarna putih bersih itu pun tampak hangat oleh kehadiran dua pemuda tampan yang duduk mematung di kursi masing-masing.

Tidak ada perkataan yang terucap dari bibir mereka. Keduanya seakan kompak memasang raut wajah gelisah dan sering kali bersamaan memandang ke arah pintu utama di depan mereka.

Ya, Ha Sungwoon dan Park Jimin telah tiba lebih dulu di Nook. Duduk bersebelahan, mereka memang tengah menunggu tamu yang diundang di dalam sebuah ruang private yang sudah dipesan.

Hari ini adalah hari dimana Jimin menepati janjinya untuk memperkenalkan sahabat sekaligus rekan satu genk Parka-nya dengan Jung Eunji.

"Ya ampun, seorang Ha Sungwoon tidak pernah setegang ini sebelumnya," nada yang terlontar untuk merefleksikan keadaannya sendiri itu, membuat pemuda bersuara indah itu menghela nafas cukup panjang sebelum ia mengaduk Americano yang dipesannya untuk kesekian kali.

Perkataan itu pun sesungguhnya diterima dengan baik oleh telinga Jimin yang duduk tepat disampingnya. Namun, pemuda berkulit pucat itu memilih untuk tidak memberi respon. Ia hanya membuat gerakan kecil, mengistirahatkan dagu diatas telapak tangan yang ditopang oleh kedua sikunya yang berada di atas meja beralaskan taplak berwarna senada.

Mungkin terdengar kejam, namun di dalam hatinya, Jimin begitu berharap kalau Eunji tidak akan datang ke tempat itu sekarang. Walau ia tahu betapa Sungwoon mengagumi gadis itu, dan Jimin pun berpikir bahwa Eunji pun sedikit tidaknya menunjukkan rasa tertarik karena tidak biasanya ia menyetujui permintaan seperti sekarang di sela kesibukannya.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah mereka. Sungwoon dan Jimin secara bersamaan mendongak dan sekali lagi, kedua mata mereka terpatri di pintu tebal kokoh di depan.

Perlahan, penantian keduanya pun terjawab dengan terbukanya benda yang menjadi pembatas diantara dua ruangan berbeda.

Sesosok gadis yang mengenakan topi baseball berwarna hitam untuk menutupi sebagian wajahnya, terlihat muncul dari balik pintu.

Sebuah senyuman terbentuk di wajah Sungwoon karena ia langsung bisa mengenali siapa orang tersebut, dilihat dari rambut hitam sebahu dan gaya berpakaiannya.

Ya, Eunji tengah memakai celana jeans biru muda model high waist dipadukan atasan knitted wear berwarna hitam. Sungwoon pun diam-diam memuji pilihan busana yang memang sangat menonjolkan lekukan tubuh sang gadis.

Saat Eunji telah memasuki ruangan, kedua pemuda itu tersadar kalau anggota grup Apink itu tidak datang sendirian. Dengan wajah sebagian tertutupi dengan scarf , tamu yang belum diketahui identitasnya tersebut menutup pintu ruangan karena ia menjadi orang terakhir yang masuk.

Menunjukkan kesopanan, Jimin dan Sungwoon pun serempak bangkit dari tempat duduk untuk memberi salam.

"Noona, akhirnya kau datang," Jimin menyapa terlebih dahulu.

"Maaf terlambat," Eunji melepaskan topi yang dikenakan dan memamerkan wajah yang hanya dipolesi make up ringan. "Oh, aku lupa mengabarimu kalau aku mengajak Namjoo bersamaku," senyum khas miliknya pun terukir hingga sanggup menaklukkan hati dua pria sekaligus yang sedaritadi tak lepas menatapnya.

"Hai, senang bertemu dengan kalian berdua," Namjoo yang sudah berdiri disamping Eunji, buru-buru melepas scarf yang melilit di lehernya, sebelum menyapa kedua lelaki di hadapannya.

Little Did You Know [jej x pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang