flashback pt 5

3 2 5
                                    

Keseharian Raeri menjadi sibuk karena ujian yang semakin dekat.

Begitupula Hoseok yang benar-benar sibuk setengah mati. Deadline koreonya yang barsamaan dengan ujian Raeri, dan dia juga harus memperhatikan Raeri lebih lagi.
Raeri memang bukan gadis manja. Tetapi gadis itu sering lupa memperhatikan dirinya sendiri disaat-saat seperti ini. Hoseok harus bangun pagi sekali untuk memasak, menyiapkan bekal untuk Raeri. Karena ibu dan kakak Hoseok belum pulang juga dari urusan keluarga. Katanya mereka akan pulang tepat saat kelulusan Raeri. Benar-benar membuat Hoseok kewalahan. Seperti dia diajarkan untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Seperti pagi ini Hoseok bangun pukul 4 pagi. Ini pertama kali Hoseok belajar bangun pagi. Mengecek kulkas di dapur, mengecek apa yang ia miliki disana. Dan sepertinya dia sedang diuji. Dikulkas hanya ada sayuran, seperti daun bawang, bayam dan cabai-cabaian. Dengan cepat Hoseok membangunkan Raeri yang sedang sibuk bergulat dengan guling kesayangannya. Yang bergambar salah satu anggota grup yang dinaungi oppanya. Raeri diam-diam mengagumi Min Yoongi. Entah sejak kapan ia sedikit tergila-gila dengan lelaki dingin itu. Raeri menyukainya karena tak banyak bicara, dan juga ke swag annya itu. Menurutnya itu sesuatu yang keren. Karena seperti mengungkapkan sesuatu tanpa takut komentar orang.

Hoseok tau itu. Hoseok juga tidak akan memberitahu Yoongi jika adiknya itu mengidolakannya. Takut alih-alih jika mereka akan jadian. Sesuatu yang lucu jika dia punya adik hyung nya sendiri.

"Rae-ahh, bangunlah. Kita tak punya sesuatu untuk dimasak. Kita harus keluar mencari bahan makanan. Kenapa kau tak mengecek kulkas sayang ?". Hoseok masuk kekamar Raeri tanpa mengetuk dahulu. Dan langsung menindih Raeri. Karena sedikit mengantuk. Yang ditindih tak merasa terusik.

"Rae-ahh.. bangunlah. Aku akan menggendongmu jika kau tak bangun. Kita harus keluar mencari supermarket yang buka saat ini". 
Benar juga, Raeri tak menggubris perkataan Hoseok.
Dengan sigap Hoseok menarik tangan  Raeri. Dan membantu Raeri bangun.
Raeri berjalan sambil memejamkan matanya.
Yang benar saja, Raeri baru meluncur ke alam mimpinya pukul 2 malam. Dan 2 jam setelahnya ia diminta bangun hanya karna urusan sarapan.

Hoseok berhasil membawa Raeri ke mobilnya. Ia tak lupa membasuh wajahnya agar tidak mengantuk. Raeri yang duduk disampingnya sambil memeluk gulingnya dan masih tertidur. Sepanjang jalan Hoseok mencari-cari. Dan belum juga menemukan supermarket yang buka.
Tentu saja. Mana ada supermarket buka sepagi ini. Dasar Hoseok.

Hoseok menghentikan mobilnya sejenak. Berpikir sesaat. Karna baru saja Hoseok mendapatkan ide. Baru saja, dia melewati rumah Yoongi.
Ya, mampir ke rumah Yoongi untuk meminta sedikit bantuan. Bukan masalah kan ?.
Dengan cepat Hoseok memutar arah dan menuju ke rumah Yoongi.

"Rae-ah. Kau mau turun tidak ?, kita sudah sampai". Ucap Hoseok pelan.
"Sudah menemukansupermarket yang buka ?" Raeri sedikit kesusahan membuka matanya. Matanya masih melekat kuat.

"Belum, tapi aku akan minta di Yoongi-hyung saja. Rumahnya kan dekat dengan kita".
Mendengar ucapan Hoseok, Raeri langsung sigap merapihkan pakaiannya.
"Ayo oppa". Ajak Raeri sumringah.
"Kau ini, bucin sekali padanya". Ucap Hoseok tak terima.
"Ehehe.." Raeri hanya meringis senang.

---

Pemilik rumah besar ini terbangun dengan terpaksa.
Terpaksa membuka mata, berjalan menuju pintu utama, membukakan pintu, dan semuanya. Dia terlalu malas.

Jika saja, dia tidak ingat jika Hoseok pernah membantunya.
Pasti sudah dia biarkan mengetuk pintu hingga sore.

"Hoseok-ah. Ambil apa yang kau butuhkan. Lalu catat semuanya". Perintah Yoongi, sebelum pergi menuju kekamarnya lagi.

"Ahh. Kirimi aku daftarnya lewat pesan line". Yoongi lalu melanjutkan pergi kekamarnya, untuk tidurnya yang tertunda.

"Oppa, Yoongi oppa punya ice cream rasa coklat. Apa aku boleh... ambil sedikit ?".  👉👈 Raeri tak bisa menahannya jika itu adalah ice cream coklat.

"Rae, ini masih pagi. Nanti saja, setelah kau ujian, dan kau dapat nilai bagus. Akan kubelikan sendiri. Okee sayang ?".  Hoseok masih setia memilih barang yang akan ia pinjam dari kulkas Yoongi.

"Oppa, hasil ujiannya tidak langsung keluar. Itu harus menunggu sebulan. Apa kau tega membiarkanku menunggu satu bulan untuk ice cream saja". Raeri cemberut.

"Baiklah, ambil saja itu. Tapi kau boleh makan setelah pulang sekolah saja. Tidka boleh pagi ini". Hoseok melemah, seperti biasa.

"Yay. Baiklah oppa. Aku ambil ini, jangan lupa diganti ya". Raeri girang sekali. Sudah dua minggu ia belum makan ice cream.

"Astaga Rae-ah.. bantu aku dulu. Tidurnya lanjutkan nanti". Hoseok gemas sendiri. Sejak tadi Hoseok kira Raeri terbangun untuk membantunya. Nyatanya dia malah tertidur disofa Yoongi.

10 menit. Hoseok selesai bahkan ia sekalian memasak dirumah Yoongi. Meminjam kotak makan juga. Untuk di bawa Raeri kesekolah.

Karena Hoseok kerja sendiri pagi itu. Jadi dia pikir jika pulang kerumah akan membuang waktu. Jadi sekalian saja.

Sampai dirumah hanya tinggal mandi dan bersiap-siap sekolah.

Hoseok mengantar Raeri dengan tepat 10 menit sebelum waktu masuk sekolah.

Setelahnya Hoseok mendapat pesan dari Yoongi
"Mana daftarnya. Kutunggu 10 menit".

Ahh. Hoseok lupa. Dan saat itu pula ia mengingat-ingat apa saja yang ia ambil tadi.

Belum selesai mengetik, Hoseok kembaki menerima pesan, dari pengirim yang sama

"Apa kau memakai komporku juga ?, kau bahkan membawa kotak bekalku. Dan kau meninggalkan piring kotor dimeja makanku"

"Kau harus membereskannya".

Hoseok menghembuskan nafasnya.

Berat juga menjadi kakak Raeri. Tapi Hoseok merasa hidupnya lebih berwarna. Gadis itu. Lucu.

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

untold love for raeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang