flashback part2

7 3 3
                                    


2jam kemudian..

Dimana ini.. aku tertidur..aishh.. kan aku bilang hanya sebentar..kenapa malah tertidur..aku meruntuki diriku sendiri..
Mataku berkeliling.. jungkook sudah tidak ada ??..kemana dia..apa ia sudah sadar..aku juga melihat ada 3 lelaki tertidur di lantai..coba kuingat nama mereka.. ahh..itu hoseok..taehyung.. dan.. jimin..aku bersyukur bisa mengingat nama mereka..

Ahh.. aku haus.. airr.. dimana..air..
Kuputuskan untuk keluar dari ruangan ini..mungkin ruangan ini digunakan untuk mereka menginap.. tapi apa seorang gadis juga diperbolehkan menginap ?.. ah sudahlah.. aku harus mencari air..belum tuntas aku keluar dari ruangan ini aku..disaat aku membuka pintu aku melihat.. ah jungkook.. ia sedang mengobrol dengan..seok jin.. bagaimana ini..aisshhh.. ini jam berapa ya ??.. mataku mencari-cari jam.. ahh itu dia.. apa!!! Sekarang sudah jam 8 malam.. bagaimana ini..aku sibuk memikirkan caraku untuk pergi.. namun sepertinya aku ketauan..

"Hei.. kau kenapa??.." jungkook
"Ahh.. a aku.. aku mau pulang.."jawabku sedikit ragu..
"Pulang ya tinggal pulang..kenapa harus berdiri di depan pintu itu.."
Dasar aku tidak pulang itu juga karna kau tau..
"Dasar.. tidak tau terima kasih.." gumamku.. lalu aku kembali untuk mengambil tas dan barangku yang lain.. bergegas namun pasti agar tidak ada yang tertinggal.. aku berjalan keluar menuju ruangan tadi dan melewati dua lelaki yang tadi mengobrol..
"Aku pulang..terima kasih sudah membuatku pulang malam.." kataku sedikit keras agar didengar oleh jungkook..
"Memang siapa yang butuh bantuanmu.." apa lelaki ini amnesia ??..apa ia lupa jika ia berkata tolong padaku sebelum pingsan..apakah aku harus memukul kepala lelaki satu ini dengan tongkat base ball agar ingat..aku benar -benar marah saat ini..
"Kau lupa.. kau minta tolong..ahh...aku bisa cepat tua jika didekatmu.. lebih baik aku pulang saja.." langkah ku sedikit kupercepat agar bisa cepat keluar dari tempat ini..yang penting jauh dari jangkauan jungkook..
Belum sepenuhnya aku pergi dari gedung itu.. ada seseorang menyentuh bahu ku..
"Hei.. ini sudah malam.. kau mau kuantar ?..tidak baik jika seorang gadis sendirian malam begini.."
Aku membalikkan tubuhku..kulihat lelaki dengan senyum menawan ia menawarkan bantuan padaku..
"Ah apa tidak apa-apa.. nanti aku merepotkan mu.." kalimat ku sedikit kubuat-buat agar ia memaksaku..
"Tidak..tidak repot.. ayo.. sebentar aku ambil mobil dulu.."
Aku menunggu hoseok yang sedang mengambil mobil di parkiran..tak sengaja aku menoleh ke belakang.. aku melihat ada seorang lelaki sedang menatapku..ku picingkan mataku agar sedikit jelas.. bukan kah itu..jungkook.. kenapa ia melihat aku dengan sembunyi di balik kaca.. ahh sudahlah..
Tak lama hoseok datang dengan mobilnya..tanpa basa-basi aku segera masuk..
Di perjalanan tidak ada percakapan.. aku fokus pada jalanan disampingku..sedikit aku menoleh pada hoseok.. ia masih setia fokus pada jalanan di depannya..kulihat ia terkadang menguap.. apa ia lelah..aku sedikit penasaran akan aktifitas mereka..
Ingin aku memulainya..namun...
"Raeri sshi.. berapa umurmu ??.." rupanya ia sedikit penasaran padaku..
"Aku 18 namun bulan besok aku akan 19.."
"Wah.. kau masih muda rupanya..kukira kita seumuran.. aku 24.. jadi kau harus memanggilku oppa.."
Ahh.. benar juga.. aku harus menghormatinya kalau begitu..
"Kau bilang bulan besok kau 19.. artinya kau akan berulang tahunkan.."... siall.. ia tau.. aku tidak sengaja memberi taunya.. sudah terlanjur..
"Iya oppa..memang kau mau memberi ku kado?.. haha.."
"Emm..boleh.. kau mau ku kado apa ?.."
.. lah.. aku kan bercanda bagaimana jika ia serius..
"Kenapa oppa tanya padaku.. itu nanti jadi tidak surprise..jika kau malah bertanya.."...
"Mmmm..benar juga ya.. baiklah.. akan kurahasiakan.."
Huuftt.. Semoga ia lupa... Tuhan.. hapuskan kata kataku tadi dari ingatan nya..

Aku menunjukkan arah kerumahku..
Kami telah sampai..
"Rae-ah.. kenapa rumahmu sepi sekali..??"..
Entah kenapa aku merasa sedikit sedih saat hoseok oppa menanyakan itu.. apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya ??..baiklah.. mungkin setelah ini aku akan memiliki beberapa teman yang bisa membuatku semangat untuk hidup..
"Em.. aku sendirian di rumah.. orang tua ku sudah tiada..kakakku.. ia meninggalkan ku..karna orang tua ku memiliki hutang yang belum terbayarkan..jadi aku bekerja sambilan untuk itu.." ingin aku meneteskan air mata.. namun aku tak ingin lelaki ini melihatku seperti sedang menggodanya.. dan memelas meminta bantuan.. bahkan aku saja tidak butuh kakakku untuk melunasinya..aku tak ingin terlihat lemah..aku gadis tegar..aku menahan tangisku..
"Ah.. maafkan aku.."
"Tak apa oppa.. santai saja.." ia terlihat merasa bersalah..
"Kalau boleh tau sudah berapa lama ?.."
"Sekitar 2 tahun yang lalu.. ayah kena serangan jantung..dan ibu terjatuh di tempat kerjanya..kepalanya terbentur karena tak sengaja tersenggol temannya.. sebenarnya aku hampir ingin membunuh teman ibuku itu..karna membuatnya kehilangan banyak darah.. namun.. ibuku bilang.. ini sudah takdir..ia tak bisa mengelak..Tuhan sudah menggariskan itu..jadi aku berusaha melupakan itu..
"Kau orang yang terbuka kupikir kau tak akan menceritakan kisahmu sejauh ini.."
"Tidak.. bukan begitu..entah.. aku merasa.. jika aku berbagi ini.. aku merasa tak akan kesepian lagi..aku percaya padamu oppa.. bahkan kakakku sendiri tidak tau ini..ia hanya tau jika orang tua kami meninggal begitu saja..lalu ia pergi..biarlah.. asal ia bahagia.."
"Kau gadis yang kuat.."
"Terima kasih.."
Hei.. bukannya aku disini yang penasaran dengan mereka kenapa jadi aku yang menceritakan kisahku.. ada apa denganku ini..
Aku sedikit tak nyaman karna kami masih di dalam mobil..
"Oppa.. apa kau mau mampir dulu ? Masuklah.. aku punya beberapa camilan yang kubuat sendiri.." aku sedikit merubah kebiasaan ku.. ya.. aku akan berubah sedikit agar aku bisa merasakan yang seperti orang lain rasakan..bahagia..menjalani hidup..

"Emm.. bagaimana ya..ini dudah malam.. tapi.. ku lihat kau sepertinya butuh teman.." kenapa ia bisa tau.. aku butuh teman saat ini..ia benar-benar bisa memahami ku..
"Baiklah.. aku kan mampir sebentar.."
Akhirnya kami pun masuk ke rumahku.. aku sengaja mematikan lampu rumah.. karna kupikir aku akan pulang sore tadi..tapi yang terjadi.. aku pulang malam.. aku menghidupkan beberapa lampu..lampu-lampu rumahku satu persatu hidup menyinari rumahku yang ku sayangi ini..
"Masuklah oppa.. anggap saja rumah sendiri.."
"Wah.. rumahmu rapi juga..padahal kau tinggal sendiri.."
"Oppa sudah lah bisakah kau berhenti memujiku..silahkan duduk.. kau mau minum apa ?.."
"Emm.. apa saja..terserah padamu.."
"Baiklah.. tunggu sebentar.. aku akan segera kembali.."

Hoseok prov..
Gadis ini.. ia masih terbilang muda..tapi hidupnya cukup berat..ia masi bersekolah.. walaupun tak lama ia akan lulus..ia juga bekerja..ia kesepian.. mungkin aku bisa sedikit mengurangi kesepiannya sedikit..aku kan menjaganya..ia gadis yang baik.. dan.. malang..
Saat ia sedang sibuk menyiapkan makanan aku memutuskan untuk melihat-lihat ruang tamunya..disini cukup rapi.. kulihat ada beberapa foto.. apa mungkin itu orangtuanya.. namun aku tidak menemukan foto kakaknya..ingin kubertanya..tapi perasaan takut menghantuiku..ahh.. sudahlah..

Author prov
Lama hoseok menunggu raeri.. akhirnya gadis itu kembali.. ia membawakan beberapa pancake hangat.. ia tadi baru menghangatkannya.. karna sayang jika tak dihabiskan.. dan juga dua cangkir coklat hangat yang ia suguhkan untuk lelaki yang hangat pula.. yah.. raeri merasa hangat di dekat hoseok..walaupun belum genap sehari mereka saling mengenal.. karna raeri juga butuh seorang kakak..ia sedikit merasa nyaman jika hoseok bertanya tentang masa lalu raeri..padahal raeri bukan gadis yang terbuka.. namun entah jika dengan hoseok..ia seperti akan lega dan kembali bersemangat setelah bercerita pada lelaki itu..

"Oppa..ini.. aku tadi ada sedikit pancake.. jadi aku menghangatkannya.. kuharap ini masih layak.. hehe.. tenang saja.. aku baru membuatnya saat pergi tadi..jadi ini masih bagus.."raeri
"Ahh.. tak apa.. kau taruh saja.. nanti aku akan mencobanya..emm..rae.. boleh aku bertanya ??"hoseok terlihat sedikit ragu.. ia akan menanyakannya atau tidak..
"Ada apa oppa.. tanya saja.."
"Kenapa tidak ada foto kakakmu ?"tanya hoseok to the point.. ia tak mau bertele-tele jika menyangkut rasa penasarannya..
"Em.. entah.. aku juga tidak mengerti.. kenapa foto kakak tidak ada.. sebelum ia pergi.. masih ada..tapi setelah itu.. hilang.. aku juga baru menyadari itu sekitar dua hari yang lalu.. oppa.. bolehkah aku bercerita ?.." raeri memperlihatkan wajah sendunya.. ia seperti ingin mengungkapkan sesuatu pada hoseok..
"Silahkan.. senang hati aku mendengarnya.."
"Aku bukan gadis yang baik.. aku selalu diam.. tak pernah mengungkapkan apa yang kurasakan..aku memendam semuanya.. aku tertutup..tidak bisa berinteraksi dengan baik.. tapi.. jika kau tau.. baru beberapa jam aku mengenalmu.. aku merasa kau seperti melengkapiku.. kau menemaniku..aku.. seperti kembali memiliki pelindung.. layaknya seorang adik yang memiliki kakak..membuatku nyaman.. aman..dan.. tidak sendirian..apakah aku salah kan hal itu ?.." raeri terlihat hampir meneteskan air matanya.. ia ingin menangis mengungkapkan rasanya pada hoseok.. lelaki itu benar-benar membuat raeri nyaman.. ia seperti memiliki semangat untuk hidup.. raeri ingin hoseok menjadi bagian dari hidupnya..bukan sebagai suami.. namun sebagai kakak lelakinya..
"Biar kuluruskan.. kau menganggapku kakakmu ?.."
"Mungkin seperti itu.. kurang lebih..
"Auhh... kau manis sekali.. kau lembut rae - ahh.. aku ingin kau jadi adikku..kau mau kan ??.."hoseok hampir ingin memeluk raeri saat itu.. ia gemas melihat raeri yang hampir menangis karna mengungkapkan rasanya..hoseok tak pernah menduga jika ia bisa mendapatkan adik karna jungkook yang kehujanan dan pingsan.. sudah lama hoseok ingin punya adik perempuan.. namun ibunya tak mengabulkannya..beliau hanya ingin punya dua anak tidak lebih..yaitu jung hoseok dan jung dawon..(kakak hoseok).. jadi hoseok tidak bisa berbuat apa-apa lagi..ia harus mengalah..
"Oppa...hiks.." yah siapa yang menyangka mereka berpelukan..rasa yang tumbuh di lubuk hari mereka membuat tali persaudaraan tumbuh begitu cepat dan kokoh..

Be continue..












Sorry flashbacknya lama.. karna ini menceritakan awal raeri bertemu 7 lelaki tampan..hehe..
Stay vment ya..gomawoo

untold love for raeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang