Flashback on..
Hujan sedang menerpa kota seoul hari ini..aku suka hujan..jadi aku tidak seperti kebanyakan orang.. jika hujan datang..mereka akan berlari untuk menghindari hujan.. namun aku tidak.. aku tetap berjalan dengan santainya meskipun baju ku sudah basah karnanya.. bersyukur karna aku memakai baju sedikit tebal jadi itu tidak menampakkan dalaman ku..
Salahkan aku yang berjalan melihat ke atas untuk menikmati terpaan hujan di wajahku..sehingga membuatku menabrak seseorang yang sedang berteduh di bawah pohon.."Ahh.. mianhae... aku tidak melihatmu.." aku meminta maaf padanya..kulihat ia sedikit kedinginan.. wajahnya sedikit pucat.. bibirnya menggigil..
"Kau tak apa..?" Tanyaku pada lelaki di depan ku ini..
"Tentu saja kau tak lihat.. kau melihat ke atas saat berjalan.." hei.. aku sudah meminta maafkan.. kenapa ia masih marah..
"Pergilah..jangan pedulikan aku.." hatiku bergetar... aku selalu merasa kecewa jika saat aku peduli tapi di tolak begitu saja.."Tapi kau terlihat pucat tuan..kenapa kau tidak pulang ?"
"Apa kau tidak lihat sekarang hujan..jika tidak hujan aku juga akan pulang.."
Dasar.. kasar sekali dia.."Emm.. aku membawa mantel.. jika kau mau.. kau bisa memakainya... ini.." aku mengambil mantel yang kubawa dan ku tujukan padanya.. walaupun dia kasar.. tapi setidaknya aku tidak tega padanya..
"Jika kau bawa mantel.. lantas kenapa kau tak memakainya..?.."
"Aku suka hujan.. aku sengaja membawa mantel karna kupikir akan ada yang membutuhkannya nanti.."
"Apa kau bodoh..kau mengorbankan dirimu untuk orang lain ?.."
Aku sudah tidak tahan..dia terus kasar padaku..
"Jika kau tak mau tidak apa.. setidaknya aku sudah baik padamu..tapi.. jangan kau kasar pada orang yang sudah memiliki niat baik padamu..jika tak mau bilang saja.. jangan malah marah padanya.. tidak punya hati.."
Aku kembali memasukkan mantelku dan berniat akan pergi..namun baru aku melangkahkan kaki ku.. ada yang menarik tanganku..
Yah.. lelaki tadi yang menariknya..
"Ada apa ?..aku mau pergi.. dari pada lama- lama disini aku terus kena omelanmu.." ingin aku beranjak kembali.. namun kulihat wajah lelaki itu sudah sangat pucat.. kupikir ia akan pingsan setelah ini..
"Hei.. kau tak apa.. kau tambah pucat.. ayo..kerumah sakit.." ajakku pada lelaki tadi..
"Tidak usah.. tapi tolong antar aku kembali ke kantor saja.."
"Dimana itu.. ?"
"Tidak jauh..hanya beberapa blok saja.."
"Baiklah.. tunggu.. kau pakai ini.." ku pakaikan mantelku padanya.. agar ia tidak terkena hujan..Kami berjalan melewati beberapa blok.. dan akhirnya sampai di depan suatu bangunan.. aku melihat ke atas guna membaca nama gedung ini.. namun kuurungkan karna lelaki yang kuantar ini menyuruhku mengantarnya ke dalam gedung..
Saat kami sudah di dalam.. aku melihat lihat ruangan yang ada di gedung ini..
"Dimana tempat nya ?" Tanyaku..
"Sebelah sini.."
Aku dan lelaki itu kemudian masuk ke ruangan..disana cukup banyak orang.. ada 6 pria disana.. kulihat mereka berlari berhamburan ke arah kami setelah berteriak.."jungkoookk.."
Kalian tau..saat kami sampai di depan pintu ruangan ini.. baru dua langkah.. jungkook pingsan dan menindihku..ia jatuh diatasku.. kepalanya tepat didadaku..lelaki yang beruntung.. lalu ke enam lelaki tadi langsung mengangkat jungkook.. namun tidak ada yang membantuku.. aku mencoba berdiri sendiri.. tapi kaki ku rasanya sedikit sakit.. karna tertindih badan kekar jungkook tadi..saat aku mencoba berdiri kulihat ada tangan didepan mataku.. mataku naik seiring melihat pemiliknya..
Baiklah..kupikir aku tidak dipedulikan disini.. tapi..ia menolongku..aku butuh bantuannya..ku pegang tangannya erat menarik diriku untuk berdiri..tak lupa aku mengucapkan terima kasih padanya..
"Gomawo..sudah membawa uri kookie kemari..aku cemas karna saat ia pergi hujan mulai turun.." lelaki itu sedikit bercerita.. mungkin..
"Aku jimin..park jimin..hyungnya kuki..maksutku..jungkook.."
Ahh.. jungkook.. kupikir ia melantur mengatakan kuki.. siapa lagi dia..ternyata sebutan jungkook.. lucu..tapi sedikit terlihat manja..
"Ahh..iya.. sama-sama..bukan masalah.."
Aku kembali memperhatikan jungkook..
KAMU SEDANG MEMBACA
untold love for raeri
Storie d'amoreaku tidak akan mengucapkannya karna kau tak pantas mendengarnya dariku.. dua insan yang tak bisa saling mengungkapkan rasa namun mereka berbicara melalui hati..dan mengerti satu sama lain..