Chapter 3 Lost Contact

669 121 11
                                    


H+5 MBC Gayo 5 Januari 2019

Yoongi memandang layar ponselnya sejak satu jam yang lalu. Ia mengeluh keras sudah delapan belas kali. Menghela nafas sebanyak dua puluh kali. Mengumpat sebanyak tiga puluh kali. Tapi seberapapun banyaknya ia melakukan semua itu. Ponselnya tidak juga berdering. Dering dengan nada khusus yang sengaja ia berikan untuk sebuah kontak bernama ‘Seungwan’s’.

“Hyung.” Kepala Jungkook muncul di ambang pintu. Ia lupa mengunci pintu ruangan pribadinya. Yoongi menengok, melihat Jungkook yang mendekatinya.

“Ayo kita makan dulu.” Katanya.
Yoongi mengeluh agak malas. Matanya masih terpaku pada ponselnya.

Jungkook memberenggut. Ia sudah melihat Yoongi uring-uringan seperti ini sejak lima hari yang lalu. Atau mungkin satu minggu yang lalu. Ketika rumor datingnya dengan Seungwan mencuat ke permukaan. Yoongi jadi super sensitive. Mengumpati apa saja di sekitarnya, lebih suka menyendiri di ruangan musiknya, dan menjadi lebih sering merokok.

Jungkook tahu perasaan Yoongi, tentu saja. Ia sudah pernah mengalami ini di awal tahun 2017 lalu. Tapi mungkin hal yang dialami Yoongi lebih rumit dari yang Jungkook pikirkan. Jungkook tak tahu.

“Wendy-noona juga tidak akan membalas pesanmu lebih cepat kalau kau tidak makan hyung.” Kata Jungkook.

Yoongi ganti memberenggut. Ia baru merasakan perutnya yang lapar karena sejak siang belum makan, padahal sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.

“Apa Senji-hyung akan datang kesini?” tanya Yoongi

Jungkook berdecak. “Apa dia masih menanyaimu tentang Wendy-noona?”

Yoongi mengangguk dengan kesal. Sudah satu minggu ini Senji menanyai perihal hubungannya dengan Wendy. Yoongi sudah menjawab jujur. Ia akhirnya mengatakan yang sebenarnya bahwa ia sudah berkencan dengan Wendy setahun ini. Yoongi tahu Senji sangat kecewa. Tapi respon Senji terhadap berita itu membuat Yoongi semakin kecewa.

“Seharusnya kau tidak mempertaruhkan karirmu Min Yoongi.” Kata Senji waktu itu.

Kalimat yang Senji lontarkan terdengar seperti ia sedang merendahkan Seungwan, menganggap Seungwan tidak sebanding dengan karir musiknya. Menganggap Seungwan seperti penghambat kesuksesannya. Senji tak tahu bahwa Seungwan sama pentingnya dengan kecintaannya untuk menyanyi, kesetiaannya untuk grub yang telah membesarkan namanya.

Yoongi hampir mengarahkan tinjunya ke wajah Senji. Tapi, kalimat Senji selanjutnya menghentikan niatnya.
“Berkencan dengan Seungwan itu sangat berbahaya, Min Yoongi. Dunia tidak mengijinkan kalian untuk bersama. Aku bukannya membenci Seungwan, Yoongi-ah. Aku mengagumi dia sebagai member Red Velvet dan menyukai kepribadiannya yang hangat. Tapi ini berbeda. Kasus kalian berbeda. Aku tidak bisa menyamakanmu dengan Jin. Kalau kau ingin bertahan, maka kau harus melewati semua hal yang sudah Jungkook dan Jimin lalui.”

Pukulan berat menyadarkan pikirannya. Memori tentang rumor kencan yang menimpa Jungkook dan Jimin setahun lalu memenuhi otaknya. Jungkook yang harus mengonsumsi beberapa obat untuk dopping, Yeri yang sakit dan harus absen dari kegiatannya. Dan juga,  Jimin-Seulgi yang terpaksa mengakhiri hubungan mereka.

Kenapa semua begitu sulit?
Mengapa orang-orang tidak mengijinkan mereka bersama?
Mengapa respon orang-orang tidak sebaik saat rumor Jin dan Jisoo muncul?
Mengapa semua orang membenci perpaduan antara Red Velvet dan Bangtansonyeondan?
Semua orang menghujat member Red Velvet ketika mereka berinteraksi dengan BTS di atas stage. Tapi semua orang memuji member Blackpink betapa serasinya kedua grub itu saat mereka berinteraksi dengan BTS di atas stage. Yoongi tak mengerti apa yang membuat orang-orang begitu membenci kombinasi BTS dengan Red Velvet. Yoongi tak mengerti.

Yoongi sekali lagi melirik layar ponselnya, ia membuka chatroomnya dengan Seungwan, lalu mengetikkan sesuatu disana.

‘What if we rewrite the stars?’
.
.
.
Setelah dipaksa oleh kelima member yang lainnya untuk makan, Yoongi sekarang dengan lunglai melangkahkan kakinya ke ruang makan. Keenam membernya sudah duduk mengelilingi meja makan dan menunggunya. Ia duduk di antara Hoseok dan Jin. Memberenggut, ia memandang pasta yang tampak lezat buatan Jin.
Walaupun perutnya perih menahan lapar, tapi kerongkongannya tercekat dan menolak apapun yang hendak masuk ke dalam perutnya. Yoongi dengan susah payah menelan sepiring pasta itu sampai habis. Ia minum air putih di hadapannya dengan sekali teguk.

Membernya yang lain masih menikmati makanan sembari mengobrol membicarakan apa saja yang bisa dibicarakan. Sedikit lebih tenang dibandingkan biasanya. Sepertinya kesedihan Yoongi saat ini menular ke semua orang. Atau mungkin mereka hanya ingin menjaga perasaan Yoongi yang sedang bersedih hati. Suara TV yang menyala di seberang ruangan lebih mendominasi di ruang makan itu.

“Hyung. Aku baru mendapat balasan dari Yerim.” Kata Jungkook pada Yoongi.

“Apa katanya?” tanya Yoongi penasaran. “Mengapa Wendy tidak memegang ponselnya?”

“Wendy-noona baik-baik saja. Dia hanya sedikit syok. Dia masih takut memegang ponsel hyung. Dia trauma dengan komentar-komentar yang diberikan padanya.” Kata Jungkook kemudian.

Yoongi menghela nafas beratnya. Merasa sesuatu yang tidak benar telah terjadi. Wendy selalu mebawa ponselnya dimanapun ia berada. Dan notifikasi komentar itu tentu saja bisa dinon-aktifkan. Keinginannya untuk segera menghampiri Seungwan ke dormnya semakin bergejolak di hati Yoongi.

“Jangan bertindak bodoh hyung.” Kata Namjoon.

Yoongi mendengus.

“Jangan pergi ke dormnya. Situasi saat ini sangat kacau dan aksimu hanya akan menambah kekacauan.” Jin menyetujui Namjoon.

“Lagipula Senji-hyung sudah memberitahumu untuk jangan pergi kemana-mana hyung.” Kata Jungkook menambahi. “Biar perusahaan yang angkat bicara dahulu.”

Perkataan Jungkook barusan membuat dadanya mencelus. teringat kembali perkataan Senji kemarin, “Aku akan menyampaikan ke perusahaan Yoongi-ah. Biar mereka yang menyelesaikan semuanya.”

Yoongi sebenarnya sudah lama sekali mempunyai niatan ini; niatan untuk mempublikasikan hubungannya dengan Seungwan. Tentu saja banyak sekali alasan Yoongi ingin melakukan ini, selain karena ia jenuh dengan hubungan diam-diam, pada akhirnya orang-orang juga akan mengetahuinya tidak peduli kapan. Lagi pula Yoongi juga ingin menunjukkan pada orang-orang bahwa Seungwanlah orang yang dicintainya. Orang yang selama ini ada disisinya, orang yang selama ini selalu berhasil membahagiakannya. Ia ingin mengatakan pada orang-orang bahwa ia juga manusia biasa; ia tidak bisa mengontrol perasaannya, ia bisa mencintai siapa saja dan ia berhak untuk berkencan siapa saja.

Yoongi sudah beberapa kali mengatakan niatnya pada Seungwan. Mengungkapkan pendapatnya bahwa mereka pantas bersama, mereka punya hak untuk bahagia dan mencintai satu sama lain bukanlah tindakan yang salah. Tapi respon Seungwan selalu sama: terlalu berisiko bagi keduanya untuk mengungkapkan semua itu ke publik. Maka akhirnya Yoongi mengalah: menjalani semuanya dan menunggu. Berpasrah jika akhirnya perusahaan mengetahuinya dan berpasrah akan semua keputusan yang akan perusahaan umumkan.

Suara samar-samar TV dari seberang terdengar lagi. Yoongi yang semula tidak peduli dengan apa yang sedang mereka bicarakan menjadi was-was, ia mendengar pewarta berita itu menyebut namanya, serta nama Seungwan.

“—Suga dari grub BTS dikabarkan berkencan dengan main vocalist dari girl grub Red Velvet, Wendy Son. Penggemar menemukan beberapa momen Suga dan Wendy sejak bulan Oktober 2018 lalu. Sampai rumor ini muncul kembali—“

Yoongi meraih remote TV di dekat Namjoon, keenam member lain berhenti bicara untuk mendengarkan berita itu.

“—pada tiga acara Gayo kemarin, penggemar dan netizen menemukan kejanggalan pada sikap Suga dan Wendy satu sama lain di atas panggung. Pada acara Gayo yang terakhir yaitu MBC gayo tanggal 31 Desember kemarin, baik Min Suga maupun Son Seungwan bertingkah sangat canggung dan aneh satu sama lain. Hal ini membuat penggemar menggila dan menduga bahwa keduanya benar-benar berkencan. Sampai hari ini, BigHit Entertaiment memberi pernyataan bahwa BigHit Entertaiment dan SM Entertaiment sedang mengonfirmasi ke artis mereka dan sedang mendiskusikan permasalahan ini—“

“Tidak ada yang perlu didengarkan, hyung.” Namjoon berdiri di samping TV besar berlayar datar itu, mematikan siaran tadi.

Yoongi tersenyum sinis. Bertanya-tanya dalam hati mengapa perusahaan perlu banyak sekali waktu untuk mengonfirmasi semuanya ketika seharusnya kedua perusahaan sudah tahu bahwa Suga dan Wendy benar-benar berkencan.

“Aku berharap perusahaan segera mengonfirmasi semuanya.” Desis Yoongi.

“Seharusnya mereka segera mengonfirmasimu dengan Wendy jika mereka benar-benar sudah mendiskusikan ini.” Kata Namjoon.

“Itu yang terbaik.” Jin menganggukkan kepalanya. “Kau tetap tidak bisa bersembunyi terus-menerus. Penggemar harus tahu bahwa kau juga pantas mencintai.”

“Walaupun hyung akan banyak kehilangan penggemar?” lanjut Jimin.

“Itu lebih baik.” Jawab Yoongi. “Akan menyisakan penggemar-penggemar yang benar-benar menyukaiku. Mencintai keberadaanku dan menikmati musikku. Bukannya terobsesi untuk memilikiku.”

“Bagaimana dengan Wendy?” Hoseok bertanya.

“Aku akan melindunginya.” tandas Yoongi.
.
.
.

Rewrite the Stars [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang