part 1

40.4K 677 2
                                    

Seorang perempuan berusia 16 tahun duduk dibawah pohon yang besar matanya yang indah memandang kebun teh milik sang Nenek. Namanya Aurel Valentina Rosa wanita yang kuat, dia memiliki 3 Kakak yang berada di kota, 2 Kakak lelaki dan 1 Kakak perempuan, Kakak perempuanya sudah menikah tetapi mereka belum memiliki keturunan. Kedua Kakak lelakinya itu seperti iblis, mereka selalu menyiksanya setiap hari bahkan di umurnya yang baru menginjak usia 12 tahun, dia selalu mendapat hukuman walau hanya masalah kecil yang ia perbuat. Hingga akhirnya dirinya dibawa sang Nenek untuk tinggal bersamanya saat dirinya berusia 14 tahun, bersyukurlah dirinya bisa terlepas dari kungkungan Kakaknya itu.

Dia berdiri dari duduknya berniat kembali kerumah. Dia berjalan menyusuri jalan setapak, langit terlihat mendung mungkin akan segera turun hujan. Dirinya berjalan seorang diri, angin menerpa kulitnya membuat tubuhnya merinding merasakan dinginya angin pagi hari. Tiba - tiba sebuah rombongan mobil sport melewatinya dari samping, tapi dia hanya cuek, mungkin orang kota datang berkunjung pikirnya.

Aurel melanjutkan perjalanannya hingga sampailah dirinya dirumah sang Nenek, tapi matanya melihat mobil - mobil tadi yang melintas disebelahnya dan pandanganya bertemu dengan seorang pria yang berdiri tak jauh darinya tersenyum kearahnya.

Kesadarannya seolah hilang entah kemana saat pandangan mata mereka bertemu, kejadian beberapa tahun silam memenuhi otaknya, memorie beberapa tahun yang lalu mulai kembali terngiang - giang di otaknya.

Sang lelaki merentangkan tanganya tanada agar dirinya memeluknya, namun dia tetap diam ditempat hingga lelaki tersebut melangkah dan memeluk dirinya dengan erat.

"Lama tak berjumpa sayang." ucapnya dengan nada yang ceria, sungguh nada ini bukan berarti dia bahagia namun keterbalikan dengan nada suaranya, dirinya tempak kaku saat dipeluk olehnya.

"Waktu liburanmu sudah habis." ucapnya lagi lalu mencium kening Adiknya lama sebagai tanda sayang seorang Kakak yang merindukan Adiknya setelah 3 tahun lamanya tidak bertemu.

"Kakak?" hanya satu kata yang mampu aku ucapkan karena ketakutanku kembali saat bersama dia.

"Ah, ternyata kau masih ingat aku ya, aku kira kau lupa padaku." senyuman yang sangat menawan dan tanganya mengelus rambutku dengan sayang sedangkan matanya menatap diriku lekat, membuat sekujur tubuhku menegang mendapat tatapan seperti itu.

"Hiks....kumohon.....hiks.....jangan siksa aku lagi Kak Ken?" tiba- tiba Ken memeluk tubuhnya dengan erat dan mengelus punggungnya.

"Hush......jangan menangis sayang? ini hari pertama kita bertemu setelah tiga tahun lamanya kita berpisah, aku tidak mau memberi kesan kejam saat pertama kali bertemu denganmu!" Ken mengucapkanya diringi dengan kekehan. Ternyata adiknya itu masih trauman dengan dirinya, tenang saja aku akan menyembuhkan traumanya tentunya dengan caraku sendiri.

Ken melepas pelukanya dan menuntun sang Adik untuk duduk dikursi. Ken duduk memandangi wajah cantik Rupawan adiknha itu, lihat Adikku yang dulu berbeda sekali dia telihat lebih dewasa pujinya dalam hati.

"Kau banyak berubah sayang, kau lebih tinggi dan terlihat menawan sekarang. " ucapnya namun sang adik hanya menundukan kepala Kebawah. Dia tau bahwa adiknya masih kaget atas kedatangan dirinya.

"Dan apakah bekas luka tubuhmu sudah hilang kalau sudah hilang pasti sangat indah untuk diukir kembali bukan ?" pertanyaan Ken sukses membuat Aurel reflek mengangkat kepalanya dan mengelengkan kepalanya kuat - kuat.

"Kenapa tidak mau? kau tidak mau aku membuatkan karya indah untukmu lagi ?" ,ucapnya dengan nada sedikit tak suka ada raut sedih sedikit yang terukir diwajahnya.

"Tidak...kumohon kak jangan lagi." pinta sang Adik memelas bahkan tubuhnya sudah bergetar takut membayangkannya kembali .

"Aku janji setelah kita kembali ke istana kita, aku akan mengukir tubuhmu kembali dengan lebih bagus dari sebelumya." Ken mengeluarkan senyum Devilnya .

Aurel berlari menjauh dari Ken karna Kakaknya itu akan membawanya kembali kerumah Neraka nya dulu. Dirinya berlari menysusuri pedesaan menuju kebun teh untuk bersembunyi dari para Kakaknya yang gila.

Dia memebekap mulutnya agar tidak mengeluarlan suara dan dirinya bersembunyi dibalik ribuan teh yang ternaman ditanah ini.

"Tidak aku tidak mau pulang!" dia berdoa dalam hati semoga Kakaknya tidak menemukanya dan pulang kekota lagi tanpa membawa dirinya pulang kembali.

**********

"Ah.... ternyata adikku tercinta ingin bermain petak umpet ya? apakah dia tidak tau kalau kakanya ini lelah sehabis dari perjalanan jauh, tapi tak apa demi Adikku tersayang apapun akan aku lakukan untuknya." Ken terus saja berbicara sendiri sambil berjalan mencari keberadaan Adiknya.

Hingga dia melihat pohon teh yang bergerak sendiri otaknya berpikir bahwa sanga Adik ada dibalik pohon teh itu tak mungkin juga hantu yang keluar siang hari begini.

"Sangat mudah menemukanmu." ucapnya lirih, Ken berjalan mendekati sang Adik yang bersembunyi dengan langkah pelan tanpa menimbulkan suara .

"Hayo..... ketangkep?", Ken mengagetkan Aurel yang menutup matanya,,dirinya langsung memeluk Adiknya dengan erat yang dibalas pemberontakan dengan brutal oleh sang Adik tapi Ken semakin kuat memeluknya hingga nafasnya sesak dibuatnya.

"Kakak....lepass..."

"Isss.....diam aku lelah sekali hari ini." ucapnya lalu mengendong Adiknya seperti karung beras. Aurel hanya diam saat sang Kakak mengendong dirinya, dia takut kalau dirinya memberi perlawanan dan membuat sang Kakak marah dia takut akan dijatuhkan dari gendongan sang Kakak.

Setelah sampai didepan pintu rumah Neneknya sang Kakak menurunkanya dan beralih memeluk pingganya dan membuka pintu, terpapanglah seorang lelaki tampan yang duduk bersama seorang Nenek tua bersamanya. Tatapan yang tajam pria itu mampu membuat dirinya takut dan ingin sekali pergi meninggalkan mereka namun sial dirinya masih dalam cekalan sang Kakak.

"Aurel."

DEVIL BROTHER (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang