part 4

21.2K 530 11
                                    

Setelah mengantar Kak bima dan Kak Vina pulang aku masuk kedalam kamar Namun, tiba - tiba tubuhku didorong oleh seseorang dan dia mengunci pintu kamarku. Aku membalikan tubuku namun tubuku malah dibenturkan kedinding dan sekarang aku berada dalam kungkungan seseorang. Kulihat orang itu ternyata Kak Daniel dengan wajah yang marah, aku tak tau kenapa dia marah saat ini.

"Ka...kak...."

"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA VINA HAH?"  bentaknya hingga  aku meneteskan air mataku .

Plak

Dia menampar ku dengan keras beberapa kali hingga tubuhku terjatuh kelantai. Pipiku terasa panas mendapat tamparan keras darinya, Kakak berjongkok dihadapanku dan menjambak rambutku kuat.

"Akh...sa...kit Kak lepaskannn..ku..moh..on...." aku berusaha melepaskan tarikan Kakak diramabutku, rasanya kepalaku sangat perih saat ini.

"DIAM KAU HARUS DAPAT HUKUMAN."  dia melapas ikat pingganya dan berisiap mencambuku.

Ctak
Ctak
Ctak
Ctak
Ctak

Kakak memecutku berulang kali sampi tubuhku perih dibuatnya. Dia mengangkat tubuhku dan melempar tubuhku kearah kaca besar .

Buk
Prang....

"Akh..." ,aku menjerit saat tubuhku terkena serpihan kaca tersebut. Tubuh bagian punggungku  sudah mulai mengeluarkan darah saat ini. Kakak mengambil pecahan kaca tersebut laku mengoresnya ditubuhku.

"Akh....hiks...Kakak hentikan sakit....hikss.....akh....."  aku memohon kepadanya tapi dia menulikan telingganya. Dia merobek bajuku hingga terpapangkah perut rataku dan dia mulai mengoresnya disana, bukan hanya di perut, di bahu, dipahaku juga aga goresan yang dibuatnya.

"KAKAK..HIKS....CUKUP...SAKIT AKH...."  aku mendorong tubuhnya lalu aku berlari kearah pintu kelaur  tanpa mengunakan baju atasan, aku tidak perduli orang - orang menatapku sekarang ini. Tubuhku ditarik kearah belakang kulihat Kakak menatapku dengan tatapan marah.

"KAU?" ,bentaknya lalu mendorong tubuhku hingga aku terjatuh ditangga tubuhku berguling  - guling sakit sekali rasanya.,Kulihat Kakak berjalan kearahku dan mengendong tubuhku membawanya entah kemana. Para pelayan melihatku dengan tatapan prihatin dengan keadaanku.

"Hikss....lepaskan aku kak...."  tangisku pecah saat ini, kulihat Kakak membawaku kearah kolam renang seketika aku memberontak dalam gendonganya, tidak aku tidak bisa berenang.

"HIKSS...KAKAK LEPASKAN AKU.... " belum sempat aku memberontak tubuhku sudah diceburkan dikolam itu. Warna air yang awalnya bening berubah menjadi sedikit memerah karna tercampur dengan darahku.

Aku berusaha mengapai pinggiran kolam namun aku sudah tidak sanggup lagi hingga kesadarnaku hilang.

Daniel yang melihat Adiknya sudah tidak sadarkan diri, menceburkan dirinya kedalam kolam.

Byur

Daniel mengangkat  tubuh lemas Adiknya membawanya kedalam kamar sang adik. Sebelum memasuki kamar dia memerintahkan pelayanya agar tidak masuk kedalam kamar sang adik.

"Jangan ada yang masuk kedalam kamar"  Daniel masuk kedalam kamar sang Adik lalu melemparkan tubuh adiknya tidak manusiawi. Dia mengambil pakain sang Adik lalu memakaikan ya kepada Adiknya.

Dia duduk disamping Adiknya memandang wajah pucat sang Adik. Tanganya terulur menyentuh wajah sang Adik dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik Adiknya.

"Kenapa harus kau yang menjadi adikku?"

"Aku sangat membencimu! aku tidak suka melihatmu bahagia! tapi aku suka melihatmu tersiksa." ,ucapnya sinis lalu pergi meninggalkan kamar sang Adik dan masuk kedalam kamar nya membersihkan dirinya dari darah  Adiknya lalu pergi tidur .

Saat paginya Aurel bagun merasakan tubuhnya sakit dan nyeri untuk digerakan. Dia menangis merakan tubuhnya yang nyeri.

"Hiks....hikss....."  dia menangis lalu pergi kekamar mandi dengan tertatih. Setelah mandi dia mengobati lukanya di balkon kamarnya seorang diri .

"Akh....." dia menahan rasa sakitnya sendiri dan mengobatinya sendiri. Setelah selesai mengobati lukanya dia turun kebawah tidak mau membuat marah kakaknya lagi. Dia melihat Daniel sudah duduk dimeja makan sendiri dimana Ken? mungkin dia sedang syuting film barunya .

"Maaf lama." ucapanya, namun Daniel hanya meliriknya. Aurel makan disamping sang Kakak. Merka makan dengan tenang. Namun Daniel melihat sang Adik yang kesusahan makan karna di bibirnya yang terluka membuat dirinya susah untuk membuka mulutnya. Namun dia tidak memperdulikannya dia pergi meninggalkan sang Adik tanpa sepatah katapun.

"Hikss....aku tidak kuat berada disini." tangis Aurel setelah kepergian sang kakak. Dirinya pergi kedalam kamar duduk melamun seorang diri, merenungi nasibnya yang hitam ini.

Dia berpikir apakah dirinya itu Adik kandungnya atau bukan karna Kakak - kakanya selalu pilih kasih kepadanya, bila dia melakukan kesalahan pasti akan selalu dihukum sedangkan Vina melakukan kesalahan mereka akan menasehatinya. Bila Vian yang melakukan kesalahan pasti dirinya yang akan kena hukuman kekerasan sang Kakak.

Kenapa begini, apakah aku melakukan dosa besar dimasa lalu hingga aku mendapatkan ganjarannya saat ini.Aku lupakan amarahku dengan teriak dan tangisan kencang yang memenuhi ruangan ini.

DEVIL BROTHER (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang